Ingin File Wordnya Langsung Klik [ Disini ]
BAB I
PENDAHULUAN
Pembelajaran jasmani dan olahraga di
sekolah dasar erat kaitannya dengan pemahaman dan penguasaan materi serta
mempraktekan apa yang dilakukan dalam mempelajari sesuatu. Oleh karena itu,
dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga seorang guru sebelum
melakukan pembelajaran dilaksanakan terlebih dahulu harus atau berkewajiban
untuk membuat suatu perencanaan.
Mata kuliah pendidikan jasmani dan
olahraga diarahkan untuk membekali mahasiswa atau calon guru tentang
dasar-dasar pendidikan jasmani dan olahraga dalam rangka untuk menambah
ketrampilan para guru pada pendidikan jasmani dan olahraga disekolah dasar
khususnya dalam menangani pendidikan jasmani dan olahraga yang menyenangkan,
memeberikan banyak kesempatan bagi para siswa untuk melakukan aktivitas dan
dapat ditingkatkan efektivitas pembelajaran jasmani.
B.
Tujuan
Memberikan pemahaman terhadap setiap
individu tentang pembelajaran jasmani dan olahraga merupakan pembelajaran yang
dapat membuat atau membentuk prilaku peserta didik yang lebih baik, seperti
bersikap sportif, tumbuhnya kerjasama antar teman baik dalam mempraktekan atau
mempelajari pembelajaran jasmani dan olahraga dan juga saat berada pada
lingkungan sekitar rumah.
BAB II
PEMBAHASAN
Permainan kasti
merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat populer di Indonesia
jauh sebelum zaman penjajahan jepang. Bahkan pada zaman Belanda juga sudah
dikenal masyarakat. Pada waktu itu permainan kasti sering dipertandingkan dalam
kejuaraan antar sekolah, sehingga permainan ini sangat dikenal dan diajarkan di
sekolah-sekolah menengah dan bahkan di masyarakat. Pada acara nasional
permainan ini pernah dipertandingkan, tetapi belakangan ini mulai kurang
dikenal dan terpingirkan.
Apabila kita
perhatikan dari sifat permainan, dalam permainan kasti ini ada yang berpendapat
agak negatif, salah satunya yaitu akan menjadikan anak dendam terhadap
temannya. Ini mungkin saja terjadi bila disekolah itu guru hanya memberikan
permainan kasti tanpa mempertimbangkan aspek pendidikan jasmani, sehingga guru
tidak melaksanakan pendidikan jasmani melalui kasti.
1.
Lapangan
Kasti Dua Tiang Hinggap
Lapangan permainan kasti berbentuk
empat persegi panjang dengan ukuran luasnya adalah lebih kurang panjang 60
meter dan lebar 30 meter(tidak mutlak). Lima meter dari panjang lapangan
dipergunakan untuk ruangan tempat penjaga belakang, tempat pemukul, tempat
pelambung, dan tempat pemain pemukul. Lapangan dilengkapi dengan tiang
penyelamat yang diletakkan dengan jarak 5 meter dari garis pemukul dan 5 meter
dari garis samping. Sedangkan tiang hinggap ada dua buah yang masing-masing
diletakan berjarak 10 meter dari tiang lainnya, 10 meter dari garis belakang
dan juga 5 meter dari garis samping.
2.
Permainan
Kasti Dengan Dua Tiang Hinggap
Permainan ini juga terdiri dari
lapangan yang panjangnya hanya 40 meter kali 20 meter, permainan terdiri dari
dua regu pelempar dan penjaga. Pelempar pertama memulai permainan dengan
melemparkan bola dari dalam ruangan lempar dan berusaha melemparkan bola sejauh
mungkin dalam daerah lemparan dan tidak keluar dari lapangan, maka lemparan
dianggap betul. Setelah melemparkan bola ia dapat lari ke tiang 2
bila ia sanggup, tetapi dapat pada tiang 1 sebagai penyelamat. Bila ia
lari ke tiang 2 sebelum sampai ke tiang tersebut ia dilempar oleh regu penjaga
dan tidak kena maka ia boleh kembali masuk ke ruang bebas dan ia memperoleh
nilai 2 kalau itu hasil lemparannya sendiri dan nilai 1 bila dengan lemparan
temannya.
