KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
ucapkan kehadirat ALLAH SWT karena atas rahmat dan ridho – Nya kami dapat
menyelesaikan makalah Sosiologi tentang “HubunganPembentukan Kepribadian Dengan Kebudayaan” ini tanpa menemuai hambatan yang berarti.
Kami juga
mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah
mendukung terselesainya makalah ini.
Kami menyadari
bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, demi perbaikan
makalah ini di kemudian hari.
Demikian, kami
harap buku ini dapat dipergunakan sebaik – baiknya dan dapat memberikan manfaat
yang besar bagi kita senua. Amien.
Balinggi , 25 February 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Apakah itu kebudayaan?
Pada umumnya, masyarakat mengenal kebudayaan hanya sebagai segala sesuatu hal
indah yang berkaitan dengan seni seperti: seni tari, seni suara, sastra,
peninggalan masa lampau (candi, artefak, prasasti), dan sebagainya. Apakah itu
kepribadian? Umumnya masyarakat hanya dapat membedakan kepribadian hanya baik
dan buruknya kepribadian itu sendiri. Tapi apakah kalian mengetahui bahwa
kebudayaan dapat mempengaruhi kepribadian individu maupun kelompok? Akan
tetapi, saat ini dapat dikatakan bahwa kepribadian individu maupun kelompok
mengalami degradasi moral atau yang sering dikenal dengan sebutan krisis moral.
Mengapa itu bisa terjadi? Mungkinkah kesalahan pada pendidikan moral melalui
kebudayaan bangsa kita yang ditanamkan sejak dini? Atau ada faktor lain yang
menjadi penyebab itu? Untuk itu marilah membahasnya melalui pembahasan pada bab
berikutnya.
Berdasarkan penjabaran
dalam latar belakang di atas dapat dirumuskan poin poin masalah yang akan
dibahas, diantaranya yaitu:
·
Apakah itu kebudayaan?
·
Apakah budaya tradisional?
·
Apakah budaya modern?
·
Apakah itu kepribadian?
·
Apa saja hal-hal yang mempengaruhi
terbentuknya kepribadian?
·
Apakah hubungan antara kebudayaan dengan
pembentukan kepribadian?
·
Apakah peranan kebudayaan terhadap
pembentukan kepribadian?
C.
Tujuan
·
Mengetahui pengertian dari kebudayaan.
·
Mengetahui kebudayaan tradisional dan
kebudayaan modern serta ciri-cirinya
·
Mengetahui pengertian kepribadian.
·
Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi
terbentuknya kepribadian.
·
Mengetahui hubungan antara kebudayaan
dengan pembentukan kepribadian.
·
Mengetahui peranan kebudayaan terhadap
pembentukan kepribadian.
BAB II
PEMBAHASAN
Budaya atau kebudayaan
berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, culture juga kadang
diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa yang merupakan bentuk jamak dari
buddhi (budi atau akal) yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia. Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu
Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang
(menurut Soerjanto Poespowardojo 1993). Kata culture juga kadang diterjemahkan
sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu
cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya sendiri kini terbagi menjadi dua
yaitu, budaya tradisional dan budaya modern
·
Pengertian Kebudayaan Masyarakat
Tradisional.
Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang masih
banyak dikuasai oleh adat istiadat lama. Masyarakat tradisional umumnya hidup
di daerah pedesaan sehingga umumnya disebut juga sebagai masyarakat desa.
Ciri-ciri yang paling pokok dalam kehiduapan
masyarakat tradisional adalah ketergantungan terhadap lingkungan alam
sekitarnya serta masih ada dan eratnya rasa gotong royong, kekeluargaan
dan.cinta pada lingkungan alam sekitar. Hal ini timbul karena adanya
ketergantungan masyarakat pada alam dikarenakan sebagian besar masyrakat tradisional
atau masyarakat desa bermata pencaharian sebagai petani, pembudidaya, dan
nelayan.
·
Pengertian Kebudayaan Masyarakat Modern
Masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian
besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam
peradaban masa kini. Pada umumnya masyarakat modern tinggal di daerah
perkotaan, sehingga disebut masyarakat kota.
Namun tidak semua masyarakat kota tidak dapat
disebut masyarakat modern,sebab orang kota tidak memiliki orientasi ke masa
kini, misalnya gelandangan.
Ciri-ciri masyarakat modern yang paling pokok adalah
masyarakat ini selalu disibukkan dengan pekerjaan yang bersifat rutinitas, rasa
kekeluargaan masyarakat yang hidup di perkotaan cenderung individualisme, dan
kurangnya rasa cinta pada alam lingkungan sekitar karena kesibukkan runtinitas
kerja.
