0

Pengertian Kriya Logam, Daerah Penghasil Serta Contoh Motifnya

Sabtu, 18 Maret 2017

Ingin File Wordnya Langsung Klik [ Disini ]
Pengertian Kriya Logam
Kriya logam adalah seni kerajinan atau keterampilan untuk membuat sesuatu menjadi barang- barang yang memiliki nilai guna dengan menggunakan logam sebagai medianya. Adapun karya yang dihasilkan dapat berupa karya 2 dimensi (lukisan logam), ataupun 3 dimensi (patung logam).
1. Media Logam, media logam yang biasa digunakan dalam pembuatan karya-karya kriya logam menggunakan media almunium,kuningan, dan tembaga.
2. Teknik-teknik, adapun teknik-teknik yang biasa dipakai pada kriya logam yaitu dengan  teknik : Ketok, las, cor, dan patri.

Bahan Dan Alat Pembuatan Kriya Logam
Dalam pembuatan karya seni kriya logam diperlukan alat dan bahan sesuai dengan hasil karya yang diinginkan yaitu karya kriya logam dua dimensi atau karya kriya logam tiga dimensi. Berikut alat dan bahan sesuai dengan karya yang dihasilkan :
a) Dua dimensi    :
   1.  Lembaran bahan logam seperti alumunium, kuningan, tembaga, perak, dsb.
   2.  Ballpoint yang sudah tidak terpakai (habis tintanya).
   3.  Kertas untuk menggambar sketsa kriya logam yang akan dibuat.

b) Tiga Dimensi   :
•   Teknik Pencetakan/Pengecoran :
    1.  Bahan logam seperti alumunium, kuningan, tembaga, perak, dsb.
    2.  Catakan lelehan logam untuk membuat pola/bentuk dasar (dari bahan lilin dan tanah liat).
    3.  Tungku pembakaran.
    4.  Alat ukir logam.
    5.  Alat untuk menghaluskan logam.

•   Teknik Penempaan :
    1.  Alat tempa logam seperti palu
    2.  tungku pembakaran.
    3.  Sarung tangan
    4.  Alat untuk menghaluskan logam.

Prosedur Pembuatan Kriya Logam
Prosedur dalam pembuatan kriya logam diperlukan prosedur yang berbeda antara kriya logam dua dimensi dan tiga dimensi tergantung dari hasil seni kriya logam yang diinginkan. Berikut cara/prosedur pembuatan kriya logam :
a) Dua dimensi    :
1.  Membuat gambar desain pada kertas HVS A4
2. Gambar desain yang telah jadi ditempel pada permukaan bahan logam yang dipakai misalnya almunium.
3. Proses pembuatan sketsa pada media kriya logam seperti almunium menggunakan ballpoint bekas, dengan cara menekan mengikuti garis kontur pada desain gambar yang dibuat.
4. Setelah gambar tersebut terbentuk pada permukaan almunium, kertas dicabut, kemudian pada permukaan almunium bag bawah dialasi dengan anduk kecil / busa , bag. atas ditekan-tekan sehinga objek gambar terbentuk menonjol keluar seperti relief.

b) Tiga dimensi    :
•   Teknik Pencetakan/Pengecoran :
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan di butuhkan untuk teknik pencetakan/pengecoran.
2. Lalu membuat cetakan dasar dari bahan yang tidak mingikat logam sperti lilin yang telah di     bentuk sesuai dengan bentuk yang akan di buat lalu cetakan lilin dibungkus/dilumuri tanah liat agar cairan logam tidak keluar dari cetakan lilin.  
3. Membakar bahan logam (almunium,kuningan, dan tembaga) di dalam tungku pembakaran hingga bahan logam tersebut meleleh.
4. Setelah bahan logam telah menjadi cair, lalu cairan logam tersebut di tuangkan dalam cetakan dasar yang telah di buat sebelumnya.
5. Setelah cairan dalam cetakan telah mengeras/padat maka bahan logam tersebut dapat dikeluarkan dari cetakan untuk dikeringkan.
6. Setelah bahan logam tersebut telah berbentuk seperti bentuk yang diinginkan maka bahan logam tersebut di haluskan agar  bentuk dan permukaanya tampak halus.

•  Teknik Penempaan :
1.  Siapkan semua alat dan bahan yang akan di butuhkan untuk teknik penempaan.
2.  Kemudian tentukan bentuk karya yang akan di buat.
3.  Lalu  gunakan bahan logam yang sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
4. Setelah itu masukan bahan logam kedalam tungku pembakaran kemudian lakukan tehkink penempaan yaitu dengan memukul bahan logam yang panas akibat di bakar dalam tungku pembakaran dengan palu sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
5. Tahap akhir, jika telah selesai lakukan penghalusan pada pada permukaan hasil kriya logam tersebut.

Daerah penghasil kerajinan ukir logam di Nusantara yaitu
•    Jawa tengah dan Yogyakarta



0

Kliping Peninggalan Hasil Kebudayaan Zaman Logam

Jumat, 17 Maret 2017

Ingin File Wordnya Langsung Klik [ Disini ]

Nekara - Nekara dapat juga disebut Genderang Nobat atau Genderang Ketel karena bentuknya semacam berumbung. Terbuat dari perunggu yang berpinggang di bagian tengahnya, dan sisi atasnya tertutup. Bagi masyarakat prasejarah, nekara dianggap sesuatu yang suci. Di daerah asalnya, Dongson, pemilikan nekara merupakan simbol status, sehingga apabila pemiliknya meninggal, dibuatlah nekara tiruan yang kecil yang dipakai sebagai bekal kubur.


Kapak Corong - Kapak corong disebut juga kapak sepatu karena seolah-olah kapak disamakan dengan sepatu dan tangkai kayunya disamakan dengan kaki. Bentuk bagian tajamnya kapak corong tidak jauh berbeda dengan kapak batu, hanya bagian tangkainya yang berbentuk corong. Corong tersebut dipakai untuk tempat tangkai kayu.
Bentuk kapak corong sangat beragam jenisnya. Salah satunya ada yang panjang satu sisinya yang disebut dengan candrosa, bentuknya sangat indah dan dilengkapi dengan hiasan.


Arca Perunggu - Arca perunggu yang berkembang pada zaman logam memiliki bentuk bervariasi, ada yang berbentuk manusia, ada juga yang berbentuk binatang. Pada umumnya, arca perunggu bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi cincin pada bagian atasnya. Adapun fungsi dari cincin tersebut sebagai alat untuk menggantungkan arca itu sehingga tidak mustahil arca perunggu yang kecil dipergunakan sebagai bandul kalung. Daerah penemuan arca perunggu di Indonesia adalah Palembang Sumsel, Limbangan Bogor, dan Bangkinang Riau.


Bejana Perunggu - Bejana perunggu ditemukan di tepi Danau Kerinci Sumatra dan Madura, bentuknya seperti periuk tetapi langsing dan gepeng. Kedua bejana yang ditemukan mempunyai hiasan yang serupa dan sangat indah berupa gambar-gambar geometri dan pilin-pilin yang mirip huruf J.


Perhiasan Perunggu - Perhiasan dari perunggu yang ditemukan sangat beragam bentuknya, yaitu seperti kalung, gelang tangan dan kaki, bandul kalung dan cincin. Di antara bentuk perhiasan tersebut terdapat cincin yang ukurannya kecil sekali, bahkan lebih kecil dari lingkaran jari anak-anak. Untuk itu, para ahli menduga fungsinya sebagai alat tukar. Perhiasan perunggu ditemukan di Malang, Bali, dan Bogor.


Manik-Manik - Manik-manik yang berasal dari zaman perunggu ditemukan dalam jumlah yang besar sebagai bekal kubur sehingga memberikan corak istimewa pada zaman perunggu.


Mata tombak  - Mata tombak ternyata diciptakan jauh lebih lama daripada yang diduga.Alat tersebut diciptakan sejak zaman Homo heidelbergensis atau sekitar 500.000 tahun lalu, 200.000 tahun lebih tua dari dugaan.Riset mengungkap, mata tombak dikembangkan untuk mengefektifkan fungsi tombak dalam membunuh.Spesies manusia Neanderthals dan Homo sapiens memiliki keahlian membuat mata tombak pada zaman berikutnya karena kemampuan yang diturunkan dari Homo heidelbergensis.