Tetapi bila ia kena maka terjadi
penggantian permainan tidak bebas, penjaga lapangan dapat nilai satu bila ia
berhasil menangkap bola lemparan dari pelempar. Pemain akan diganti dengan
tidak bebas, kalu regu pelempar kena lemparan yang sah oleh salah seorang regu
lapangan. Permainan kasti yang juga dimainkan oleh dua regu yang terdiri dari
12 orang setiap regu.
a.
Perlengkapan
Permainan ini dilengkapi dengan kayu
pemukul yaitu kayu, yang bentuknya bulat telur atau oval yang panjangnya
sekitar 50 - 60 cm dengan garis menengah 3,5 - 5 cm. Sedangkan pemegang 15 - 20
cm dengan tebal 3 - 4 cm. Disamping itu juga bola untuk permainan kasti sudah
dibulatkan sedemikian rupa yang berisi ijuk atau sabut yang kelilingnya 19 - 21
cm dan beratnya 70 - 80 gram.
Bendera disiapkan untuk setiap sudut
lapangan dan tanda tengah lapangan. Untuk tiang hinggap juga terdiri dari tiang
yang diberi bendera yang ditanamkan sedemikian rupa sehingga tidak mudah
tercabut sewaktu pelari memegangnya.
b.
Tekhnik dan
taktik permainan kasti
Adapun teknik perorangan dalam
permainan kasti ini secara umum adalah sama halnya seperti permainan bola
bakar, teknik ketrampilan dasar yang perlu dipelajari di antaranya :
·
Teknik jalan dan lari.
·
Teknik melempar.
·
Teknik menangkap.
·
Teknik melambungkan.
·
Teknik memukul.
·
Teknik mengelak.
1)
Penguasaan teknik individu
Dalam ketrampilan individu
semuanyapermainan kecil yang mempergunakan bola kecil dapat dikatakan sama atau
hampir sama, hanya saja dalam permainan kasti dengan dua tiang hinggap adalah
dasar permainan untuk mempergunakan taktik bermain bagi individu dalam memulai
permainan, tetapi taktik ini juga sangat berhubungan dengan ketrampilan dasar
yang betul-betul sudah dikuasainya, dan bila teknik yang sudah dikuasai dengan
baik maka akan menimbulkan kepercayaan pada dirinya dalam melakukan suatu
taktik, yaitu bagaimana ia akan menghindari lemparan dari regu lapangan yaitu
dengan gerakan membungkuk, melompat ataupun meliuk dan sebagainya sehingga
sulit untuk dilempar.
Teknik dan taktik dalam permainan kasti
ini yang utama bagi regu pemukul diantaranya adalah; regu pemukul dengan
sendirinya sudah menguasai teknik memukul yang baik sehingga ia dapat
mengaarahkan bolanya kemanapun yang ia suka,yaitu dengan membentuk posisi
kakinya dan mengarahkan bahu ketempat sasaran yang akan dituju. Mungkin bola
akan dipukul kuat, pelan, dan mungkin hanya menyentuhkan pemukulnya sajapada
bola dan kemudian ia akan melanjutkan dengan teknik berlari yang baik, apakah
ia akan berlari berbelok-belok atau membungkuk atau juga melompat.
2)
Taktik regu lapangan
Taktik bagi regu lapangan adalah
menjaga bola yang datang padanya dapat ditangkap dengan baik sehingga dapat
menghasilkan satu nilai. Disamping teknik menangkap bola yang datang padanya
sebagai kiriman dari temannya untuk dilanjutkan melempar pelari yang sedang
berlari. Bagi mereka yang mempunyai keyakinan lemparannya tidak akan
menghasilkan maka ia akan mengirim bola pada temannya, dan mereka akan
mengepung lawannya. Jadi usaha regu penjaga adalah bagaimana agar regu pemukul
dapat dilempar atau seluruh bola yang dipukulnya dapat ditangkap, dan dapat
melempar regu pemukul.
3.