Kepribadian adalah
keseluruhan cara dimana seorang individu berinteraksi dan bereaksi dengan
induvidu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat
yang bisa diukur yang ditunjukan oleh seseorang.
·
Kepribadian Menurut Pengertian
Sehari-hari
Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan
cirri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pendiam
dikenakan atribut “berkepribadian pemalu” Kepada orang supel dikenakan atribut
“berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan
semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.
·
Kepribadian Menurut Psikologi
Berdasarkan penjelasan Gordon llport tersebut kita
dapat melihat bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis
dan fisik ) yang merupakan suatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport
menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
Hal-hal yang Mempengaruhi Terbentuknya Kepribadian
Kepribadian seseorang
dapat terbentuk oleh beberapa hal berikut ini akan dijelaskan, beberapa hal
yang dapat mempengaruhi terbentuknya kepribadian seseorang, antara lain :
a.
Warisan Biologis (Heredity)
Warisan
biologis manusia bermacam – macam, dan berbeda artinya setiap individu
mempunyai cirri khas masing – masing yang tidak sama walaupun dia itu kembar
sekalipun.
b.
Warisan Lingkungan Alam (Natural
Enviroment)
Perbedaan
iklim di berbagai daerah sangat mempengaruhi dan menyebabkan manusia melakukan
adaptasi sesuai dengan iklim yang terjadi pada daerah tersebut.
c.
Warisan Sosial dan Kebudayaan
Setiap
manusai mempunyai kebudayaan yang bermacam – macam, dan biasanya antar budaya
bisa saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
d.
Pengalaman Unik
Setiap
Individu pasti memiliki pengalaman yang berbeda – beda serta beraneka ragam,
dan dari pengalaman tersebutlah biasanya kepribadian seseorang juga dapat
berubah.
Kebudayaan yang baik
akan menghasilkan kepribadian yang naik. Hal ini dapat dikatakan demikian
karena kebudayaan yang tertanam sejak usia dini pada seseorang cenderung lebih
kuat untuk menangkal masuknya kebudayaan negatif pada seseoran. Tentunya
dibutuhkan peranan orang tua untuk memperkenalkan anak pada ajaran-ajaran agama
sejak dini.
Kebudayaan memiliki
hubungan yang sangat erat dengan kepribadian. Hal ini dapat dilihat dari
berbagai perilaku manusia yang masih mencerminkan kebudayaan mereka masing –
masing.
Di dunia ini kebudayaan
terbagi atas dua, yaitu budaya barat dan budaya timur. Contohnya bangsa
Indonesia kental dengan adat budaya timur. Ini berlaku juga untuk negara yang
berada di daerah Eropa serta Amerika yang kental akan budaya barat.
Kedua budaya ini
berbeda dalam hal tingkah laku. Adat istiadat yang berasal dari budaya timur
masih menjunjung tinggi adab kesopanan dan etika. Berbeda dengan budaya barat
yang menjunjung tinggi kebebasan individu, sehingga bangsa Eropa dan Amerika
kurang menjunjung adab kesopanan. Hanya dalam keadaan formal saja adab kesopanan
dan etika itu berlaku. Terutama dalam hal berpakaian.
Apakah kalian tahu?
Bahwa seseorang dapat menilai kepribadian individu hanya berdasarkan dengan
cara berpakaian dari individu tersebut. Cara berpakaian merupakan pencerminan
yang paling tepat mengenai kepribadian. Sebagian besar masyarakat di daerah
yang masih terikat dengan adat ketimurannya (istilah lain dari budaya timur)
selalu berpakaian sopan dimana pun mereka berada. Hal ini menunjukkan gambaran
kepribadian yang sopan pula. Berbanding terbalik dengan budaya barat, hampir
sebagian besar orang –orang barat menggunakan pakaian yang kekecilan, memakai
rok diatas paha, baju you can see (baju lengan pendek) dan sebagainya. Orang
tersebut menggunakan pakaian yang seperti ini karena terpengaruh oleh budaya
barat yang mereka anut. Memang tak selamanya masyarakat barat yang berpakaian
seperti itu tidak sopan.
Akan tetapi, menurut
orang- orang Indonesia yang melihat cara berpakaian orang tersebut akan
berkomentar pasti mereka memiliki perilaku yang tidak baik. Dan pemikiran itu
merupakan hasil dari pengaruh budaya timur yang menjadikan segala perilaku
selalu dan pasti akan dikaitkan dengan kebudayaan yang menjadi latar belakang
budaya Indonesia. Begitupun sebaliknya.
Proses pembentukan
kepribadian terjadi sejak individu masih kecil dilingkungan keluarga, ketika
menerima pendidikan kepribadian secara internal dari keluarga sebagai orang
terdekat individu tersebut. Disinilah terjadi peranan kebudayaan secara
internal membentuk kepribadian individu. Sebagaimana orang tua yang telah
mengajarkan pendidikan kepribadian pada individu dari masa kanak – kanak dengan
kebiasaan – kebiasaan yang yang telah diterapkan maupun yang telah dipelajari
oleh mereka. Kebiasaan – kebiasaan yang diterapkan tersebut berdasarkan pada
kebudayaan yang mendarah daging pada orang tua masing – masing.
Kebiasaan-kebiasaan ini akan sangat diingat dikarenakan memori anak saat masa
kanak-kanak sangat kuat bahkan ada orang yang menyebut anak kecil adalah
perekam yang sangat baik. Marilah membiasakan kebudayaan dan perilaku baik di
hadapan anak kecil.
Beranjak dewasa,
individu pun mendapat pengaruh kebudayaan dari luar lingkungan keluarga yang
dapat mengubah kepribadian seseorang. Disinilah terjadi peranan kebudayaan
secara eksternal dalam membentuk kepribadian individu. Lingkungan yang memiliki
kebudayaan baik di luar lingkungan keluarga akan memberi pengaruh baik terhadap
karakteristik kepribadian individu tersebut. Akan tetapi lain halnya dengan
lingkungan yang berkebudayaan buruk di luar lingkungan keluarga juga dapat
mengubah karakteristik dari kepribadian individu yang semula berperilaku baik
berubah menjadi berperilaku buruk. Walaupun kembali lagi kepada kepribadian dan
pola pikir individu tersebut, apabila individu itu mendapat lingkungan yang
buruk. Akan tetapi dia dapat berpikir jernih dan tidak terpengaruh oleh
lingkungan yang berbudaya buruk tersebut walaupun kemungkinannya sangat kecil.
Disinilah perhatian dan
peranan orang tua sangat dibutuhkan untuk membangun kebudayaan baik yang akan
berpengaruh dalam pembetukan kepribadian yang baik dan tidak lupa besar
pengaruh pendidikan agama yang baik dalam membentuk kebudayaan dan kepribadian
yang bak menurut agama.
Penjelasan di atas
telah menunjukkan bahwa peranan kebudayaan sangatlah besar dalam menunjang
pembentukan karakteristik dari kepribadian seseorang. Sehingga tak akan ada
keraguan lagi mengenai besarnya peranan kebudayaan dalam pembentukan
kepribadian individu.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jadi, kebudayaan
merupakan segala pola sikap dan perilaku sosial yang dilakukan individu maupun
sekelompok masyarakat yang sebagian berdasarkan
warisan secara turun temurun, pengalaman dari lingkungan masyarakat dan
sebagainya. Kepribadian juga merupakan pola sikap dan perilaku individu yang
terlihat dalam kehidupan sehari – hari, sebagai cerminan jati diri individu
tersebut. Adanya hubungan antara kebudayaan dengan pembentukan kepribadian
menjadikan kebudayaan memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan
kepribadian, baik itu secara internal maupun secara eksternal. Secara internal,
kebudayaan berasal dari lingkungan kecil yaitu lingkungan keluarga. Ketika
individu masih kecil, peranan kebudayaan yang tercipta dalam lingkungan keluarga
sangatlah besar. Secara eksternal, kebudayaan yang berasal dari lngkungan
sekitar. Baik itu dari lingkungan teman bermain, lingkungan sekolah atau
lingkungan tempat pendidikan, lingkungan kerja, dan lain sebagainya. Ketika si
individu semakin lama semakin beranjak dewasa, walaupun peranan kebudayaan dari
lingkungan keluarga berkurang, peranan kebudayaan yang berasal dari luar
lingkungan keluarga atau bisa dibilang lingkungan sekitar sangat mendominasi
dalam pembentukan karakter atau kepribadian individu tersebut. Tidak ada
keraguan lagi mengenai pentingnya peranan kebudayaan dalam proses pembentukan
karateristik dari kepribadian seseorang. Serta, pembentukan kepribadian ini
akan terus berlanjut dipengaruhi oleh kebudayaan sampai individu tersebut dikatakan
dewasa dan matang secara psikologis. Secara ringkas dapat dikatakan pembinaan
kebudayaan yang baik dapat menghasilkan kebiasaan baik yang dapat dijadikan
modal individu untuk mempunyai mental (psikis) yang baik sehingga mental ini
mampu menjadikan individu yang memiliki kepribadian yang baik di mata
lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.co.id/
http://id.wikipedia.org/
0 komentar:
Posting Komentar