Ingin File Wordnya Langsung Klik [ Disini ]
BAB I
PENDAHULUAN
Fenomena
saat ini tinju merupakan suatu pertandingan yang bergengsi di mata masyarakat
Indonesia. Dari kontra diksi tujuan tersebut maka Islam mengkaji tinju dari
sela-sela atau sisi kemashlahatan atau kemudhorotannya.
Islam
menganjurkan kepada umatnya untuk memiliki jasmani yang kuat,dan salah satu
caranya adalah dengan berolahraga, Tujuan olahraga sebenarnya adalah perhatian
terhadap jasad dengan melatih otot, menguatakan jantung dan membuat badan
memiliki kemampuan tahan banting. Seperti yang kita ketahui bermacam-macam
olahraga yang kita kenal di Indonesia. Kita mengenal dua jenis olahraga kejam
yaitu Tinju dan Gulat, Sedangkan tujuan olahraga ini adalah melemahkan lawan
dan mengalahkannya walaupun dengan menghancurkan sebagian jasad lawan. Namun
Apakah semua hal yang dinamai olah raga di bolehkan dalam Islam.
Hampir semua
cabang olah raga memiliki resiko cedera yang tinggi, namun olahraga yang
langsung kontak dengan tubuh atau menjadikan anggota tubuh sebagai sasaran
untuk meraih kemenangan merupakan olah raga yang menyerempet pada cacat seumur
hidup
BAB II
PEMBAHASAN
Olahraga
tinju adalah salah satu cabang olahraga kontak fisik paling tertua di dunia.
Olahraga ini dilakukan satu lawan satu dengan melakukan serangan dengan cara
memukul memakai tangan (meninju) yang diberi sarung tangan dan melindungi diri
dari pukulan yang diberikan lawan. Nilai diberikan dengan pukulan yang bersih
dan mantap ke bagian depan pinggang ke atas yang sah dari lawan, dengan pukulan
ke kepala dan ke dada mendapatkan nilai lebih. Pemenang pertandingan ini
dinyatakan dengan jumlah pukulan sah pada lawan yang lebih tinggi. Kemenangan
juga dicapai jika lawan dipukul jatuh dan tidak dapat bangkit hingga hitungan
ke sepuluh dari wasit (Knockout, KO) atau jika lawan dinyatakan tidak dapat
melanjutkan Pertandingan
Selain
dari itu pengertian dari tinju adalah terjemahan dari “boxing” (bahasa Inggris)
atau “pugilism” (bahasa Latin). Kata pugilism menandakan segala sesuatu yang
berbentuk kotak atau box dalam bahasa Inggrisnya.
Menurut
beberapa catatan sejarah olahraga ini pertama kali diperkenalkan oleh bangsa
Romawi, Mesir, dan Yunani. Mulanya, para petinju yang mengikuti pertandingan
ini tidak menggunakan sarung tinju, melainkan sarung besi sehingga banyak
petinju yang meninggal di area tinju karena terkena pukulan sarung tangan besi.
Petinju
yang terkenal pada masa itu adalah Theagenes yang berasal dari Thasos, Yunani.
Dia menjadi juara olimpiade tinju yang diadakan pada tahun 450 M. Ia telah
melakukan pertandingan tinju sebanyak 1.406 kali.
Selama
karir tinjunya, Theagenes telah melakukan pertandingan tinju sebanyak 1.406
kali. Namun sayangnya karena pada saat itu para petinju belum menggunakan
sarung tinju.
Banyak
petinju yang meninggal di area tinju
karena terkena sarung tangan yang terbuat dari besi. Bahkan hampir semua
lawannya tewas sektika ketika terkena pukulan Theagenes yang cukup tajam.
Barulah
pada tahun 1973, peraturan tentang tinju dan pemakaian sarung tinju yang
terbuat dari bahan yang sekarang kita kenal mulai diperkenalkan.
James
Ping atau James Broughton adalah petinju pertama yang menggunakan sarung tinju
yang juga seorang petinju juara dari daratan Britania.
James
Ping mulai mensosialisasikan peraturan dan sarung tinju yang lebih aman pad
tanggal 10 Agustus 1973.
Dengan
kata lain Tinju adalah olahraga dan seni bela diri yang mengadukan dua orang
dengan berat yang serupa, menyerang satu sama lain dengan menggunakan tinju
mereka di dalam rangkaian pertandingan berinterval tiga menit yang disebut
"ronde"
Di
setiap ronde, petinju yang lebih banyak memberikan pukulan bersih atau
serangannya dianggap lebih efektif serta dapat menghindari serangan lawan,
dinyatakan menang ronde tersebut dan memenangkan poin. Bila dapat menjatuhkan lawannya (atau
knockdown) maka satu poin akan dikurangkan untuk petinju yang terjatuh. Petinju
yang lebih banyak menang angka setelah jumlah ronde yang ditentukan akan
dinyatakan sebagai pemenang. Namun, bila lawan yang terjatuh tidak dapat
bangkit setelah 10 detik hitungan, maka ia dianggap KO (knockout) dan
dinyatakan kalah. Kemenangan juga dapat dicapai bila salah satu petinju
dianggap tidak dapat melanjutkan pertandingan oleh wasit, ini disebut TKO
(Technical Knockout)
B.
Sejarah awal tinju
Pertandingan
tinju digambarkan pada ukiran relief Sumeria (di Irak) dari 3000 SM, sedangkan
ukiran dari Mesir kuno 3000 SN
menggambarkan petinju dan juga penonton.
Penggambaran lain dapat dilihat di Assyria, Babilonia (Sekarang Irak) dan seni
Het. Bukti awal tinju semacam sarung tangan dapat ditemukan di Minoan Crete (c.
1500-900 SM), dan Sardinia. Juga
dipertimbangkan patung tinju pertama
berasal dari pegunungan Prama (c. 2.000-1.000 SM).
1.
Sebelum abad 20
a.
Broughton’s Rules (1743)
Catatan
mengenai tinju kuno banyak yang hilang setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi.
Namun, ada catatan rinci ditemukan di berbagai kota dan provinsi di Italia
antara abad ke 12 dan 17. Ketika pemakaian pedang menjadi kurang umum, ada
minat baru masyarakat dengan tinju. Olahraga ini kembali menjadi populer di
Inggris selama awal abad 16 kadang-kadang disebut sebagai prizefighting.
Tinju pada
awalnya tidak memiliki aturan tertulis. Tidak ada kelas berat ataupun wasit.
Aturan tinju resmi yang pertama, disebut Broughton’s Rules (Aturan
Broughton) diperkenalkan oleh juara Jack
Broughton pada 1743 demi keselamatan para petinju, setelah banyaknya petarung
yang tewas ketika bertanding. Berdasarkan aturan ini jika seorang petinju jatuh
(knockdown) dan tidak bisa melanjutkan setelah hitungan 30 detik, laga usai.
Memukul seorang petinju yang jatuh dan memukul bawah pinggang dilarang.
Broughton juga memperkenalkan penggunaan sarung tangan.
b.
London Prize Ring rules (1838)
Pada 1838,
London Prize Ring Rules diperkenalkan. Kemudian direvisi pada tahun1853, mereka
ditetapkan sebagai berikut:
·
Perkelahian dilaksanakan dalam arena berbentuk pesegi yang dikelilingi oleh
tali.
·
Jika seorang terjatuh, ia harus bangkit dalam waktu 30
detik.
·
Menggigit, menyundul dan memukul di bawah sabuk dinyatakan pelanggaran..
c.
Marquess of Queensberry rules (1867)
John
Graham Chambers memperkenalkan Marquess of Queensberry Rules pada tahun 1867
yang digunakan sampai sekarang. Hal-hal yang diperkenalkan adalah ronde, waktu
berjatuh dikurangkan dari 30 detik menjadi 10 detik, diperkenalkannya kelas
berat, dll
2.
Abad 20
a.
1900-1920
Pada awal
abad kedua puluh, sebagian besar dari
dunia tinju hanya terjadi di Amerika Serikat dan Inggris. Juara diakui melalui
konsesus terpopuler lalu dinyatakan dengan surat kabar, hal ini karena belum
adanya badan organisasi untuk tinju. Petinju paling terkenal di era ini adalah
juara kelas berat Jim Jeffries dan Bob Fitzsimmons, yang menjadi petinju
pertama yang menjadi juara dalam 3 kelas: menengah (1892), kelas berat ringan
(1903), dan berat (1897). Juara terkenal lainnya termasuk kelas berat ringan
Philadelphia Jack O'Brien dan juara kelas tengah Tommy Ryan. Pada tanggal 12
Mei 1902 petinju kelas ringan Joe Gans menjadi orang kulit hitam pertama yang
menjadi juara dunia, prestasi ini diikuti oleh sesama kulit hitam Jack Johnson
yang juga menjadi pertama dari kaumnya yang berhasil memenangkan kejuaraan
kelas berat pada tanggal 28 Desember 1908. Johnson menjadi figur yang sangat
kontroversial karena sifatnya yang lantang dan arogan terhadap kaum kulit putih
dalam masa yang sangat rasis dan diskriminatif. AS pada saat itu masih
menempatkan ras kulit hitam sebagai kaum bawahan.
Pada masa
ini tinju adalah olahraga terpopuler di AS, dan juaranya adalah selebriti
paling terkenal di masanya. Pertandingan kejuaraan kerap menghasilkan semangat
tinggi dari publik. Meskipun demikian, legalitas tinju masih dalam keadaan
tidak jelas. Pada tahun 1900, negara bagian New York mengesahkan UU Lewis yang
melarang olahraga tinju.
b.
1920-1940
Pada
1920-an, tinju tetap menjadi olahraga unggulan di AS, dan bintang terbesarnya
pada masa ini adalah Jack Dempsey, yang menjadi juara dunia kelas berat setelah
mendominasi Jess Willard dengan brutal. Dempsey juga dikenal dengan
petarungannya melawan Luis Angel Firpo, serta kehidupannya yang mewah diluar
ring. Dempsey mengakhiri karirnya dengan dua laga mengesankan melawan Gene
Tunney, yang salah satunya menjadi acara olahraga pertama yang
menghasilkan 1.000.000. dollar AS.
Meskipun Tunney mendominasi kedua laga, Dempsey tetap lebih populer dimata
publik, terutama setelah kontroversi dalam pertarungan kedua mereka.
Pertarungan ini memperkenalkan aturan baru bahwa penghitungan lawan yang jatuh
tidak akan dimulai sampai lawan yang berdiri pergi ke sudut netral.
New York
State Athletic Commission mulai terlibat dalam dunia tinju pada tahun 1930-an.
Juara yang terkenal pada era itu termasuk kelas berat dari Amerika, Joe Louis
dan dari Jerman, Max Schmelling. Louis,
membalas kekalahan sebelumnya oleh Schmelling dengan KO di ronde pertama
pada tahun 1938. Laga ini dianggap sebagai peristiwa yang signifikan dalam
sejarah olahraga AS karena Louis, seorang pria kulit hitam berhasil mengalahkan
Schmelling, petinju favorit Nazi Jerman yang pada saat itu dikuasai oleh ideologi rasisnya Adolf
Hitler. Louis juga disebut sebagai petinju dengan pukulan terhebat sepanjang
masa oleh The Ring Magazine. Juga pada tahun 1938 Henry Armstrong menjadi satu-satunya petinju yang memegang gelar di
tiga kelas yang berbeda pada waktu yang sama (bulu, ringan, dan welter).
Usahanya untuk memenangkan gelar kelas menengah gagal pada tahun 1940.
c.
1940-1960
Perang
Dunia II sedikit menghambat perjalanannya dunia tinju, banyak juara yang
dipaksa daftar ke militer. Setelah perang usai, Louis melanjutkan karirnya,
namun bintang-bintang baru muncul di kelas lain, seperti Willie Pep juara kelas
bulu, yang memenangkan lebih dari 200 pertarungan dengan defensenya yang hebat,
dan juga Sugar Ray Robinson, sering dianggap sebagai petinju terbaik sepanjang
masa di kalangan penggemar dan ahli sejarah tinju. Robinson memegang gelar
kelas welter dunia 1946-1951 dan kelas menengah
1951-1960. Dalam 123 pertandingan pertamanya, Robinson hanya dikalahkan
sekali yaitu oleh Jake Lamotta, meskipun Robinson setelah itu membalas
kekalahannya 5 kali. Lamotta dikenal sebagai salah satu petinju paling tahan
banting, ia hanya terjatuh sekali dalam 106 pertandingan.