Peraturan
Permainan Kasti
Peraturan permainan kasti di indonesia
sebenarnya sudah disusun yang ada sekarang ini. Akan tetapi karena tidak ada
induk organisasinya, maka peraturan kasti ini banyak dimodifikasi oleh
daerah-daerah sehingga beberapa peraturan sedikit berbeda. Walaupun demikian
peraturan permainan ini dapat dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan
permainan.
4.
Lapangan
Ukuran lapangan adalah empat persegi
panjang dan kalu memungkinkan adalah 30 kali 60 meter. Lapangan yang tidak
cukup dapat juga dilaksanakan dengan bola kasti sederhana.
Pada setiap sudut lapangan diberi
bendera termasuk pada tiang hinggapnya. 5 kali 30 meter dari lapangan separohnya
diambil untuk ruang bebas sedangkan selebihnya adalah ruang pukul yang
disiapkan 5 kali 15 meter yang dibagi tiga dengan batas bujur sangkar 5 meter
ditempatkan pemukul bebas dalam ruangnya, sedangkan pelambung berdiri pada
petak 1 kali 1 meter dalam ruangan pada seberang pemukul, ini dapat berubah
apabila ada pemukul yang kidal, sedangkan selebihnya adalah lapangan untuk
penjaga yang didalamnya ada tiang pertolongan dengan jari-jari 1 meter terletak
5 meter dari garis samping dan garis pemukul. Disamping itu juga ada tiang
bebas sebanyak dua buah yang ditempatkan pada jarak 10 meter dari garis samping
dan 5 meter dari garis belakang.
a.
Kayu pemukul
Kayu pemukul adalah kayu,yang bentuknya
bulat telur atau oval yang panjangnya sekitar 50 – 60 cm dengan garis
menengah3,5 – 5 cm. Sedangkan pemegangnya 15 – 20 cm dengan tebalnya 3,5 – 4
cm.
b.
Bola
Bola untuk permainan kasti sudah dibuatkan
sedemikian rupa yang berisi ijuk atau sabut yang kelilingnya 19 – 21 cm, dan
beratnya 70 – 80 gram.
c.
Lama
permainan
Permainan
dilakukan 2 x 20 menit atau 2 x 30 menit (dapat disesuaikan).
d.
Pemain
Pemain terdiri
dari dua regu yang dipimpin oleh seorang ketua dan masing-masing 12 orang dan 3
pemain cadangan, semuanya pemain mempunyai nomor dada yang jelas.
e.
Regu pemukul
Setelah
menentukan dengan undian regu pemukul dan regu lapangan, maka regu pemukul
berada dalam ruangan bebas.
f.
Regu
lapangan
Regu lapangan berada bebas dalam
lapangan, kecuali :
·
Pelambung yang berada dalam tempat
pelambung.
·
Penjaga belakang berada pada petak atau
ruangannya.
·
Tidak berada pada jalan tiang
pertolongan.
g.
Melambungkan
bola
Pelambung
bertugas melambungkan bola pada pelambung sesuai dengan permintaan.
h.
Lambungan
betul
Lambungan betul
bila: bola dekat pada pemukul dengan ketinggian antara lutut dan kepala,
disamping sesuai dengan permintaan pemukul.
i.
Lambungan
salah
Ini terjadi bila:
·
Tidak sesuai yang disampaikan di atas
·
Terlalu jauh dari badan.
·
Pemberian bola terlalu keras.
·
Bolanya diputar.
Pemukul dapat menolak atau tidak
memukul lambungan salah.
j.
Jumlah pukulan
Setiap regu
pemukul hanya berhak atas satu pukulan saja. Kecuali pembebasan dapat memukul 3
kali sebab semua temannya berada pada tiang hinggap. Disebut juga bembebas.
k.
Giliran
pemukul
Pemukul pertama adalah nomor terendah
begitu juga mulai setelah istirahat. Sedangkan untuk memulai pada giliran
setelah regu lapangan menjadi regu pemukul yang berhak memulai adlah lanjutan dari
sebelum menjadi regu lapangan.
l.
Pukulan
betul atau salah
Pukulan
dikatakan betul bola dipukul melewati garis pukul dan menyentuh tanah pada
lapangan. Atau tidak keluar dari garis salah atau lapangan. Kayu pemukul
diletakan dalam daerah petak pemukul dengan baik. Pelari boleh langsung lari
pada tiang bebas dan kalau mungkin kembali lagi dengan mendapat nilai dua. Yang
tidak sesuai dengan yang dikatakan sebelum ini adalah pemukul yang salah.
Pelari tidak diperbolehkan lari ke iang bebas, tetapi ia harus berhenti di
tiang pertolongan sampai salah seorang temannya memukul bola.
m.
Melanjutkan
lari
Pelari yang
dengan pukulan salah berada pada tiang pertolongan, ia dapat melanjutkan
larinya bila ada giliran pukulan dari temennya. Ia boleh terus lari pada tempat
yang dituju.
n.
Bola mati
Bola dikatakan mati apabila:
·
Bola sudah pada tangan pelambung
·
Pukulan salah
·
Bola hilang
·
Terjadi pertukaran bebas
o.
Bola dalam
permainan
Bola dalam permainan bila:
·
Sehabis memukul
·
Sesudah pukulan luncas atau salah lalu
bola dimainkan oleh regu lapangan
·
Ada tanda dari wasit
p.
Bola hilang
Bola hilang
kalau bola tidak dapat diambil regu lapangan, atau bola jauh ke daerah
penonton, dan peluit wasit menentukannya.
q.
Melempar
Lemparan
dianggap sah bila bola dilemparkan dari sembarang tempat dan bolanya lepas dari
tangan pelempar sehingga mengenai pelari.
r.
Bertukar
tempat bebas tidak bebas
Apabila regu
pemukul kena lemparan maka saat itu regu pemukul langsung menjadi regu
lapangan, dengan segera ia dapat melempar lawannya yang berusaha untuk menyelamatkan
dirinya ke ruang atau tiang bebas serta tiang pertolongan. Pertukaran ini juga
bisa terjadi bila regu pemukulmemegang bola walaupun pada saat menerima bola
yang akan dipukul. Begitu juga halnya bila pemain lapangan sudah masuk lebih
dulu ke dalam ruangan bebas sebelum temanya melempar(lemparannya tidak sah),
atau regu pemukul lebih dulu ke luar sebelum temannya akan dilempar.
s.
Pertukaran
bebas
Pertukaran bebas terjadi bila:
·
Regu lapangan memiliki 3 bola tangkap
dalam satu babak,
·
Pukulan pembebas tidak berhasil dan
dibakar oleh regu lapangan,
·
Pemukul keluar ruang bebas tidak untuk
memukul,
·
Kayu pemukul lepas,
·
Pelari yang tidak menyentuh tiang bebas
sudah masuk kembali ke ruang bebas.
5.
Pelaksana
Pertandingan
Untuk melaksanakan pertandingan, tidak bisa
kita melaksanakan dengan begitu saja tanpa adanya suatu perencanaan, dan
perencanaan ini juga harus sesuai dengan siapa yang akan melaksanakan dan
merencanakan pertandingan tersebut, maka dari itu panitia mempunyai tugas
sebagaimana yang sudah disampaikan sebelumnya menyusun petugas
pertandingan.
Petugas pertandingan terdiri dari:
a)
Ketua
b)
Sekretaris
c)
Bendahara
d)
Pembantu umum
e)
Seksi-seksi, termasuk
·
1). Seksi perwasitan
·
2). Seksi alat dan lapangan
·
3). Seksi konsumsi
·
4). Dan lain-lain.
1.
Pengertian
Nama permainan kippers berasal dari
bahasa Belanda, yaitu kiepers. Permainan ini dimainkan oleh dua regu, yang
masing-masing regu terdiri atas 12 orang. Regu pemukul harus mengumpulkan angka
atau nilai sebanyak mungkin. Sementara itu regu penjaga harus berusaha supaya
lawan tidak memperoleh angka atau nilai. Seorang pemain dapat memperoleh nilai
jika dapat memukul dengan baik. Selanjutnya lari menuju tiang hinggap dan
kembali ke daerah regu pemukul.
2.
Perlengkapan
permainan
Perlengkapannya sebagai berikut:
a.
Lapangan
Lapangan
permainan kippers berukuran 65 x 30 meter. Ruang bebas 5 x 15 meter. Ruang regu
pemukul 5 x 15 meter.
b.
Alat
a)
Pemukul
Terbuat dari
kayu dengan panjang 60 cm. Garis tengah pemukul 3,5 cm.
b)
Bola
Bola terbuat
dari karet elastis, berat bola 80 gram dan garis tengah 7 cm.
c)
Tiang hinggap
Duah buah tiang
hinggap yang terbuat dari besi atau bambu. Panjang tiang 1,5 cm dengan garis
tengah 2 cm. Bagian atas tiang berbentuk melingkar.
d)
Tiang bendera
Ukurannya sama
dengan tiang hinggap, berjumlah 2 buah dan di bagian atas tiang diberi bendera
dengan warna terang agar mudah dilihat.
e)
Tiang kecil
Tiang kecil
diletakkan disudut-sudut lapangan, ujung tiang diberi bendera.
3.
Teknik dasar
permainan kippers
Teknik dasar permainan kippers adalah sebagi berikut:
a.
Menangkap
bola
Cara menangkap
bola dalam permainan kippers adalah sebagai berikut:
·
Buka kaki agar lebar, lutut agak
ditekuk.
·
Kedua tangan di depan dada dengan
jari-jari tangan terbuka.
·
Perhatikan datangnya bola, bola
ditanggkap dengan rileks dan searah dengan arah larinya bola.
b.
Melempar bola
Mengoper bola
harus menggunakkan teknik yang benar. Tujuannya adalah supaya bola mudah untuk
ditangkap oleh teman satu regu dengan.
Beberapa cara
melempar bola dalam permainan kippers, adalah sebagai berikut:
a)
Lemparan ayunan atas
Lemparan ayunan
atas, sikap kaki kuda-kuda. Kaki kanan dan tangan kanan memegang bola
direntangkan ke kanan belakang agak ke atas. Awalan melempar, condongkan badan
ke belakang, tangan kanan ditarik ke belakang dan tangan kiri mengambil sikap
keseimbangan.
Ayunkan tangan
kanan kuat ke depan (sebagai gerak ikutan). Pada akhir pelepasan bola
pergelangan tangan melecut hingga jari-jari tangan menghadap ke bawah.
b)
Lemparan ayunan bawah
Sikap kuda-kuda
kaki kanan ke belakang, badan condong ke belakang, tekuklah kaki lebih dalam.
Julurkan tangan kanan memegang bola dengan lurus, dan tegak lurus tagak lurus
dengan badan. Ayunkan lengan kanan ke atas unutk melempar bola.
c.
Memukul
Teknik memukul dapat di bedakan yaitu:
a)
Pukulan melambung jauh
·
Peganglah pemukul pada bagian
pangkalnya.
·
Setelah bola dilambungkan, rentangkan
salah satu kaki sesuai dengan tangan yang digunakan unutk memukul.
·
Berat badan pada kaki yang
direntangkan, badan condong ke belakang, tekukan lutut yang direntangkan
sedalam mungkin, tetapi tetap dalam keseimbangan.
·
Tangan pemukul dijulurkan lurus, tegak
lurus dengan badan dan membentuk sudut 45o dengan garis datar.
·
Usahakan bola terkena tepat pada ujung
pemukul, hingga lengan ayunan pukulan sepanjang mungkin dan lepasnya bola
membentuk sudut 45o.
·
Perkenaan bola lebih kurang setinggi
bahu.
·
Arah bola tergantung arah pemukul saat
perkenaan dengan bola.
b)
Pukulan datar ke depan
·
Sikap seperti pada pukulan melambung
jauh, hanya badan tetap tegap dan kaki tidak di tekuk.
·
Perkenaan kayu pemukul dan bola saling
tegak lurus dan kayu pemukul dalam gerakan horizontal.
·
Arah bola akan ke kanan atau ke kiri
tergantung kepada arah hadap kayupemukul saat perkenaan dengan bola.
c)
Pukulan menyamping ke kiri
·
Sikap seperti pada pukulan datar ke
depan, tetapi kaki kanan diubah ke depan agak ke kanan.
