0

Makalah Sosiologi Tentang Hubungan Pembentukan Kepribadian Dengan Kebudayaan

Jumat, 03 Februari 2017
Share this Article on :

Ingin File Wordnya Langsung Klik [ Disini ]

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT karena atas rahmat dan ridho – Nya kami dapat menyelesaikan makalah Sosiologi tentang “HubunganPembentukan Kepribadian Dengan Kebudayaan ini tanpa menemuai hambatan yang berarti.
Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung terselesainya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, demi perbaikan makalah ini di kemudian hari.
Demikian, kami harap buku ini dapat dipergunakan sebaik – baiknya dan dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita senua. Amien.


Balinggi , 25 February 2016


Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN
A.           LatarBelakang
Apakah itu kebudayaan? Pada umumnya, masyarakat mengenal kebudayaan hanya sebagai segala sesuatu hal indah yang berkaitan dengan seni seperti: seni tari, seni suara, sastra, peninggalan masa lampau (candi, artefak, prasasti), dan sebagainya. Apakah itu kepribadian? Umumnya masyarakat hanya dapat membedakan kepribadian hanya baik dan buruknya kepribadian itu sendiri. Tapi apakah kalian mengetahui bahwa kebudayaan dapat mempengaruhi kepribadian individu maupun kelompok? Akan tetapi, saat ini dapat dikatakan bahwa kepribadian individu maupun kelompok mengalami degradasi moral atau yang sering dikenal dengan sebutan krisis moral. Mengapa itu bisa terjadi? Mungkinkah kesalahan pada pendidikan moral melalui kebudayaan bangsa kita yang ditanamkan sejak dini? Atau ada faktor lain yang menjadi penyebab itu? Untuk itu marilah membahasnya melalui pembahasan pada bab berikutnya.

B.            RumusanMasalah
Berdasarkan penjabaran dalam latar belakang di atas dapat dirumuskan poin poin masalah yang akan dibahas, diantaranya yaitu:
·                Apakah itu kebudayaan?
·                Apakah budaya tradisional?
·                Apakah budaya modern?
·                Apakah itu kepribadian?
·                Apa saja hal-hal yang mempengaruhi terbentuknya kepribadian?
·                Apakah hubungan antara kebudayaan dengan pembentukan kepribadian?
·                Apakah peranan kebudayaan terhadap pembentukan kepribadian?

C.           Tujuan
·                Mengetahui pengertian dari kebudayaan.
·                Mengetahui kebudayaan tradisional dan kebudayaan modern serta ciri-cirinya
·                Mengetahui pengertian kepribadian.
·                Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi terbentuknya kepribadian.
·                Mengetahui hubungan antara kebudayaan dengan pembentukan kepribadian.
·                Mengetahui peranan kebudayaan terhadap pembentukan kepribadian.

BAB II
PEMBAHASAN
A.           PengertianKebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto Poespowardojo 1993). Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya sendiri kini terbagi menjadi dua yaitu, budaya tradisional dan budaya modern

·                Pengertian Kebudayaan Masyarakat Tradisional.
Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang masih banyak dikuasai oleh adat istiadat lama. Masyarakat tradisional umumnya hidup di daerah pedesaan sehingga umumnya disebut juga sebagai masyarakat desa.
Ciri-ciri yang paling pokok dalam kehiduapan masyarakat tradisional adalah ketergantungan terhadap lingkungan alam sekitarnya serta masih ada dan eratnya rasa gotong royong, kekeluargaan dan.cinta pada lingkungan alam sekitar. Hal ini timbul karena adanya ketergantungan masyarakat pada alam dikarenakan sebagian besar masyrakat tradisional atau masyarakat desa bermata pencaharian sebagai petani, pembudidaya, dan nelayan.

·                Pengertian Kebudayaan Masyarakat Modern
Masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban masa kini. Pada umumnya masyarakat modern tinggal di daerah perkotaan, sehingga disebut masyarakat kota.
Namun tidak semua masyarakat kota tidak dapat disebut masyarakat modern,sebab orang kota tidak memiliki orientasi ke masa kini, misalnya gelandangan.
Ciri-ciri masyarakat modern yang paling pokok adalah masyarakat ini selalu disibukkan dengan pekerjaan yang bersifat rutinitas, rasa kekeluargaan masyarakat yang hidup di perkotaan cenderung individualisme, dan kurangnya rasa cinta pada alam lingkungan sekitar karena kesibukkan runtinitas kerja.

B.            PengertianKepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan cara dimana seorang individu berinteraksi dan bereaksi dengan induvidu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukan oleh seseorang.
·                Kepribadian Menurut Pengertian Sehari-hari
Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan cirri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pendiam dikenakan atribut “berkepribadian pemalu” Kepada orang supel dikenakan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.
·                Kepribadian Menurut Psikologi
Berdasarkan penjelasan Gordon llport tersebut kita dapat melihat bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik ) yang merupakan suatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.

Hal-hal yang Mempengaruhi Terbentuknya Kepribadian
Kepribadian seseorang dapat terbentuk oleh beberapa hal berikut ini akan dijelaskan, beberapa hal yang dapat mempengaruhi terbentuknya kepribadian seseorang, antara lain :
a.              Warisan Biologis (Heredity)
Warisan biologis manusia bermacam – macam, dan berbeda artinya setiap individu mempunyai cirri khas masing – masing yang tidak sama walaupun dia itu kembar sekalipun.
b.             Warisan Lingkungan Alam (Natural Enviroment)
Perbedaan iklim di berbagai daerah sangat mempengaruhi dan menyebabkan manusia melakukan adaptasi sesuai dengan iklim yang terjadi pada daerah tersebut.
c.              Warisan Sosial dan Kebudayaan
Setiap manusai mempunyai kebudayaan yang bermacam – macam, dan biasanya antar budaya bisa saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
d.             Pengalaman Unik
Setiap Individu pasti memiliki pengalaman yang berbeda – beda serta beraneka ragam, dan dari pengalaman tersebutlah biasanya kepribadian seseorang juga dapat berubah.

Kebudayaan yang baik akan menghasilkan kepribadian yang naik. Hal ini dapat dikatakan demikian karena kebudayaan yang tertanam sejak usia dini pada seseorang cenderung lebih kuat untuk menangkal masuknya kebudayaan negatif pada seseoran. Tentunya dibutuhkan peranan orang tua untuk memperkenalkan anak pada ajaran-ajaran agama sejak dini.
Kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat dengan kepribadian. Hal ini dapat dilihat dari berbagai perilaku manusia yang masih mencerminkan kebudayaan mereka masing – masing.
Di dunia ini kebudayaan terbagi atas dua, yaitu budaya barat dan budaya timur. Contohnya bangsa Indonesia kental dengan adat budaya timur. Ini berlaku juga untuk negara yang berada di daerah Eropa serta Amerika yang kental akan budaya barat.
Kedua budaya ini berbeda dalam hal tingkah laku. Adat istiadat yang berasal dari budaya timur masih menjunjung tinggi adab kesopanan dan etika. Berbeda dengan budaya barat yang menjunjung tinggi kebebasan individu, sehingga bangsa Eropa dan Amerika kurang menjunjung adab kesopanan. Hanya dalam keadaan formal saja adab kesopanan dan etika itu berlaku. Terutama dalam hal berpakaian.
Apakah kalian tahu? Bahwa seseorang dapat menilai kepribadian individu hanya berdasarkan dengan cara berpakaian dari individu tersebut. Cara berpakaian merupakan pencerminan yang paling tepat mengenai kepribadian. Sebagian besar masyarakat di daerah yang masih terikat dengan adat ketimurannya (istilah lain dari budaya timur) selalu berpakaian sopan dimana pun mereka berada. Hal ini menunjukkan gambaran kepribadian yang sopan pula. Berbanding terbalik dengan budaya barat, hampir sebagian besar orang –orang barat menggunakan pakaian yang kekecilan, memakai rok diatas paha, baju you can see (baju lengan pendek) dan sebagainya. Orang tersebut menggunakan pakaian yang seperti ini karena terpengaruh oleh budaya barat yang mereka anut. Memang tak selamanya masyarakat barat yang berpakaian seperti itu tidak sopan.
Akan tetapi, menurut orang- orang Indonesia yang melihat cara berpakaian orang tersebut akan berkomentar pasti mereka memiliki perilaku yang tidak baik. Dan pemikiran itu merupakan hasil dari pengaruh budaya timur yang menjadikan segala perilaku selalu dan pasti akan dikaitkan dengan kebudayaan yang menjadi latar belakang budaya Indonesia. Begitupun sebaliknya.

Proses pembentukan kepribadian terjadi sejak individu masih kecil dilingkungan keluarga, ketika menerima pendidikan kepribadian secara internal dari keluarga sebagai orang terdekat individu tersebut. Disinilah terjadi peranan kebudayaan secara internal membentuk kepribadian individu. Sebagaimana orang tua yang telah mengajarkan pendidikan kepribadian pada individu dari masa kanak – kanak dengan kebiasaan – kebiasaan yang yang telah diterapkan maupun yang telah dipelajari oleh mereka. Kebiasaan – kebiasaan yang diterapkan tersebut berdasarkan pada kebudayaan yang mendarah daging pada orang tua masing – masing. Kebiasaan-kebiasaan ini akan sangat diingat dikarenakan memori anak saat masa kanak-kanak sangat kuat bahkan ada orang yang menyebut anak kecil adalah perekam yang sangat baik. Marilah membiasakan kebudayaan dan perilaku baik di hadapan anak kecil.
Beranjak dewasa, individu pun mendapat pengaruh kebudayaan dari luar lingkungan keluarga yang dapat mengubah kepribadian seseorang. Disinilah terjadi peranan kebudayaan secara eksternal dalam membentuk kepribadian individu. Lingkungan yang memiliki kebudayaan baik di luar lingkungan keluarga akan memberi pengaruh baik terhadap karakteristik kepribadian individu tersebut. Akan tetapi lain halnya dengan lingkungan yang berkebudayaan buruk di luar lingkungan keluarga juga dapat mengubah karakteristik dari kepribadian individu yang semula berperilaku baik berubah menjadi berperilaku buruk. Walaupun kembali lagi kepada kepribadian dan pola pikir individu tersebut, apabila individu itu mendapat lingkungan yang buruk. Akan tetapi dia dapat berpikir jernih dan tidak terpengaruh oleh lingkungan yang berbudaya buruk tersebut walaupun kemungkinannya sangat kecil.
Disinilah perhatian dan peranan orang tua sangat dibutuhkan untuk membangun kebudayaan baik yang akan berpengaruh dalam pembetukan kepribadian yang baik dan tidak lupa besar pengaruh pendidikan agama yang baik dalam membentuk kebudayaan dan kepribadian yang bak menurut agama.
Penjelasan di atas telah menunjukkan bahwa peranan kebudayaan sangatlah besar dalam menunjang pembentukan karakteristik dari kepribadian seseorang. Sehingga tak akan ada keraguan lagi mengenai besarnya peranan kebudayaan dalam pembentukan kepribadian individu.

BAB III
PENUTUP

A.           Kesimpulan
Jadi, kebudayaan merupakan segala pola sikap dan perilaku sosial yang dilakukan individu maupun sekelompok masyarakat yang sebagian berdasarkan  warisan secara turun temurun, pengalaman dari lingkungan masyarakat dan sebagainya. Kepribadian juga merupakan pola sikap dan perilaku individu yang terlihat dalam kehidupan sehari – hari, sebagai cerminan jati diri individu tersebut. Adanya hubungan antara kebudayaan dengan pembentukan kepribadian menjadikan kebudayaan memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian, baik itu secara internal maupun secara eksternal. Secara internal, kebudayaan berasal dari lingkungan kecil yaitu lingkungan keluarga. Ketika individu masih kecil, peranan kebudayaan yang tercipta dalam lingkungan keluarga sangatlah besar. Secara eksternal, kebudayaan yang berasal dari lngkungan sekitar. Baik itu dari lingkungan teman bermain, lingkungan sekolah atau lingkungan tempat pendidikan, lingkungan kerja, dan lain sebagainya. Ketika si individu semakin lama semakin beranjak dewasa, walaupun peranan kebudayaan dari lingkungan keluarga berkurang, peranan kebudayaan yang berasal dari luar lingkungan keluarga atau bisa dibilang lingkungan sekitar sangat mendominasi dalam pembentukan karakter atau kepribadian individu tersebut. Tidak ada keraguan lagi mengenai pentingnya peranan kebudayaan dalam proses pembentukan karateristik dari kepribadian seseorang. Serta, pembentukan kepribadian ini akan terus berlanjut dipengaruhi oleh kebudayaan sampai individu tersebut dikatakan dewasa dan matang secara psikologis. Secara ringkas dapat dikatakan pembinaan kebudayaan yang baik dapat menghasilkan kebiasaan baik yang dapat dijadikan modal individu untuk mempunyai mental (psikis) yang baik sehingga mental ini mampu menjadikan individu yang memiliki kepribadian yang baik di mata lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan sebagainya.





DAFTAR PUSTAKA



http://www.google.co.id/
http://id.wikipedia.org/
Dex Bhuz

Tentang :

Terimakasih, telah membaca artikel mengenai Makalah Sosiologi Tentang Hubungan Pembentukan Kepribadian Dengan Kebudayaan. Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda. Mohon untuk memberikan 1+ pada , 1 Like pada Facebook, dan 1 Follow pada Twitter. Jika ada pertanyaan atau kritik dan saran silahkan tulis pada kotak komentar yang sudah disediakan.
Share Artikel


Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar