0

Pengertian Batik, Daerah Penghasil Serta Contoh Motifnya

Kamis, 16 Maret 2017
Share this Article on :

Ingin File Wordnya Langsung Klik [ Disini ]

Pengertian Seni Batik
Pengertian Seni Batik secara umum adalah pembentukan gambar pada kain dengan menggunakan teknik tutup celup dengan menggunakan lilin atau malam sebagai perintang dan zat pewarna pada kain. (Warsito, 2008: 12). Penelusuran arti kata Batik dalam istilah Jawa berasal dari kata rambataning titik atau rangkaian dari titik-titik.(Honggopuro, 2002: 62). Sedangkan menurut Yahya, 1971:2 Seni Batik adalah karya yang dipaparkan di atas bidang datar (kain atau sutra) dengan dilukis atau ditulis, dikuas atau ditumpahkan atau dengan menggunakan canting atau cap dengan menggunakan malam untuk menutup agar tetap seperti warna aslinya.

Seni Batik merupakan karya warisan budaya bangsa Indonesia yang telah mengalami perkembangan seiring dengan perjalanan waktu. Perkembangan yang terjadi telah membuktikan bahwa seni kerajinan batik sangat dinamis dan dapat menyesuaikan dirinya baik dalam dimensi bentuk, ruang, dan waktu.

Daerah Penghasil Batik
a. Jawa Tengah dan Yogyakarta
Jawa Tengah merupakan daerah penghasil kain batik terbesar di Nusantara. Batik Jawa Tengah memiliki corak yang khas dan sarat dengan filosofi. Daerah penghasil batik di Jawa Tengah yang paling menonjol adalah Pekalongan, Solo, dan Semarang. Pusat penghasil kain batik terkenal lainnya adalah Yogyakarta.

1) Batik Yogyakarta dan Solo (Surakarta)
Sejarah batik Yogyakarta adalah pengembangan dari batik Solo. Hubungan dari kedua daerah tersebut sangat erat. Batik Yogyakarta dan Solo sarat filosofi dan lebih banyak didominasi warna cokelat dan biru tua. Ada sekitar 4.000 motif batik Yogyakarta, yang cukup terkenal, di antaranya adalah motif parang, babon angrem, dan wahyu tumurun. Motif batik Solo, antara lain sidomukti, sidoluruh, dan lereng.

2) Batik Pekalongan dan Semarang
Batik Pekalongan memiliki ciri pesisir dengan corak ragam hias alami. Corak ragam hiasnya banyak mendapat pengaruh dari Cina yang dinamis dan kaya akan warna. Batik Pekalongan banyak didominasi warna cerah, hijau, kuning, merah, dan merah muda, serta didominasi motif bunga (buketan). Batik Semarang banyak didominasi warna cokelat, kuning, hijau, dan hitam dengan motif alam, seperti bunga, dedaunan, dan burung.

b. Jawa Timur
Jawa Timur termasuk daerah penghasil batik, antara lain Madura, Tulungagung, Pacitan, Ponorogo, Mojokerto, Tuban, dan lain-lain. Batik Madura mengandalkan corak bunga yang unik dengan pola daun-daunan. Di daerah ini terdapat beberapa motif batik tertua, yaitu ramok, sebar jagab, rumput laut, okel, dan panji lintrik. Warna yang digunakan kebanyakan diambil dari bahan alam dengan warna yang mencolok.

Batik Tulungagung berwarna sogan (cokelat) dan biru tua dengan motif Lung (tumbuhan) dan bunga. Untuk batik Tuban, yang cukup dikenal adalah batik gedog yang berciri khas golongan batik pesisir. Motif ini didominasi motif burung dan bunga. Sedangkan batik Banyuwangi lebih dikenal dengan motif batik gajah uling, dengan dasar kain berwarna putih.

c. Jawa Barat
Daerah penghasil batik di Jawa Barat, antara lain Cirebon dan Tasikmalaya. Batik Cirebon memiliki
kekhasan sendiri, yaitu motif mega mendung yang kaya akan warna seperti cokelat, ungu, biru, hijau, merah, dan hitam. Batik Tasikmalaya yang sangat terkenal adalah batik sarian yang merupakan kumpulan beberapa motif gabungan dari motif kumeli, rereng, burung, kupu-kupu, dan bunga. Batik tulis khas Tasikmalaya banyak menggunakan warna dasar merah, kuning, ungu, biru, hijau, dan sogan. Motifnya lebih banyak natural (alam)

d. Bali
Daerah penghasil batik di Bali, antara lain Gianyar dan Denpasar. Corak batik Bali banyak kesamaan gaya dengan batik di Jawa. Namun batik Bali menggunakan warna-warna yang lebih cerah.

e. Sumatra
Daerah penghasil batik Sumatra antara lain Padang (Sumatra Barat) dan Jambi. Padang terkenal dengan batik tanah liek. Bahan pewarna batik Sumatra umumnya berasal dari bahan-bahan alami, termasuk akar-akaran yang dicampur tanah liat sehingga memiliki ciri khas tersendiri.

f. Kalimantan
Salah satu penghasil batik terkenal di Kalimantan adalah Banjarmasin (Kalimantan Timur). Kain batik yang digunakan adalah berjenis santung, katun, sutra, yuyur, dan satin. Batik Banjarmasin memiliki motif yang bervariatif dan banyak mengambil objek alam. Motif-motif batik Banjar, antara lain berbentuk irisan daun pudak, daun bayam, dan jamur kecil.