·
Badan diputar searah dengan arah
pukulan.
·
Ayunan lengan sedemikian rupa hingga
perkenaan kayu pemukul dan bola sedikit dari atas menuju ke bawah.
d)
Pukulan menyamping ke kanan
·
Ayunan dari belakang kepala menuju ke
depan.
·
Sikap seperti pada pukulan datar ke
depan, hanya lengan ditarik ke atas sedikit ke belakang.
·
Arah pukulan dari atas menuju ke bawah
dengan sudut pukulan sesuai dengan arah yang di kehendaki.
4.
Cara bermain
kippers
a)
Siswa dibagi dua regu, yaitu
masing-masing regu terdiri atas 12 orang dengan nomor dada 1 sampai 12.
b)
Sebelum bermain kapten regu melakukan
undian.
c)
Setiap pemain berhak memukul satu kali,
kecuali pemain pembebas (pemain terakhir), ia berhak memukul tiga kali.
d)
Pemukul dengan pukulan yang benar dan dapat
kembali dengan selamat, mendapat nilai dua.
e)
Pemukul dengan pukulan yang benar dan
dapat kembali dengan selamat, bila ada teman lainnya memukul dengan benar maka
mendapat niali satu.
f)
Waktu permainan berupa inning (masing-masing regu mempunyai
kesempatan sama untuk menjadi regu jaga dan regu pemukul).
5.
Peraturan
permainan kippers
Peraturan permainan kippers adalah sebagai berikut:
a)
Waktu permainan berupa inning
(masing-masing regu mempunyai kesempatan sama untuk menjadi regu jaga dan regu
pemukul).
b)
Satu regu terdiri atas 12 pemain
mengenakan nomor dada dari 1 sampai 12.
c)
Kewajiban regu pemukul: memukul bola,
lari ke tiang hinggap, dan kembali ke ruang pemukul (B).
d)
Kewajiban regu penjaga:
·
Menangkap bola yang dipukul.
·
“Mematikan” pelari dengan melempar
bola.
·
“Membakar ruang” regu pemukul bila
tidak ada pemukul lagi.
e)
Pemukul harus melambungkan bolanya
sendiri.
f)
Pukulan dinyatakan baik, bila bola
jatuh didaerah lapangan (30 meter) dan boleh berlari menuju tiang hinggap.
g)
Ketentuan pelari sebagai berikut:
1)
Bila bola dikembalikan ke ruang regu
pemukul atau ruang pukul,baik melambung atau menyusur tanah, melewati garis
batas ruang regu pemukul dari lapangan permainan, pelari harus berhenti di
tempat.
2)
Bila bola hilang pelari harus berhenti,
dan boleh berlari lagi bila bola sudah ditemukan dan dimasukan ke dalam
lapangan.
3)
Seoarang pemain yang tidak terkena
lemparan boleh langsung masuk ke ruang pemukul (B), tanpa menuju tiang hinggap
(C) atau (D) lebih dulu.
4)
Seoarang pemukul yag sah pukulannya,
boleh tetap tinggal di ruang pukul, kalau dipandangnya membahayakan.
5)
Seorang pelari yang menururt
perhitungannya dalam situasi membahayakan, boleh kembali ke tiang hinggap
atau ke ruang pukul.
6)
Pemukul yang salah atau meleset
pukulannya tidak boleh berlari, tetapi harus menunggu atas pukulan yang sah dan
teman berikutnya.
7)
Bila regu pemukul tinggal seorang lagi
maka pemukul ini diberi kesempatan untuk memukul 3 kali pukulan yang sah.
h)
Lemparan untuk mematikan lawan
Lemparan harus
mengenai bagian bahu ke bawah. Penjaga tidak boleh berlari dengan membawa bola.
Jadi, harus mengoper dengan kawan supaya dapat mendekati pelari. Lemparan yang
mengenai pelari dapat menyebabkan pergantian, operan bola harus dilakukan
dengan satu tangan.
i)
Bola tangkap dan cara pergantian
Bola tangkap
harus dilakukan dengan cara satu tangan, pada waktu bola tangkap yang ketiga si
penangkap harus melemparkan bolategak lurus ke atas, dengan membelakangi ruang
pukul dan regu jaga secepatnya menuju ke ruang regu pemukul atau ke tiang
hinggap.
j)
Penilaian
·
Bola tangkap memperoleh nilai satu.
·
Kembali keruang partai pemukul, dengan
pukulan yang sah atas pukulan sendiri memperoleh nila dua.
·
Kembali atas pukulan kawan, dan pelari
itu tidak melakukan kesalahan pukul, mendapat nilai satu.
1.
Pengertian Rounders
Dalam permainan
ini setelah memukul bola, pemain berlari mengelilingi lapangan yang ditandai
sebagai”Rounders”. Regu yang dapat mengelilingi lapangan lebih
banyak,dinyatakan sebagai pemenang.Olahraga ini berasal dari Inggris bersamaan
dengan softball.
2.
Lapangan dan peralatan Rounders
Lapangan
permainan berbentuk segi lima. Ditandai dengan empat tiang tegak lurus yang
masing-masing panjangnya 1,20 meter dan di pasang setiap sudut. Jarak antara
pemukul bola dengan tiang pertama 12 meter (jarak sama dengan tiang ketiga).
Dari tiang ketiga ke tiang ke empat 8,50 meter. Jarak antara pemukul
dengan pelontar bola 7,50 meter. Arena pelontar bola 2,50 ’2,50 meter dan arena
pemukul bola 2’2 meter.
Stick (pemukul
bola) berbantuk panjang bulat.Stick terbuat dari kayu dengan ukuran panjang kurang lebih 46 cm dan
berat 370 gram. Bola bergaris tengah 19 cm dengan berat 70-85 gram.
3.
Teknik-Teknik Bermain Rounder
a.
Teknik Melempar Bola
Melempar
merupakan hal yang utama dalam permainan rounders,yaitu pada waktu regunya menjaga
regu lapangan. Apabila setiap anggota regu itu dapat melempar dengan kecepatan
yang cukup besar dan ketepatan yang baik, maka regu tersebut akan menjadi regu
yang kuat dalam pertahanan.
Teknik melempar bola adalah sebagai
berikut
:
1)
Teknik melempar bola melambung (
parabola)
·
Bola dipegang pada pangkal ruas jari
tangan, di antara jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis.
·
Ketiganya saling memegang, sedangkan
jari kelingking dan ibu jari mengontrol bola agar tidak terjatuh.
·
Ketika melempar,biasanya menggunakan
tangan kanan dengan kaki kiri berada di depan.
·
Setelah bola lepas dari tangan, maka
kaki kanan mengikuti atau melangkah ke depan.
·
Pandangan ke arah sasaran.
2)
Teknik Lemparan bola mendatar
·
Lemparan umumnya dilakukan dengan
tangan kanan.
·
Posisi badan tidak terlalu condong ke
belakang.
·
Pada saat melempar mendatar, gerakan
lengan diayun dari belakang ke depan dan tidak melebihi kepala.
3)
Teknik lemparan menyusur tanah
·
Bola dilemparkan menyusur tanah, posisi
kaki ditekuk dan badan condong ke depan.
·
Lengan pelempar memegang bola, kemudian
tarik tangan ke belakang.
·
Ayunkan tangan ke depan mengarah ke
bawah dan lemparkan bola.
b.
Teknik lemparan bola bagi pelambung
(Pitcher)
Pitcher adalah
pemain yang pertama dapat mematikan lawan. Lemparannya yang keras dan cepat
akan menyulitkan pemukul sehingga ia dengan mudah dapat mematikan regu pemukul.
Cara melakukannya adalah sebagai
berikut:
1)
Berdiri tegak, salah satu kaki kanan
berada di depan;
2)
Bola di pegangdi samping paha kaki
kanan;
3)
Condongkan badan ke depan;
4)
Putar lengan kanan yang memegang bola
360o;
5)
bersamaan dengan itu langkahkan kaki
kiri ke depan, lepaskan bola saat bola berada di samping paha kaki kanan ikuti
dengan lecutan pergelangan tangan.
c.
Teknik Menangkap Bola
Menangkap bola
merupakan faktor penentu keberhasilan sebuah regu. Teknik ini merupakan salah
satu unsur yang penting dalam pertahanan. Dilihat dari datangnya bola,menangkap
bola dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:
1)
Teknik menangkap bola melambung
Cara melakukannya adalah sebagai
berikut:
a)
Ikuti datangnya bola.
b)
Menangkap bola dapat dilakukan dengan
merapatkan kedua tangan di depan dada.
c)
Pada saat bola tertangkap, jari-jari
segera ditutup dan cepat ditarik ke arah badan.
2)
Teknik menangkap bola mendatar
Cara melakukannya adalah sebagai
berikut:
a)
Jika bola datang mendatar dan tepat di
depan badan, bola dapat ditangkap seperti menangkap bola yang datangnya
melambung.
b)
Jika bola datang mendatar disamping
kanan atau kiri badan, maka cara menangkapnya dengan menjulurkan lengan ke
samping kanan atau kiri badan.
c)
Jika sudah mahir, maka dapat dilakukan
dengan satu tangan.
3)
Teknik menangkap bola menyusur tanah
Cara melakukannya adalah sebagai
berikut:
a)
Dengan sikap membungkuk, kedua lutut
ditekuk,dan kedua lengan lurus ke bawah.
b)
Dengan sikap hampir berlutut, kemudian
menangkap bola.
d.
Teknik Memukul Bola
Memukul bola
dalam permainan rounders merupakan faktor utama untuk mendapatkan nilai.Oleh
karena itu, teknik memukul hendaklah mendapat perhatian yang sungguh-sungguh.
Teknik memukul bola rounders adalah
sebagai berikut:
a)
Pegang alat pemukul di bagian
pangkalnya dengan kedua tangan.
b)
Tangan kanan berada di atas tangan
kiri.
c)
Kemudian berdiri menyamping sehingga
pitcher berada di samping kiri pemukul.
d)
Kedua kaki dibuka selebar badan.
e)
Letakkan alat pemukul di atas bahu
sebelah kanan dengan menekuk kedua siku tangan.
f)
Pandangan diarahkan ke arah pitcher.
g)
Ayunkan pemukul mendatar dengan
meluruskan kedua siku tangan disertai lecutan pergelangan kedua tangan saat
bola dalam jangkauan pukulan.
h)
Pada saat memukul diusahakan sambil
melangkahkan kaki kiri ke arah kiri agar pukulan lebih keras.
4.
Cara Bermain Rounders
Jumlah pemain terdiri dari atas 9
orang.Setiap memulai permainan harus melakukan undian, untuk menentukan siapa
terlebih dahulu memukul bola. Pemukul bola boleh bergerak pada tiang pertama,
setelah mendapat lemparan bola yang sah. Ketika tidak ada pemukul bola yang
menunggu pukulan, seluruh anggota pemukul bola dapat keluar secara serentak.
Tentunya hal ini dapat dilakukan jika seorang penjaga lapangan melampar bola
langsung ke daerah pukulan, sebelum seorang pelari mencapai tiang ke-4.
Pemukul bola harus mengoper keluar,
masing-masing dari tiga tiang untuk mencapai tiang keempat yang disentuh. Masing-masing
mendapatdua kali giliran untuk memukul bola dan menjaga lapangan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebutuhan akan Pendidikan Jasmani dan Olahraga sangat
penting bagi peserta didik, agar peserta didik dalam mengikuti materi ini dapat
bersikap sportif dan kerjasama antar teman, permainan kasti, kippers, dan
rounders merupakan permainan beregu bola kecil, yang dimainkan oleh
dua regu untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi, teknik dasar pemainan ini
adalah teknik melempar bola, teknikk menangkap bola, teknik memukul bola.
Permainan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa sportif, dan kerjasam antar
teman, untuk itu pembelajaran pendidikan jasamani dan olahraga sangat penting,
dan sangat dibutuhkan bagi peserta didik.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan atau kesalahn
dalam penyusunannya, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Mardiana
Ade, dkk. 2009. Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta. Universitas Terbuka.
Heryana
Dadan, dkk. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Surakarta. CV.
Putra Nugraha.
0 komentar:
Posting Komentar