Sayangnya,
banyak laga di tahun 1940-an dan 1950-an telah dirusak oleh keterlibatan mafia,
tetapi beberapa petinju seperti Robinson, Lamotta dan Carmen Basilio
terang-terangan menolak pengaruh mafia.
Sementara
di kelas berat, Joe Louis mempertahankan gelarnya sampai dia pensiun di tahun
1949, setelah memegang kejuaraan dalam rekor terlama yaitu 11 tahun. Ezzard
Charles dan Jersey Joe Walcott menggantikannya, namun mereka kalah tenar dengan
Rocky Marciano, yang dengan catatan 49-0 menjadi satu-satunya juara dunia kelas
berat yang tidak pernah kalah. Di antara lawan-lawannya adalah Archie Moore
yang memegang gelar juara dunia kelas berat ringan selama sepuluh tahun dan
mencetak rekor sebagai petinju dengan kemenangan KO terbanyak (131).
d.
1960-1980
Pada awal
1960an tinju kelas berat didominasi oleh Sonny "The Big Bear" Liston
yg mengalahkan hampir semua yang ia hadapi, termasuk mantan juara Floyd
Patterson yang dia kalahkan dua kali dengan KO, dua-duanya dalam ronde pertama.
Liston kesannya tidak dapat dikalahkan, namun ini sebelum ia bertemu seorang
petinju muda bernama Cassius Clay. Dunia olahraga terguncang setelah Clay
secara tidak didugakan berhasil mengalahkan Liston, lalu dalam pertandingan
keduanya Clay mengalahkan Liston dengan KO di ronde pertama. Clay, yang merubah
namanya menjadi Muhammad Ali, adalah tokoh paling legendaris dalam sejarah
tinju, popularitasnya melampaui olahraga tinju sendiri dan ia digemari di semua
sudut dunia. Pada tahun 1968, Ali menolak untuk dikirim ke perang Vietnam,
melawan pemerintahan AS. Ia mengganggap perang dan membunuh bertolak belakang
dengan kepercayaanya. Karena perlawannya ini gelarnya dicabut dan ia dilarang
bertinju.
Setelah 3
tahun tidak aktif, Ali kembali ke dunia tinju. Pada tahun 1971 dia melawan Joe
Frazier dalam laga yang sering disebut "Fight of The Century"
meskipun Ali kalah angka, ia membalas kekalahannya dua kali setelah itu.
Pertarugan tersebut sering dianggap sebagai awal dari "era emas"
tinju kelas berat. Salah satu tokoh yang paling disegani di era tersebut adalah
petinju George Foreman. Pada tahun 1974, Ali melawan Foreman di Zaire (Sekarang
Congo) Foreman, yang lebih muda dan memiliki power yang hebat sangat
diunggulkan. Apalagi setelah ia berhasil menaklukan dua petinju yang pernah
mengalahkan Ali: Joe Frazier dan Ken Norton. Keduanya dengan KO di ronde kedua.
Namun, Ali kembali mengejutkan dunia ketika ia menang TKO di ronde 8.
Sementara
di kelas bawah, Carlos Monzon dari Argentina menguasai kelas tengah dengan 14
pertahanaan gelar. Sebuah rekor yang baru dipecahkan pada tahun 2001 oleh
Bernard Hopkins. Juga di kelas ringan, seorang petinju asal Panama, Roberto
Duran mendominasi dengan relatif mudah. Sesuai dengan julukannya: Manos de
Piedra (Tangan Batu) Duran menaklukan 11 dari 12 pertinju yang mencoba merebut
gelarnya.
e.
1980-2000
Pada awal
1980-an Larry Holmes mendominasi kelas berat setelah mengalahkan Muhammad Ali.
Kemampuannya yang jelas jauh diatas petinju lain membuat persaingan dalam tinju
kelas berat membosankan. Sehingga perhatian publik berpindah ke kelas-kelas
tengah, ini lah era yang disebut "Four Kings" dimana dunia tinju
fokus terhadap 4 petinju yang melawan satu sama lain dalam
pertarungan-pertarungan paling legendaris di sejarah tinju. Mereka adalah
Roberto Duran, Thomas Hearns, Marvin Hagler, dan Sugar Ray Leonard.
Pada tahun
1980 Roberto Durán, dikenal sebagai juara kelas ringan terbaik sepanjang masa,
naik ke kelas welter dan merebut gelar dari juaranya, Sugar Ray Leonard. Namun,
dalam pertandingan kedua mereka, Duran secara tiba-tiba berhenti bertarung dan
menghentikan laga, ia tidak pernah menjelaskan mengapa dan alasannya untuk berhenti
masih menjadi subjek diskusi para penggemar tinju sampai sekarang. Sementara,
Leonard melanjutkan kesuksesannya dengan mengalahkan Thomas Hearns pada tahun
1981.
Pada
tanggal 15 April 1985, juara kelas tengah Marvin Hagler melawan Thomas Hearns
dalam pertandingan yang penuh aksi dan sering dianggap sebagai 3 ronde paling
berkesan dalam sejarah tinju. Kedua petinju dimulai dari detik pertama
menyerang satu sama lain dengan agresi non stop, sampai akhirnya Hagler menang
TKO. Pada tahun 1987, Leonard berhasil merebut gelar kelas tengah dari Hagler
dalam salah satu keputusan juri paling kontroversial. Hagler pensiun tidak lama
setelah itu, melambangkan kemuakannya terhadap keputusan tersebut.
Setelah
akhirnya masa Four Kings, seorang petinju kelas berat muncul sebagai bintang
baru. Dijuluki "Iron Mike" Tyson menjadi juara dunia kelas berat
termuda pada usia 20, ia juga bisa dibilang sebagai pertinju terpopuler sejak
Ali. Tyson dikenal karena auranya yang ganas dan menyeramkan, mencerminkan
juara-juara sebelumnya seperti Jack Dempsey dan Sonny Liston.
Sama
seperti Liston, karir Tyson dilanda dengan banyak kontroversi. Ia dituduh
melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap istrinya Robin Givens.
