Ingin File Wordnya Langsung Klik [ Disini ]
Pengertian Seni Ukir
Seni ukir / ukiran merupakan tampilan atau susunan dari gambar hiasan dengan bagian-bagian cekung (kruwikan) serta bagian-bagian cembung (buledan) yang menyusun suatu gambar yang indah.
Pengertian ini sendiri berkembang hingga dikenal sebagai seni ukir yang merupakan seni yang membentuk gambar pada kayu, batu, atau bahan-bahan lainnya. Bangsa Indonesia sendiri mulai mengenal seni ukir sudah sejak zaman batu muda (Neolitik), yaitu sekitar tahun 1500 SM. Pada zaman itulah nenek moyang bangsa Indonesia telah berhasil membuat ukiran pada kapak batu, tempaan tanah liat atau bahan lain yang berhasil ditemukan. Motif dan pengerjaan ukiran pada zaman itu sendiri masih sangat sederhana.
Langkah-langkah pembuatan seni ukir antara lain:
1. Menyiapkan bahan
• Jika kita mengukir kayu maka yang akan kita siapkan adalah kayunya. Jika yang kita ukir adalah batu maka kita harus menyiapkan batunya. Dan tentunya kayu atau batu yang akan kita ukir harus dipilih yang cocok, berkualitas atau mempunyai mutu yang tinggi jika ukiran sudah jadi.
2. Siapkan peralatan yang dibutuhkan
Peralatan untuk membuat ukir pada kayu antara lain:
• Gergaji
• palu
• Satu set pahat ukir yang terdiri dari: 20 buah pahat penuku + 10 buah pahat datar. Tambahannya : 5 buah pahat kol + 3 buah pahat coret (kecil,sedang,besar), coping saw, scrol saw, Jing saw, batu asah, gerinda batu asah.
Teknik dan Langkah-langkah mengukir :
• Membuat pola atau gambar pada kayu yang akan diukir
• NGGETA’KI : Proses memindai garis-garis pada lukisan atau pola pada kayu.
• NDASARI : proses mencongkel bagian dasar di luar motif agar lebih dalam.
• MBUKAKI : proses membentuk pahatan pada motif batang,daun,dan bunganya.
• MBENANGI ; proses membentuk benangan/garis pada motif batang,daun,dan bunga, membentuk garis pada lekukan daun dan bunga.
• CAWEN : bentuk garis pada lekukan daun dan bunga.
• MBABARI : proses terahir, merapikan/membersihkan bagian ukiran yang belum sempurna.
• FINISHING. Adalah proses pekerjaan tahap akhir dari suatu proses pembuatan produk ukiran. Finishing merupakan proses yang akan membentuk penampilan dari suatu produk ukiran. Finishing dapat membuat suatu ukiran menjadi kelihatan bersih, halus, rata seperti barang yang baru, finishing dapat juga membuat suatu ukiran kelihatan kotor, antik, kuno seperti barang yang sudah berusia ratusan tahun, finishing dapat membuat permukaan ukiran menjadi rata atau permukaan ukiran menjadi tidak rata , bertekstur, dan retak-retak, finishing dapat dibuat dengan lapisan film yang tipis sekali atau lapisan film yang tebal sekali. Jadi finishing mempunyai variasi yang sangat banyak, dari yang paling sederhana dengan alat-alat dan bahan-bahan yang sederhana sampai dengan yang paling kompleks yang membutuhkaan alat-alat dan bahan-bahan finishing yang khusus. Demikian juga dengan bahan-bahan finishing terdiri dari banyak jenis dan macamnya mulai dari yang bahan-bahan yang murah sampai bahan-bahan yang mahal.
Daerah Penghasil Seni ukir dinusantara
Daerah-daerah penghasil kerajinan ukir kayu di Nusantara, di antaranya adalah Jepara, Cirebon, Bali, Kalimantan, Papua, Madura,
Motif Ukir Serta Contohnya
Seni ukir / ukiran merupakan tampilan atau susunan dari gambar hiasan dengan bagian-bagian cekung (kruwikan) serta bagian-bagian cembung (buledan) yang menyusun suatu gambar yang indah.
