Ingin File Wordnya Langsung Klik [ Disini ]
Pengertian Kriya Logam
Kriya logam adalah seni kerajinan atau keterampilan untuk membuat sesuatu menjadi barang- barang yang memiliki nilai guna dengan menggunakan logam sebagai medianya. Adapun karya yang dihasilkan dapat berupa karya 2 dimensi (lukisan logam), ataupun 3 dimensi (patung logam).
1. Media Logam, media logam yang biasa digunakan dalam pembuatan karya-karya kriya logam menggunakan media almunium,kuningan, dan tembaga.
2. Teknik-teknik, adapun teknik-teknik yang biasa dipakai pada kriya logam yaitu dengan teknik : Ketok, las, cor, dan patri.
Bahan Dan Alat Pembuatan Kriya Logam
Dalam pembuatan karya seni kriya logam diperlukan alat dan bahan sesuai dengan hasil karya yang diinginkan yaitu karya kriya logam dua dimensi atau karya kriya logam tiga dimensi. Berikut alat dan bahan sesuai dengan karya yang dihasilkan :
a) Dua dimensi :
1. Lembaran bahan logam seperti alumunium, kuningan, tembaga, perak, dsb.
2. Ballpoint yang sudah tidak terpakai (habis tintanya).
3. Kertas untuk menggambar sketsa kriya logam yang akan dibuat.
b) Tiga Dimensi :
• Teknik Pencetakan/Pengecoran :
1. Bahan logam seperti alumunium, kuningan, tembaga, perak, dsb.
2. Catakan lelehan logam untuk membuat pola/bentuk dasar (dari bahan lilin dan tanah liat).
3. Tungku pembakaran.
4. Alat ukir logam.
5. Alat untuk menghaluskan logam.
• Teknik Penempaan :
1. Alat tempa logam seperti palu
2. tungku pembakaran.
3. Sarung tangan
4. Alat untuk menghaluskan logam.
Prosedur Pembuatan Kriya Logam
Prosedur dalam pembuatan kriya logam diperlukan prosedur yang berbeda antara kriya logam dua dimensi dan tiga dimensi tergantung dari hasil seni kriya logam yang diinginkan. Berikut cara/prosedur pembuatan kriya logam :
a) Dua dimensi :
1. Membuat gambar desain pada kertas HVS A4
2. Gambar desain yang telah jadi ditempel pada permukaan bahan logam yang dipakai misalnya almunium.
3. Proses pembuatan sketsa pada media kriya logam seperti almunium menggunakan ballpoint bekas, dengan cara menekan mengikuti garis kontur pada desain gambar yang dibuat.
4. Setelah gambar tersebut terbentuk pada permukaan almunium, kertas dicabut, kemudian pada permukaan almunium bag bawah dialasi dengan anduk kecil / busa , bag. atas ditekan-tekan sehinga objek gambar terbentuk menonjol keluar seperti relief.
b) Tiga dimensi :
• Teknik Pencetakan/Pengecoran :
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan di butuhkan untuk teknik pencetakan/pengecoran.
2. Lalu membuat cetakan dasar dari bahan yang tidak mingikat logam sperti lilin yang telah di bentuk sesuai dengan bentuk yang akan di buat lalu cetakan lilin dibungkus/dilumuri tanah liat agar cairan logam tidak keluar dari cetakan lilin.
3. Membakar bahan logam (almunium,kuningan, dan tembaga) di dalam tungku pembakaran hingga bahan logam tersebut meleleh.
4. Setelah bahan logam telah menjadi cair, lalu cairan logam tersebut di tuangkan dalam cetakan dasar yang telah di buat sebelumnya.
5. Setelah cairan dalam cetakan telah mengeras/padat maka bahan logam tersebut dapat dikeluarkan dari cetakan untuk dikeringkan.
6. Setelah bahan logam tersebut telah berbentuk seperti bentuk yang diinginkan maka bahan logam tersebut di haluskan agar bentuk dan permukaanya tampak halus.
• Teknik Penempaan :
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan di butuhkan untuk teknik penempaan.
2. Kemudian tentukan bentuk karya yang akan di buat.
3. Lalu gunakan bahan logam yang sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
4. Setelah itu masukan bahan logam kedalam tungku pembakaran kemudian lakukan tehkink penempaan yaitu dengan memukul bahan logam yang panas akibat di bakar dalam tungku pembakaran dengan palu sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
5. Tahap akhir, jika telah selesai lakukan penghalusan pada pada permukaan hasil kriya logam tersebut.
Daerah penghasil kerajinan ukir logam di Nusantara yaitu
• Jawa tengah dan Yogyakarta
Kriya logam adalah seni kerajinan atau keterampilan untuk membuat sesuatu menjadi barang- barang yang memiliki nilai guna dengan menggunakan logam sebagai medianya. Adapun karya yang dihasilkan dapat berupa karya 2 dimensi (lukisan logam), ataupun 3 dimensi (patung logam).
1. Media Logam, media logam yang biasa digunakan dalam pembuatan karya-karya kriya logam menggunakan media almunium,kuningan, dan tembaga.
2. Teknik-teknik, adapun teknik-teknik yang biasa dipakai pada kriya logam yaitu dengan teknik : Ketok, las, cor, dan patri.
Bahan Dan Alat Pembuatan Kriya Logam
Dalam pembuatan karya seni kriya logam diperlukan alat dan bahan sesuai dengan hasil karya yang diinginkan yaitu karya kriya logam dua dimensi atau karya kriya logam tiga dimensi. Berikut alat dan bahan sesuai dengan karya yang dihasilkan :
a) Dua dimensi :
1. Lembaran bahan logam seperti alumunium, kuningan, tembaga, perak, dsb.
2. Ballpoint yang sudah tidak terpakai (habis tintanya).
3. Kertas untuk menggambar sketsa kriya logam yang akan dibuat.
b) Tiga Dimensi :
• Teknik Pencetakan/Pengecoran :
1. Bahan logam seperti alumunium, kuningan, tembaga, perak, dsb.
2. Catakan lelehan logam untuk membuat pola/bentuk dasar (dari bahan lilin dan tanah liat).
3. Tungku pembakaran.
4. Alat ukir logam.
5. Alat untuk menghaluskan logam.
• Teknik Penempaan :
1. Alat tempa logam seperti palu
2. tungku pembakaran.
3. Sarung tangan
4. Alat untuk menghaluskan logam.
Prosedur Pembuatan Kriya Logam
Prosedur dalam pembuatan kriya logam diperlukan prosedur yang berbeda antara kriya logam dua dimensi dan tiga dimensi tergantung dari hasil seni kriya logam yang diinginkan. Berikut cara/prosedur pembuatan kriya logam :
a) Dua dimensi :
1. Membuat gambar desain pada kertas HVS A4
2. Gambar desain yang telah jadi ditempel pada permukaan bahan logam yang dipakai misalnya almunium.
3. Proses pembuatan sketsa pada media kriya logam seperti almunium menggunakan ballpoint bekas, dengan cara menekan mengikuti garis kontur pada desain gambar yang dibuat.
4. Setelah gambar tersebut terbentuk pada permukaan almunium, kertas dicabut, kemudian pada permukaan almunium bag bawah dialasi dengan anduk kecil / busa , bag. atas ditekan-tekan sehinga objek gambar terbentuk menonjol keluar seperti relief.
b) Tiga dimensi :
• Teknik Pencetakan/Pengecoran :
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan di butuhkan untuk teknik pencetakan/pengecoran.
2. Lalu membuat cetakan dasar dari bahan yang tidak mingikat logam sperti lilin yang telah di bentuk sesuai dengan bentuk yang akan di buat lalu cetakan lilin dibungkus/dilumuri tanah liat agar cairan logam tidak keluar dari cetakan lilin.
3. Membakar bahan logam (almunium,kuningan, dan tembaga) di dalam tungku pembakaran hingga bahan logam tersebut meleleh.
4. Setelah bahan logam telah menjadi cair, lalu cairan logam tersebut di tuangkan dalam cetakan dasar yang telah di buat sebelumnya.
5. Setelah cairan dalam cetakan telah mengeras/padat maka bahan logam tersebut dapat dikeluarkan dari cetakan untuk dikeringkan.
6. Setelah bahan logam tersebut telah berbentuk seperti bentuk yang diinginkan maka bahan logam tersebut di haluskan agar bentuk dan permukaanya tampak halus.
• Teknik Penempaan :
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan di butuhkan untuk teknik penempaan.
2. Kemudian tentukan bentuk karya yang akan di buat.
3. Lalu gunakan bahan logam yang sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
4. Setelah itu masukan bahan logam kedalam tungku pembakaran kemudian lakukan tehkink penempaan yaitu dengan memukul bahan logam yang panas akibat di bakar dalam tungku pembakaran dengan palu sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
5. Tahap akhir, jika telah selesai lakukan penghalusan pada pada permukaan hasil kriya logam tersebut.
Daerah penghasil kerajinan ukir logam di Nusantara yaitu
• Jawa tengah dan Yogyakarta