Sementara itu, ia kehilangan gelarnya dari James Douglas, seorang petinju tidak
dikenal dan memiliki kemampuan jelas dibawah Tyson. Namun, yang paling parah
adalah tuduhan pemerkosaannya terhadap Desiree Washington. Pada tahun 1991
Tyson dipenjara karena pemerkosaan, dan keluar tiga tahun kemudian. Dengan
Tyson lenyap dari dunia tinju, Evander Holyfield, Lennox Lewis dan Riddick Bowe
muncul sebagai kelas berat terbaik di era 90an.
Sementara
itu, di kelas welter ringan, petinju legendaris asal Meksiko Julio César Chavez
mencetak rekor kemenangan berturut-turut terpanjang yaitu 89-0 sebelum seri
melawan Pernell Whitaker pada tahun 1993. Pada akhir 1990-an Chavez digantikan
oleh peraih medali emas Olimpiade asal AS, Oscar De La Hoya, yang menjadi figur
populer dan petinju tersukses secara finansial, karirnya diperkirakan menghasilkan
sekitar 600 juta dolar. De la Hoya memenangkan kejuaraan dalam enam kelas
berat, ia juga pernah mengalahkan beberapa petinju ternama seperti Chavez,
Whitaker, Fernando Vargas, Ricardo Mayorga dan Ike Quartey.
Pada akhir
1990-an Mike Tyson muncul kembali di dunia tinju, namun ia lagi-lagi menerima
kekalahan yang tak terduga ketika ia melawan Evander Holyfield pada tahun 1996.
Kontroversi datang ketika mereka bertanding lagi pada tahun 1997, Tyson
menggigit sepotong dari telinga Holyfield, ia di diskualifikasi, lisensi
tinjunya dicabut selama satu tahun dan juga didenda 3 juta dollar AS. Setelah
itu Holyfield memenangkan dua dari tiga sabuk gelar juara, tetapi kalah pada tahun 1999 dengan juara WBC Lennox Lewis.
f.
2000-sekarang
Di dekade
terakhir ini, popularitas tinju di AS menurun. Banyak yang menyangka ini
disebabkan oleh lemahnya kelas berat zaman sekarang, dan juga kalah tenar
dengan olahraga baru yaitu Mixed Martial Arts (MMA). Namun, ketenaran tinju
justru meningkat di negara-negara diluar AS, terutama di Eropa dan Amerika
Selatan. Ini dicerminkan dengan dominasi para pertinju asal Ukraina: Klitschko
bersaudara di kelas berat.
Sejak naik
daunnya tinju di Amerika Selatan, terutama Meksiko, kelas-kelas rendah yang
didominasi oleh ras latin seperti kelas bulu dan kelas bantam mendapat
perhatian publik. Petinju-petinju seperti Juan Manuel Marquez, Marco Antonio
Barrera, Erik Morales adalah beberapa dari bintang-bintang tinju tahun 2000an.
Kelas yang lebih ringan melibatkan petinju yang lebih kecil dan cepat, karena
itu juga menghasilkan banyak pertandingan penuh aksi. Banyak pertarungan paling
terkenal dari masa ini melibatkan petinju asal latin seperti trilogi Barrera vs
Morales, Marquez vs Diaz, Castillo vs Corrales dll.
Namun
figur paling terkenal di masa ini adalah Manny Pacquiao dari Filipina. Pacquiao
menakjubkan dunia tinju dengan memecahkan rekor juara di kelas terbanyak,
tepatnya 8: Kelas terbang, bantam super, bulu, ringan yunior, ringan, welter
yunior, welter, dan tengah yunior. Pacquiao juga mengalahkan banyak
petinju-petinju ternama diantara lain Marco Antonio Barrera, Erik Morales, Juan
Manuel Marquez, Shane Mosley, Ricky Hatton, Antonio Margarito, Miguel Cotto,
dan Oscar de la Hoya.
Meskipun
minatnya menurun, AS tetap menghasilkan banyak juara. Seperti Roy Jones Jr.
dengan kombinasi power dan kecepatan yang hebat, dapat menguasai kelas tengah
super dan berat ringan. Bernard Hopkins yang setelah memecahkan rekor sebagai
juara kelas tengah terlama dengan 20 pertahanan, kembali mengejutkan dunia
tinju dengan menjadi juara tertua di umur 47, setelah merebut gelar berat
ringan dari Jean Pascal. Selain itu, Floyd Mayweather Jr. setelah mengalahkan
Oscar de la Hoya, menggantikan posisinya sebagai petinju tersukses secara
finansial. Mayweather yang dikenal
dengan defensenya yang hebat dan ucapannya yang sering mengundang
kontroversi, memenangkan kejuaraan di 5
kelas berat, ia juga mengalahkan nama-nama besar seperti diantaranya de la Hoya, Jose Luis Castillo, Diego
Corrales, Shane Mosley, Juan Manuel Marquez, Miguel Cotto dan Ricky Hatton.
Pertarungan antara dua bintang terbesar tinju masa ini, Pacquiao dan
Mayweather, sangat ditunggu-tunggu oleh banyak penggemar, namun tidak pernah
terjadi karena dihalangi berbagai macam alasan dari kedua pihak.
Pada awal
2010an, seorang petinju muda dari AS, dan peraih medali emas olimpiade bernama
Andre Ward menjadi sosok baru yang menarik di dunia tinju. Ia mengikuti
turnamen kelas tengah super yang disebut Super Six World Boxing Classic,
sebagai kontestan termuda diantara juara-juara yang berpengalaman, tidak ada
yang menyangka Ward akan sukses di turnamen tersebut. Hebatnya, Ward berhasil
memenangkan turnamen dengan kemahiran teknisnya serta keahliannya dalam
mengatur taktik. Nama-nama besar yang ia kalahkan diantara lain adalah Mikkel
Kessler, Carl Froch, Arthur Abraham dan Chad Dawson.
1.
Sikap
Meskipun
banyak petinju yang mengembangkan gaya dan cara betarung sendiri, teknis dasar
dan tradisional adalah sebagai berikut:
Sikap
ini berlaku untuk petinju yang tangan
kanannya lebih dominan, atau disebut juga orthodox. Petinju berdiri dengan kaki
kanan setengah-langkah di belakang kaki kiri. Tinju kiri (lead) sekitar enam inci di depan wajah di tingkat mata.