Sabit - Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan


Mata Pisau - Pisau ialah alat yang digunakan untuk memotong sebuah benda.Pisau terdiri dari dua bagian utama, yaitu bilah pisau dan gagang atau pegangan pisau.Bilah pisau terbuat dari logam pipih yang tepinya dibuat tajam; tepi yang tajam ini disebut mata pisau.Pegangan pisau umumnya berbentuk memanjang agar dapat digenggam dengan tangan. Bentuk umum pisau mirip dengan pedang, bedanya adalah bahwa bilah pedang lebih panjang daripada bilah pisau Bila pisau terlalu kecil untuk memotong sesuatu, gergaji atau kapak mungkin diperlukan.


Kapak - Kapak (atau kadang disebut dengan kampak) adalah sebuah alat yang biasanya terbuat dari logam, bermata yang diikat pada sebuah tangkai, biasanya dari kayu. Kapak adalah salah satu alat manusia yang sudah sangat tua usianya, sama umurnya dengan saat manusia pertama kali membuat alat dari batu dan kayu.


Mata Pahat – Pahat ini digunakan dalam seni pahat pada zaman perunggu


Pedang - Pedang adalah sejenis senjata tajam yang memiliki bilah panjang.Pedang dapat memiliki dua sisi tajam atau hanya satu sisi tajam saja.Di beberapa kebudayaan jika dibandingkan senjata lainnya pedang biasanya memiliki prestise lebih atau paling tinggi. Bilah pedang biasanya dibuat dari logam keras seperti besi atau baja.Meski begitu terdapat pedang dari emas yang digunakan sebagai hiasan saja.Untuk latihan biasanya pedang kayu yang digunakan, meski pedang dari kayu keras masih berbahaya.
0

Pengertian Batik, Daerah Penghasil Serta Contoh Motifnya

Kamis, 16 Maret 2017

Ingin File Wordnya Langsung Klik [ Disini ]

Pengertian Seni Batik
Pengertian Seni Batik secara umum adalah pembentukan gambar pada kain dengan menggunakan teknik tutup celup dengan menggunakan lilin atau malam sebagai perintang dan zat pewarna pada kain. (Warsito, 2008: 12). Penelusuran arti kata Batik dalam istilah Jawa berasal dari kata rambataning titik atau rangkaian dari titik-titik.(Honggopuro, 2002: 62). Sedangkan menurut Yahya, 1971:2 Seni Batik adalah karya yang dipaparkan di atas bidang datar (kain atau sutra) dengan dilukis atau ditulis, dikuas atau ditumpahkan atau dengan menggunakan canting atau cap dengan menggunakan malam untuk menutup agar tetap seperti warna aslinya.

Seni Batik merupakan karya warisan budaya bangsa Indonesia yang telah mengalami perkembangan seiring dengan perjalanan waktu. Perkembangan yang terjadi telah membuktikan bahwa seni kerajinan batik sangat dinamis dan dapat menyesuaikan dirinya baik dalam dimensi bentuk, ruang, dan waktu.

Daerah Penghasil Batik
a. Jawa Tengah dan Yogyakarta
Jawa Tengah merupakan daerah penghasil kain batik terbesar di Nusantara. Batik Jawa Tengah memiliki corak yang khas dan sarat dengan filosofi. Daerah penghasil batik di Jawa Tengah yang paling menonjol adalah Pekalongan, Solo, dan Semarang. Pusat penghasil kain batik terkenal lainnya adalah Yogyakarta.

1) Batik Yogyakarta dan Solo (Surakarta)
Sejarah batik Yogyakarta adalah pengembangan dari batik Solo. Hubungan dari kedua daerah tersebut sangat erat. Batik Yogyakarta dan Solo sarat filosofi dan lebih banyak didominasi warna cokelat dan biru tua. Ada sekitar 4.000 motif batik Yogyakarta, yang cukup terkenal, di antaranya adalah motif parang, babon angrem, dan wahyu tumurun. Motif batik Solo, antara lain sidomukti, sidoluruh, dan lereng.

2) Batik Pekalongan dan Semarang
Batik Pekalongan memiliki ciri pesisir dengan corak ragam hias alami. Corak ragam hiasnya banyak mendapat pengaruh dari Cina yang dinamis dan kaya akan warna. Batik Pekalongan banyak didominasi warna cerah, hijau, kuning, merah, dan merah muda, serta didominasi motif bunga (buketan). Batik Semarang banyak didominasi warna cokelat, kuning, hijau, dan hitam dengan motif alam, seperti bunga, dedaunan, dan burung.

b. Jawa Timur
Jawa Timur termasuk daerah penghasil batik, antara lain Madura, Tulungagung, Pacitan, Ponorogo, Mojokerto, Tuban, dan lain-lain. Batik Madura mengandalkan corak bunga yang unik dengan pola daun-daunan. Di daerah ini terdapat beberapa motif batik tertua, yaitu ramok, sebar jagab, rumput laut, okel, dan panji lintrik. Warna yang digunakan kebanyakan diambil dari bahan alam dengan warna yang mencolok.

Batik Tulungagung berwarna sogan (cokelat) dan biru tua dengan motif Lung (tumbuhan) dan bunga. Untuk batik Tuban, yang cukup dikenal adalah batik gedog yang berciri khas golongan batik pesisir. Motif ini didominasi motif burung dan bunga. Sedangkan batik Banyuwangi lebih dikenal dengan motif batik gajah uling, dengan dasar kain berwarna putih.

c. Jawa Barat
Daerah penghasil batik di Jawa Barat, antara lain Cirebon dan Tasikmalaya. Batik Cirebon memiliki
kekhasan sendiri, yaitu motif mega mendung yang kaya akan warna seperti cokelat, ungu, biru, hijau, merah, dan hitam. Batik Tasikmalaya yang sangat terkenal adalah batik sarian yang merupakan kumpulan beberapa motif gabungan dari motif kumeli, rereng, burung, kupu-kupu, dan bunga. Batik tulis khas Tasikmalaya banyak menggunakan warna dasar merah, kuning, ungu, biru, hijau, dan sogan. Motifnya lebih banyak natural (alam)

d. Bali
Daerah penghasil batik di Bali, antara lain Gianyar dan Denpasar. Corak batik Bali banyak kesamaan gaya dengan batik di Jawa. Namun batik Bali menggunakan warna-warna yang lebih cerah.

e. Sumatra
Daerah penghasil batik Sumatra antara lain Padang (Sumatra Barat) dan Jambi. Padang terkenal dengan batik tanah liek. Bahan pewarna batik Sumatra umumnya berasal dari bahan-bahan alami, termasuk akar-akaran yang dicampur tanah liat sehingga memiliki ciri khas tersendiri.

f. Kalimantan
Salah satu penghasil batik terkenal di Kalimantan adalah Banjarmasin (Kalimantan Timur). Kain batik yang digunakan adalah berjenis santung, katun, sutra, yuyur, dan satin. Batik Banjarmasin memiliki motif yang bervariatif dan banyak mengambil objek alam. Motif-motif batik Banjar, antara lain berbentuk irisan daun pudak, daun bayam, dan jamur kecil.

Peralatan Untuk Membuat Batik
Jenis alat untuk membatik antara lain :
  • Canting tulis: untuk membatik di atas kain
  • Canting  cap dan meja cap: untuk membuat motif cap di atas kain
  • Wajan dan kompor: untuk mencairkan lilin batik
  • Stik besi: untuk menghilangkan tetesan lilin
  • Timbangan: untuk menimbang warna
  • Dingklik: untuk duduk pada waktu membatik tulis
  • Gawangan: untuk membentangkan kain/mori batik
  • Meja pola: untuk memindahkan gambar dari kertas ke kain
  • Gelas ukur : Untuk mengukur kebutuhan air/larutan.
  • Sarung tangan : Untuk pelindung tangan pada saat mewarna kain.
  • Mangkok, gelas dan sendok : Untuk  tempat melarutkan warna batik
  • Ember : Untuk tempat mewarna kain batik
  • Gunting : untuk memotong kain
  • Penghapus, pensil, spidol, rautan, dan penggaris : untuk menggambar pola
  • Meteran: untuk mengukur panjang atau lebar kain
  • Scrap: untuk membersihkan lilin yang menetes di lantai.
  • Seterika dan meja seterika: untuk menghaluskan kain
  • Kompor pompa dan kompresor: untuk merebus air lorodan
  • Kenceng: untuk tempat melorod kain batik.
  • Wajan cap (Loyang, serak kasar, serak halus, kain blaco kasar, kain blaco tipis): untuk mencairkan lilin batik cap.
  • Rak kompor: untuk tempat kompor dan wajan cap pada waktu membatik cap
  • Ceret dan kompor minyak: untuk merebus air
  • Jemuran: untuk menjemur kain batik.
  • Kuas: untuk mencolet kain batik.
  • Baju kerja: untuk kesehatan dan keselamatan kerja
Bahan Untuk Membuat Batik
Bahan untuk membuat batik ada beberapa jenis, masing-masing memiliki jenis dan fungsi sendiri. antara lain:
  • Lilin klowong: untuk membatik (Klowong/garis motif)
  • Lilin Tembok: untuk menembok/menutup bagian yang tidak  dikehendaki berwarna
  • Parafin: untuk membuat motif pecahan pada kain batik
  • Soda Abu: untuk obat bantu melorod
  • TRO: untuk pembasah
  • Kostik: obat bantu zat warna napthol
  • Natrium nitrit: untuk obat bantu zat warna indigosol
  • HCl: untuk obat bantu pembangkit warna indigosol
  • Garam biru BB: pembangkit zat warna napthol
  • Garam kuning GC: pembangkit zat warna napthol
  • Garam orange GC: pembangkit  zat warna napthol
  • Indigosol violet B: untuk  zat warna batik
  • Indigosol kuning IGK: zat warna untuk batik
  • Napthol AS : sebagai warna dasar
  • Napthol AS- 0L : sebagai warna dasar
  • Napthol AS- BS: sebagai warna dasar
  • Napthol ASG: sebagai warna dasar
  • Kertas roti: untuk menggambar pola batik.
  • Selendang sutera: bahan untuk batik
  • Selendang katun: bahan untuk batik
  • Kain sutera: bahan untuk batik
  • Mori primisima : bahan untuk batik
  • Blaco dan santung: bahan untuk batik
  • Kain untuk kaos: bahan  untuk batik
  • Kaos  (T-shirt): bahan untuk batik
  • Waterglass: untuk obat bantu nglorod
Teknik Pembuatan Seni Batik
Teknik membatik telah mengalami perkembangan tanpa meninggalkan teknik lama yang telah diwariskan secara turun-temurun. Teknik pembuatan Seni Batik yang kita kenal di Nusantara, antara lain sebagai berikut.
  • Seni Batik Tulis, yaitu batik yang dibuat dengan teknik menggambar motif di atas kain menggunakan canting. Canting adalah alat khusus untuk menggambar motif batik di atas kain yang berisi cairan lilin atau malam panas untuk menutup bagian - bagian tertentu sesuai dengan pola yang dibuat. Batik tulis memiliki keunggulan nilai seni dibandingkan dengan batik yang lain.
  • Seni Batik cap, yaitu batik yang dibuat dengan menggunakan teknik cap (stempel), biasanya dibuat dari tembaga dan dibubuhi malam (cairan lilin panas).
  • Batik sablon, yaitu batik yang dibuat dengan menggunakan klise (hand printing). Motif batik yang sudah dibuat kemudian dibuat klise lalu dicetak.
  • Batik printing, yaitu batik yang dibuat dengan teknik printing atau menggunakan alat mesin. Teknik pembuatannya mirip dengan batik sablon.
  • Batik lukis, yaitu batik yang dibuat dengan teknik melukiskan langsung di atas kain, sama halnya sebagaimana karya seni lukis menggunakan kuas. Alat yang digunakan dan motif yang dibuat pun lebih bebas.
Contoh Batik Serta Nama Motif
Motif Kawung


Motif Sidaluhur

Motif Parang

Motif Truntum

Motif Awan atau Mega Mendung