Pengertian ini sendiri berkembang hingga dikenal sebagai seni ukir yang merupakan seni yang membentuk gambar pada kayu, batu, atau bahan-bahan lainnya. Bangsa Indonesia sendiri mulai mengenal seni ukir sudah sejak zaman batu muda (Neolitik), yaitu sekitar tahun 1500 SM. Pada zaman itulah nenek moyang bangsa Indonesia telah berhasil membuat ukiran pada kapak batu, tempaan tanah liat atau bahan lain yang berhasil ditemukan. Motif dan pengerjaan ukiran pada zaman itu sendiri masih sangat sederhana.
Langkah-langkah pembuatan seni ukir antara lain:
1. Menyiapkan bahan
• Jika kita mengukir kayu maka yang akan kita siapkan adalah kayunya. Jika yang kita ukir adalah batu maka kita harus menyiapkan batunya. Dan tentunya kayu atau batu yang akan kita ukir harus dipilih yang cocok, berkualitas atau mempunyai mutu yang tinggi jika ukiran sudah jadi.
2. Siapkan peralatan yang dibutuhkan
Peralatan untuk membuat ukir pada kayu antara lain:
• Gergaji
• palu
• Satu set pahat ukir yang terdiri dari: 20 buah pahat penuku + 10 buah pahat datar. Tambahannya : 5 buah pahat kol + 3 buah pahat coret (kecil,sedang,besar), coping saw, scrol saw, Jing saw, batu asah, gerinda batu asah.
Teknik dan Langkah-langkah mengukir :
• Membuat pola atau gambar pada kayu yang akan diukir
• NGGETA’KI : Proses memindai garis-garis pada lukisan atau pola pada kayu.
• NDASARI : proses mencongkel bagian dasar di luar motif agar lebih dalam.
• MBUKAKI : proses membentuk pahatan pada motif batang,daun,dan bunganya.
• MBENANGI ; proses membentuk benangan/garis pada motif batang,daun,dan bunga, membentuk garis pada lekukan daun dan bunga.
• CAWEN : bentuk garis pada lekukan daun dan bunga.
• MBABARI : proses terahir, merapikan/membersihkan bagian ukiran yang belum sempurna.
• FINISHING. Adalah proses pekerjaan tahap akhir dari suatu proses pembuatan produk ukiran. Finishing merupakan proses yang akan membentuk penampilan dari suatu produk ukiran. Finishing dapat membuat suatu ukiran menjadi kelihatan bersih, halus, rata seperti barang yang baru, finishing dapat juga membuat suatu ukiran kelihatan kotor, antik, kuno seperti barang yang sudah berusia ratusan tahun, finishing dapat membuat permukaan ukiran menjadi rata atau permukaan ukiran menjadi tidak rata , bertekstur, dan retak-retak, finishing dapat dibuat dengan lapisan film yang tipis sekali atau lapisan film yang tebal sekali. Jadi finishing mempunyai variasi yang sangat banyak, dari yang paling sederhana dengan alat-alat dan bahan-bahan yang sederhana sampai dengan yang paling kompleks yang membutuhkaan alat-alat dan bahan-bahan finishing yang khusus. Demikian juga dengan bahan-bahan finishing terdiri dari banyak jenis dan macamnya mulai dari yang bahan-bahan yang murah sampai bahan-bahan yang mahal.
Daerah Penghasil Seni ukir dinusantara
Daerah-daerah penghasil kerajinan ukir kayu di Nusantara, di antaranya adalah Jepara, Cirebon, Bali, Kalimantan, Papua, Madura,
Motif Ukir Serta Contohnya
2. Motif Ukir Bali
3. Motif Ukir Jepara
4. Motif Ukir Pekalongan
5. Motif Ukir Mataram
6. Motif Ukir Surakarta
3. Motif Ukir Jepara
4. Motif Ukir Pekalongan
5. Motif Ukir Mataram
0 komentar:
Posting Komentar