Tinju kanan (rear) diletakan di samping dagu dan siku diposisikan didepan tulang rusuk untuk melindungi tubuh. Dagu
diposisikan ke dada untuk menghindari pukulan ke rahang yang sering menyebabkan
knockout.
Menjaga
posisi tangan seperti itu dianggap sangat penting dan tidak mudah selama pertandingan.
Petinju kidal atau southpaw seperti Manny Pacquiao dan Marvin Hagler
menggunakan cerminan dari sikap ortodox. Petinju kidal menggunakan tangan kanan
sebagai lead, dan tangan kiri sebagai rear. Sikap kidal dapat memberikan kesulitan bagi petinju
ortodoks yang tidak terbiasa mendapat jab, hook, atau straight dari sisi yang
berlawanan. Sikap kidal, sebaliknya, lemah terhadap serangan straight right
(tangan kanan lurus)
2.
Pukulan
Teknik pukulan dalam tinju :
a)
Jab
Jab adalah
pukulan pembuka dalam olahraga tinju. Pukulan jab berupa pukulan lurus ke
depan, bisa mengarah ke muka atau badan lawan. Biasanya, pukulan jab
dilontarkan dengan tangan kiri (jika petinju tersebut bergaya ortodoks atau
dengan tangan kanan jika petinju tersebut bergaya kidal. Tapi itu bukan sesuatu
yang pasti, ada kalanya petinju ortodoks melontarkan jab dengan tangan kanan,
dan sebaliknya, tergantung posisi saat melontarkan pukulan. Pukulan jab,
biasanya berfungsi mengganggu konsentrasi lawan atau sekedar pukulan pembuka
dalam suatu serangan, namun tidak jarang pukulan jab bisa terlontar dengan
keras dan memukul lawan dan membuatnya KO.
b)
Straight
Straight
adalah pukulan lurus dalam olahraga tinju. Lazimnya, pukulan straight
dilontarkan setelah pukulan Jab, tapi tidak selalu begitu, karena bisa
dikombinasikan dengan pukulan lain, sesuai strategi dan kondisi di ring
(tinju).
c)
Hook
Hok dalam
bahasa Inggris berarti kait. Dan memang posisi seperti itu yang dilakukan oleh
seorang petinju dalam melontarkan pukulan hook. Pukulan hook dapat dilontarkan
kedua tangan, kanan dan kiri. Pukulan hook dikenal sangat mematikan dalam
tinju. Petinju kelas beratMike Tyson dulu sangat ditakuti karena pukulan
hooknya sering memukul KO lawan, sedang petinju Indonesia Ellyas Pical memiliki
pukulan hook kiri yang sangat keras, dan sering memukul KO lawan dengan senjata
andalan hook kiri. Karena keandalan pukulan tersebut Pical dijuluki sebagai
Exocet. Pukulan jab, biasanya berfungsi mengganggu konsentrasi lawan atau
sekedar pukulan pembuka dalam suatu serangan, namun tidak jarang pukulan jab
bisa terlontar dengan keras dan memukul lawan dan membuatnya KO.
d)
Uppercut
Uppercut
adalah pukulan pendek dalam tinju, biasanya merupakan pukulan andalan untuk
mengalahkan lawan dengan KO. Pukulan upper cut dilontarkan dari bawah, posisi
tangan dan siku petinju membentuk huruf "V" dengan sasaran utama
perut, ulu hati dan dagu lawan.Petinju Indonesia Muhammad Rachman dikenal
memiliki senjata ampuh berupa uppercut kiri maupun kanan, dan sering memukul KO
lawan dengan pukulan ini.
e)
Cros
Cros dalam
tinju bukan merupakan pukulan standar seperti jab, straight, hook atau upper
cut, melainkan pukulan modifikasi, merupakan gabungan antara pukulan straight
dan upper cut, dengan target rahang atau perut lawan. Istilah ini hanya dikenal
dalam tinju profesional, dan tidak dikenal dalam tinju amatir yang hanya
mengenal pukulan standar seperti tersebut di atas.
f)
Long hook
Long hook
merupakan pukulan hook yang dilontarkan dari jarak jauh. Dalam tinju, long hook
bukan merupakan pukulan standar seperti jab, straight, hook atau upper cut,
melainkan pukulan modifikasi, merupakan gabungan antara pukulan straight dan
hook. PetinjuMuhammad Ali dikenal yang mempopulerkan pukulan long hook ini. Di
Indonesia, pukulan ini dikenal sebagai pukulan Swing. Dalam istilah tinju
internasional, istilah pukulan swing ini tidak dikenal, dan lebih dikenal
sebagai long hook.
Pukulan
long hook ini hanya dikenal dalam tinju profesional, dan tidak dikenal dalam
istilah dalam tinju amatir yang hanya mengenal istilah pukulan standar seperti
tersebut di atas. ukulan "Swing" adalah istilah yang hanya populer di
Indonesia, sebetulnya istilah yang diakui secara internasional adalah Long hook
yang dipopulerkan oleh Muhammad Ali. Pada saat pertandingan Muhammad Ali disiarkan
oleh TVRI, penyiar dan komentator TVRI menyebut pukulan Long hook ini sebagai
Swing, karena gaya melontarkan pukulan seperti mengayunkan tangan dari jarak
jauh. Dibarengi dengan gerakan kaki yang lincah, serta pukulam long hook alias
swing, gerakan pukulan ini memang benar-benar khas Muhammad Ali, dan sampai
sekarang tidak ada yang sanggup menirunya.
g)
Rabbit punch
Rabbit
punch adalah salah satu pukulan yang sangat terlarang dan sangat berbahaya bagi
lawan dalam bertinju. Rabbit punch dilancarkan dari arah atas ke arah bawah,
terutama saat lawan sedang dalam posisi merunduk. Sengaja atau tidak, pukulan
ini dilarang karena mengincar ubun-ubun atau tengkuk lawan yang sangat
berbahaya dan mematikan. Rabbit punch adalah salah satu pukulan yang sangat
terlarang dan sangat berbahaya bagi lawan dalam bertinju. Rabbit punch
dilancarkan dari arah atas ke arah bawah, terutama saat lawan sedang dalam
posisi merunduk. Sengaja atau tidak, pukulan ini dilarang karena mengincar
ubun-ubun atau tengkuk lawan yang sangat berbahaya dan mematikan.
Target
utama pukulan ini adalah bagian kepala lawan, tapi bisa juga perut, tergantung
situasi dan posisi sang petinju.
Untuk
petinju ortodoks (tinju), pukulan straight dilontarkan dengan pukulan
kanan(karena tangan kanan lebih keras dari tangan kiri), dan sebaliknya untuk
petinju kidal.
"Style"
sering didefinisikan sebagai pendekatan strategis tempur seorang petinju.
Meskipun seorang petinju sukses sebaiknya dapat adaptasi terhadap berbagai
macam cara bertempur musuh, tetap biasanya ada satu style yang ia paling suka.
Tipe dan gaya seorang petinju bertarung
sesuai dengan fisik serta mental invindu
dan tidak ada dua petinju dengan gaya bertarung yang sama persis.
1.
Boxer/Out-fighter
"boxer"
atau outfighter berusaha untuk menjaga
jarak antara dirinya dan lawannya, berkelahi dengan mengandalkan pukulan yang
lebih cepat dan berjangkauan panjang, seperti jab. Karena bergantung pada
pukulan lemah, outfighter cenderung menang angka ketimbang dengan KO. Seorang
out-fighter perlu jangkauan, kecepatan tangan, dan kelincahan kaki.
Contoh-contoh
out-fighter adalah Muhammad Ali, Larry Holmes, Lennox Lewis, Sugar Ray Leonard,
Oscar De La Hoya, dan Roy Jones Jr.
2.
In-Fighter
In-fighter/pressure
fighter mencoba untuk tetap dekat dengan lawan, selalu berusaha untuk tidak
lebih dari selangkah diantara lawan. Seorang in-fighter membutuhkan rahang yang kuat karena gaya
bertarung tersebut harus menerima pukulan yang lebih banyak sebelum mereka
memposisikan pas didepan muka lawan dimana mereka paling efektif. In-fighter
umumnya bertubuh pendek dan memiliki jangkauan tangan kurang dari lawan mereka
dan dengan demikian lebih efektif pada jarak pendek dimana lawan tidak mampu
memanfaatkan jangkauan tangannya. Inti dari gaya ini adalah agresi non-stop dan
petempuran jarak dekat
Contoh-contoh:
Mike Tyson, Harry Greb, Jake Lamotta, Rocky Marciano, Joe Frazier, Jose Luis
Castillo, Ricky Hatton dan Julio Cesar Chavez.
3.
Brawler
Brawler
adalah petarung yang tidak mengandalkan strategi tertentu dan memilik kemampuan
teknik yang kurang. Brawler hanya mengandalkan power dan daya tahannya. Gaya
bertarung ini bisa dibilang paling menarik untuk ditonton karena kekasaraannya
dan keliarannya menghasilkan pertandingan yang penuh aksi dan sering berakhir
dengan KO.
Contoh-contoh:
Arturo Gatti, Micky Ward, George Foreman, Jack Dempsey, Antonio Margarito,
Ricardo Mayorga, Michael Katsidis dan Erik Morales.
4.
Counterpuncher
Counterpuncher
adalah petinju yang mengandalkan
kesalahan lawan mereka. Mereka menggunakan pertahanan mereka (defense) dengan
baik untuk menghindari atau memblokir
serangan dan kemudian segera menyerang lawan dengan pukulan balasan
(counterpunch). Untuk menjadi sukses menggunakan gaya ini harus memiliki
refleks yang baik, taktik, akurasi pukulan, dan tangan yang cepat
Contoh:
Floyd Mayweather Jr., James Toney, Pernell Whitaker, Willie Pep, Bernard
Hopkins, Juan Manuel Marquez, Jersey Joe Walcott, Wilfredo Benitez, dan
Nicolino Locche.
5.
Boxer-Puncher
Boxer-puncher
sering dianggap sebagai gaya yang paling lengkap dan seimbang. Seorang
boxer-puncher dapat bertarung dengan jarak jauh maupun dekat. Mereka mempunyai
kemahiraan yang seimbang dalam teknik dan power. Mereka dapat mengandalkan
strategi untuk menang angka maupun bertarung secara kasar untuk mendapat KO.
Contoh:
Sugar Ray Robinson, Manny Pacquiao, Marvin Hagler, Thomas Hearns, Joe Louis,
Roberto Duran, Alexis Arguello, dan Carlos Monzon.
E.
Aturan dalam olahraga tinju
Pada
masah kejayaan romawi Peraturan tinju Yunani Kuno yang diterima sejarawan saat
ini diketahui berdasarkan referensi dan gambar-gambar bersejarah. Sedikitnya
sumber dan bahan referensi yang tersisa mengakibatkan peraturan-peraturan
tersebut hanya bisa diduga.
1)
Tidak boleh merangkul atau bergulat
2)
Pukulan apapun menggunakan tangan diizinkan namun tidak
boleh mencungkil menggunakan jari
3)
Ring tinju tidak digunakan
4)
Tidak ada ronde atau batasan waktu
5)
Kemenangan diputuskan ketika salah seorang petinju menyerah
atau tak mampu melanjutkan pertandingan
6)
Tidak ada klasifikasi berat; lawan dipilih secara acak
7)
Para petinju boleh memilih untuk saling memukul tanpa boleh
bertahan jika pertandingan berjalan terlalu lama
Dengan adanya dasar peraturan yang
telah ada sejak zaman dahulu maka secarah bertahap telah di lakukan beberapa
perubahan mengenai peraturan tinju sampai dengan sekarang ini
Sebuah pertandingan tinju biasanya
terdiri dari beberapa putaran ditentukan tiga menit, total sampai 12 putaran
(sebelumnya 15). Semenit biasanya menghabiskan antara masing-masing putaran
dengan para pejuang di sudut mereka ditugaskan menerima saran dan perhatian
dari pelatih dan staf.
Pertarungan dikendalikan oleh wasit
yang bekerja di dalam cincin itu untuk menilai dan mengontrol perilaku para
pejuang, aturan pada kemampuan mereka untuk melawan aman, jumlah pejuang mengetuk-down,
dan peraturan tentang pelanggaran Sampai dengan tiga hakim biasanya hadir di
ringside untuk skor pertarungan dan menetapkan poin untuk para petinju,
berdasarkan pukulan yang menghubungkan, pertahanan, knockdowns, dan lainnya,
lebih subjektif, tindakan. Karena gaya terbuka tinju menilai, banyak
perkelahian hasil kontroversial, di mana salah satu (atau keduanya) pejuang
percaya mereka telah "dirampok" atau tidak adil menolak kemenangan.
Setiap pejuang memiliki sudut
ditugaskan dari cincin, di mana pelatih nya, serta satu atau lebih
"detik" dapat diberikan pada pesawat tempur di awal pertempuran dan
di antara putaran. Setiap petinju masuk ke dalam cincin dari sudut mereka
ditugaskan pada awal setiap putaran dan harus berhenti berjuang dan kembali ke
sudut mereka pada akhir putaran isyarat dari masing-masing.
Sebuah pertarungan di mana jumlah
yang telah ditetapkan lolos ronde ditentukan oleh hakim, dan dikatakan
"pergi ke" jarak. Petinju dengan nilai yang lebih tinggi pada akhir
melawan diatur pemenangnya. Dengan tiga hakim, bulat dan keputusan split yang
mungkin, seperti juga menarik.
Seorang petinju dapat memenangkan
pertarungan sebelum keputusan dicapai melalui suatu sistem gugur; buti tersebut
dikatakan telah berakhir "di dalam" jarak jauh. Jika pejuang adalah
knocked down selama perkelahian itu, ditentukan oleh apakah menyentuh petinju
lantai kanvas cincin dengan bagian tubuh mereka selain dari kaki sebagai akibat
dari pukulan lawan dan tidak tergelincir, sebagaimana ditentukan oleh wasit,
wasit mulai menghitung sampai kedatangan tempur ke kaki nya dan dapat
dilanjutkan. Jika wasit menghitung sampai sepuluh, maka petinju terlanda
diperintah "knocked out" (apakah sadar atau tidak) dan petinju
lainnya adalah pemenang diperintah oleh knockout (KO). A KO "teknis"
(TKO) mungkin juga, dan diperintah oleh wasit, dokter berkelahi, atau sudut
pejuang jika pejuang tidak dapat dengan aman terus berjuang, berdasarkan luka
atau yang dinilai mampu secara efektif membela diri.
Banyak yurisdiksi dan lembaga sanksi
juga memiliki aturan "tiga-AAA", di mana tiga knockdowns dalam hasil
putaran diberikan dalam sebuah TKO. Sebuah berdiri "delapan" aturan
menghitung juga mungkin berlaku. Wasit ini memberikan hak untuk masuk dan
mengelola hitungan delapan sampai seorang pejuang yang dia mungkin merasa dalam
bahaya, bahkan jika tidak ada pemukulan sampai roboh telah terjadi. Setelah
menghitung wasit akan mengamati pesawat tempur, dan memutuskan apakah dia fit
untuk melanjutkan. Untuk tujuan penilaian, berdiri delapan perhitungan yang
diperlakukan sebagai sebuah pemukulan sampai roboh.
Secara umum, petinju dilarang
memukul di bawah sabuk, memegang, tersandung, mendorong, menggigit, meludah
atau gulat. celana pendek yang petinju dibangkitkan sehingga lawan tidak
diperbolehkan untuk memukul ke daerah pangkal paha
Mereka juga dilarang menendang,
kepala-menyeruduk, atau memukul dengan bagian dari lengan lain dari buku-buku
jari dari kepalan tangan tertutup (termasuk memukul dengan siku, bahu atau
lengan, serta dengan sarung tangan terbuka, pergelangan tangan, bagian dalam ,
belakang atau samping tangan). Mereka juga dilarang dari memukul belakang,
belakang leher atau kepala (disebut "kelinci-punch") atau ginjal.
Mereka dilarang memegang tali untuk
dukungan ketika meninju, memegang lawan sementara meninju, atau merunduk di
bawah ikat pinggang lawan mereka (turun di bawah pinggang lawan, tidak peduli
jarak antara). Jika meraih "" - sebuah langkah defensif di mana
petinju wraps lawan-lawannya atau lengan dan memegang untuk menciptakan jeda -
rusak oleh wasit, pesawat tempur masing-masing harus mengambil langkah penuh
kembali sebelum meninju lagi (alternatif, wasit mungkin langsung para pejuang
untuk "punch" dari permainan kata-kata tersebut). Ketika petinju
adalah dirobohkan, petinju lain harus segera menghentikan pertempuran dan
pindah ke sudut ring netral terjauh sampai wasit telah baik memerintah gugur
atau disebut untuk memerangi untuk melanjutkan.
Pelanggaran aturan ini dapat
memutuskan "pelanggaran" oleh wasit, yang mungkin mengeluarkan
peringatan, mengurangi poin, atau mendiskualifikasi seorang petinju bersalah,
menyebabkan kerugian otomatis, tergantung pada keseriusan dan intensionalitas
dari busuk. Sebuah pelanggaran yang disengaja yang menyebabkan cedera yang
mencegah perlawanan dari terus biasanya menyebabkan petinju yang melakukan itu
akan didiskualifikasi. Sebuah pesawat tempur yang menderita suatu
kebetulan-pukulan rendah dapat diberikan sampai lima menit untuk pulih, setelah
itu mereka dapat memerintah tersingkir jika mereka tidak mampu untuk
melanjutkan. Terkadang pelanggaran yang menyebabkan cedera mengakhiri
pertarungan yang dapat menyebabkan hasil yang "" tidak ada kontes,
atau menyebabkan perjuangan untuk pergi ke keputusan jika cukup putaran
(biasanya empat atau lebih, atau setidaknya tiga dalam empat putaran berperang)
yang telah lulus .
Sebuah pertandingan tinju biasanya
terdiri dari beberapa putaran ditentukan tiga menit, total sampai 12 putaran
(sebelumnya 15). Semenit biasanya menghabiskan antara masing-masing putaran dengan
para pejuang di sudut mereka ditugaskan menerima saran dan perhatian dari
pelatih dan staf.
Pertarungan dikendalikan oleh wasit
yang bekerja di dalam cincin itu untuk menilai dan mengontrol perilaku para
pejuang, aturan pada kemampuan mereka untuk melawan aman, jumlah pejuang
mengetuk-down, dan peraturan tentang pelanggaran Sampai dengan tiga hakim
biasanya hadir di ringside untuk skor pertarungan dan menetapkan poin untuk
para petinju, berdasarkan pukulan yang menghubungkan, pertahanan, knockdowns,
dan lainnya, lebih subjektif, tindakan. Karena gaya terbuka tinju menilai,
banyak perkelahian hasil kontroversial, di mana salah satu (atau keduanya)
pejuang percaya mereka telah "dirampok" atau tidak adil menolak
kemenangan. Setiap pejuang memiliki sudut ditugaskan dari cincin, di mana
pelatih nya, serta satu atau lebih "detik" dapat diberikan pada pesawat
tempur di awal pertempuran dan di antara putaran. Setiap petinju masuk ke dalam
cincin dari sudut mereka ditugaskan pada awal setiap putaran dan harus berhenti
berjuang dan kembali ke sudut mereka pada akhir putaran isyarat dari
masing-masing.
Sebuah pertarungan di mana jumlah
yang telah ditetapkan lolos ronde ditentukan oleh hakim, dan dikatakan
"pergi ke" jarak. Petinju dengan nilai yang lebih tinggi pada akhir
melawan diatur pemenangnya. Dengan tiga hakim, bulat dan keputusan split yang mungkin,
seperti juga menarik.Seorang petinju dapat memenangkan pertarungan sebelum
keputusan dicapai melalui suatu sistem gugur; buti tersebut dikatakan telah
berakhir "di dalam" jarak jauh.
Jika pejuang adalah knocked down
selama perkelahian itu, ditentukan oleh apakah menyentuh petinju lantai kanvas
cincin dengan bagian tubuh mereka selain dari kaki sebagai akibat dari pukulan
lawan dan tidak tergelincir, sebagaimana ditentukan oleh wasit, wasit mulai
menghitung sampai kedatangan tempur ke kaki nya dan dapat dilanjutkan. Jika
wasit menghitung sampai sepuluh, maka petinju terlanda diperintah "knocked
out" (apakah sadar atau tidak) dan petinju lainnya adalah pemenang
diperintah oleh knockout (KO). A KO "teknis" (TKO) mungkin juga, dan
diperintah oleh wasit, dokter berkelahi, atau sudut pejuang jika pejuang tidak
dapat dengan aman terus berjuang, berdasarkan luka atau yang dinilai mampu
secara efektif membela diri. Banyak yurisdiksi dan lembaga sanksi juga memiliki
aturan "tiga-AAA", di mana tiga knockdowns dalam hasil putaran
diberikan dalam sebuah TKO. Sebuah berdiri "delapan" aturan
menghitung juga mungkin berlaku.
Wasit ini memberikan hak untuk masuk
dan mengelola hitungan delapan sampai seorang pejuang yang dia mungkin merasa
dalam bahaya, bahkan jika tidak ada pemukulan sampai roboh telah terjadi.
Setelah menghitung wasit akan mengamati pesawat tempur, dan memutuskan apakah
dia fit untuk melanjutkan. Untuk tujuan penilaian, berdiri delapan perhitungan
yang diperlakukan sebagai sebuah pemukulan sampai roboh.
Secara umum, petinju dilarang
memukul di bawah sabuk, memegang, tersandung, mendorong, menggigit, meludah
atau gulat. celana pendek yang petinju dibangkitkan sehingga lawan tidak
diperbolehkan untuk memukul ke daerah pangkal paha. Mereka juga dilarang
menendang, kepala-menyeruduk, atau memukul dengan bagian dari lengan lain dari
buku-buku jari dari kepalan tangan tertutup (termasuk memukul dengan siku, bahu
atau lengan, serta dengan sarung tangan terbuka, pergelangan tangan, bagian
dalam , belakang atau samping tangan). Mereka juga dilarang dari memukul
belakang, belakang leher atau kepala (disebut "kelinci-punch") atau
ginjal.
Mereka dilarang memegang tali untuk
dukungan ketika meninju, memegang lawan sementara meninju, atau merunduk di
bawah ikat pinggang lawan mereka (turun di bawah pinggang lawan, tidak peduli
jarak antara). Jika meraih "" - sebuah langkah defensif di mana
petinju wraps lawan-lawannya atau lengan dan memegang untuk menciptakan jeda -
rusak oleh wasit, pesawat tempur masing-masing harus mengambil langkah penuh
kembali sebelum meninju lagi (alternatif, wasit mungkin langsung para pejuang
untuk "punch" dari permainan kata-kata tersebut). Ketika petinju
adalah dirobohkan, petinju lain harus segera menghentikan pertempuran dan
pindah ke sudut ring netral terjauh sampai wasit telah baik memerintah gugur
atau disebut untuk memerangi untuk melanjutkan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Melihat
risiko akibat pukulan tinju sedemikian hebatnya, maka di kalangan kedokteran,
ada yang pro dan ada pula yang kontra terhadap tinju. Dan pihak yang kontra
menyarrankan agar tinju dinyatakan terlarang. Bahkan ada Negara yang melarang
pertandingan tinju di negerinya, seperti inggris kabarnya. Dan pernah pula
terjadi unjuk rasa di Inggris untuk menentang adu tinju itu.
Tujuan
bertinju tidak sampai kepada kesihatan badan, dan telah berubah dari hakikat
tujuan olahraga Maka hukum islam telah tegas bahwa segala sesuatu yang
menyakiti badan dan menyebabkan bahaya adalah haram hukumnya, baik yang
berkedok olahraga ataupun yang lainnya, termasuk tinju di dalamnya. Maka dari
pembahasan diatas dapat sangat jelas hukum untuk olahraga tinju itu hukumnya
tidak diperbolehkan atau haram.
B.
Saran
Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judulmakalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca
yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis
demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta:
Balai Pustaka. 2002
Dahlan,
Abdul Aziz. Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 2004
Ensiklopedi
Nasional Indonesia Jilid 6. Jakarta: PT. Delta Pemungkas. 1997
0 komentar:
Posting Komentar