Peralatan Untuk Membuat Batik
Jenis alat untuk membatik antara lain :
  • Canting tulis: untuk membatik di atas kain
  • Canting  cap dan meja cap: untuk membuat motif cap di atas kain
  • Wajan dan kompor: untuk mencairkan lilin batik
  • Stik besi: untuk menghilangkan tetesan lilin
  • Timbangan: untuk menimbang warna
  • Dingklik: untuk duduk pada waktu membatik tulis
  • Gawangan: untuk membentangkan kain/mori batik
  • Meja pola: untuk memindahkan gambar dari kertas ke kain
  • Gelas ukur : Untuk mengukur kebutuhan air/larutan.
  • Sarung tangan : Untuk pelindung tangan pada saat mewarna kain.
  • Mangkok, gelas dan sendok : Untuk  tempat melarutkan warna batik
  • Ember : Untuk tempat mewarna kain batik
  • Gunting : untuk memotong kain
  • Penghapus, pensil, spidol, rautan, dan penggaris : untuk menggambar pola
  • Meteran: untuk mengukur panjang atau lebar kain
  • Scrap: untuk membersihkan lilin yang menetes di lantai.
  • Seterika dan meja seterika: untuk menghaluskan kain
  • Kompor pompa dan kompresor: untuk merebus air lorodan
  • Kenceng: untuk tempat melorod kain batik.
  • Wajan cap (Loyang, serak kasar, serak halus, kain blaco kasar, kain blaco tipis): untuk mencairkan lilin batik cap.
  • Rak kompor: untuk tempat kompor dan wajan cap pada waktu membatik cap
  • Ceret dan kompor minyak: untuk merebus air
  • Jemuran: untuk menjemur kain batik.
  • Kuas: untuk mencolet kain batik.
  • Baju kerja: untuk kesehatan dan keselamatan kerja
Bahan Untuk Membuat Batik
Bahan untuk membuat batik ada beberapa jenis, masing-masing memiliki jenis dan fungsi sendiri. antara lain:
  • Lilin klowong: untuk membatik (Klowong/garis motif)
  • Lilin Tembok: untuk menembok/menutup bagian yang tidak  dikehendaki berwarna
  • Parafin: untuk membuat motif pecahan pada kain batik
  • Soda Abu: untuk obat bantu melorod
  • TRO: untuk pembasah
  • Kostik: obat bantu zat warna napthol
  • Natrium nitrit: untuk obat bantu zat warna indigosol
  • HCl: untuk obat bantu pembangkit warna indigosol
  • Garam biru BB: pembangkit zat warna napthol
  • Garam kuning GC: pembangkit zat warna napthol
  • Garam orange GC: pembangkit  zat warna napthol
  • Indigosol violet B: untuk  zat warna batik
  • Indigosol kuning IGK: zat warna untuk batik
  • Napthol AS : sebagai warna dasar
  • Napthol AS- 0L : sebagai warna dasar
  • Napthol AS- BS: sebagai warna dasar
  • Napthol ASG: sebagai warna dasar
  • Kertas roti: untuk menggambar pola batik.
  • Selendang sutera: bahan untuk batik
  • Selendang katun: bahan untuk batik
  • Kain sutera: bahan untuk batik
  • Mori primisima : bahan untuk batik
  • Blaco dan santung: bahan untuk batik
  • Kain untuk kaos: bahan  untuk batik
  • Kaos  (T-shirt): bahan untuk batik
  • Waterglass: untuk obat bantu nglorod
Teknik Pembuatan Seni Batik
Teknik membatik telah mengalami perkembangan tanpa meninggalkan teknik lama yang telah diwariskan secara turun-temurun. Teknik pembuatan Seni Batik yang kita kenal di Nusantara, antara lain sebagai berikut.
  • Seni Batik Tulis, yaitu batik yang dibuat dengan teknik menggambar motif di atas kain menggunakan canting. Canting adalah alat khusus untuk menggambar motif batik di atas kain yang berisi cairan lilin atau malam panas untuk menutup bagian - bagian tertentu sesuai dengan pola yang dibuat. Batik tulis memiliki keunggulan nilai seni dibandingkan dengan batik yang lain.
  • Seni Batik cap, yaitu batik yang dibuat dengan menggunakan teknik cap (stempel), biasanya dibuat dari tembaga dan dibubuhi malam (cairan lilin panas).
  • Batik sablon, yaitu batik yang dibuat dengan menggunakan klise (hand printing). Motif batik yang sudah dibuat kemudian dibuat klise lalu dicetak.
  • Batik printing, yaitu batik yang dibuat dengan teknik printing atau menggunakan alat mesin. Teknik pembuatannya mirip dengan batik sablon.
  • Batik lukis, yaitu batik yang dibuat dengan teknik melukiskan langsung di atas kain, sama halnya sebagaimana karya seni lukis menggunakan kuas. Alat yang digunakan dan motif yang dibuat pun lebih bebas.
Contoh Batik Serta Nama Motif
Motif Kawung


Motif Sidaluhur

Motif Parang

Motif Truntum

Motif Awan atau Mega Mendung
Dex Bhuz

Tentang :

Terimakasih, telah membaca artikel mengenai Pengertian Batik, Daerah Penghasil Serta Contoh Motifnya. Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda. Mohon untuk memberikan 1+ pada , 1 Like pada Facebook, dan 1 Follow pada Twitter. Jika ada pertanyaan atau kritik dan saran silahkan tulis pada kotak komentar yang sudah disediakan.
Share Artikel


Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar