Ingin File Wordnya Langsung Klik [ Disini ]
BAB
I
PENDAHULUAN
Semakin
berkembangnya dunia modern pada zaman sekarang ini, maka semakin banyak pula
penemuan-penemuan yang baru, umumnya untuk dunia olahraga dan khususnya untuk
atletik. Telah banyak sekali perubahan dari zaman ke zaman, baik berupa
peraturan-peraturan dalam atletik dan lain sebagainya. Saya sebagai mahasiswa
POK yang insyallah akan menjadi seorang guru dituntut untuk bisa menjadi
seorang guru yang kreatif Dan tentunya Berkarakter Kuat dan Cerdas yaitu mengelola suatu
permainan yang disukai oleh siswa agar menjadi suatu bahan latihan dasar
untuk atletik agar seorang siswa tidak merasa bosan terhadap pelajaran atau
praktik atletik yang kita beri. Pada makalah ini akan dijelaskan contoh
model-model latihan atletik untuk seorang pemula, baik untuk lari, lompat,
tolak dan lempar.
Apa
itu Atletik?
C.
Tujuan
Ingin
mengetahui lebih detail tentang Atletik!
BAB
II
SEJARAH
A.
Sejarah
Sebelum
masuk ke inti masalah, kita akan mencoba mengetahui sedikit tentang
sejarah atletik. Kata atletik berasal dari bahasa Yunani yaitu Athlon atau
Athlum artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan. Istilah
athletic dalam bahasa Inggris dan athletic dalam bahasa Jerman mempunyai
pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan
atau pertandingan. Atletik adalah olahraga yang tumbuh dan berkembang bersamaan
dengan kegiatan alami manusia. Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi dimana satu-satunya event
adalah perlombaan lari atau stade. Ada beberapa “Games” yang digelar selama era
klasik Eropa : Panhellenik Games The Pythian Game(dimulai 6 Sebelum
Masehi) digelar di Argolid setiap dua tahun.The Isthmian Game (dimulai 523
Sebelum Masehi) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua tahun. The Roman
Games Berasal dari akar Yunani murni, Roman game memakai perlombaan lari dan
melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat seperti di Yunani,
olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral, yang juga sama-sama 527
Sebelum Masehi) digelar di Delphi tiap empat tahun . The Nemean Games(dimulai
51 memakai panggung). Masyarakat lain menggemari kontes atletik, seperti bangsa
Kelt, Teutonik, dan Goth yang juga digemari orang Roma. Tetapi, olahraga ini sering
dihubungkan dengan pelatihan tempur. Di masa abad pertengahan anak seorang
bangsawan akan dilatih dalam berlari, bertarung dan bergulat dan tambahan
berkuda, memanah dan pelatihan senjata. Kontes antar rival dan sahabat sangat
umum di arena resmi maupun tidak resmi.
Di
abad 19 organisasi formal dari event modern dimulai. Ini termasuk dengan olahraga reguler dan latihan di
rezim sekolahan. Royal Millitary College di Sandhurst mengklaim menggunakan ini
pertamakali di tahun 1812 dan 1825 tetapi tanpa bukti nyata. Pertemuan yang
paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh
Royal Shrewsbury School Hunt. Ada detail dari seri pertemuan tersebut yang
ditulis 60 tahun kemudian oleh C.T Robinson dimana dia seorang murid disana
pada tahun 1838 sampai 1841. Eeck Military Academy dimana Woolwich
menyelenggarakan sebuah kompetisi yang diorganisir pada tahun 1849, tetapi seri
reguler pertama dari pertemuan digelar di Exeter College, Oxford dari 1850.
Atletik
modern biasanya diorganisir sekitar lari 400m di trek di hampir semua even yang
ada. Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya memakai tempat di dalam
trek. Atletik termasuk di dalam Olimpiade modern di tahun 1896 dan membentuk
dasar-dasarnya kemudian. Wanita pertama kali dibolehkan berpartisipasi di trek
dan lapangan dalam event Olimpiade tahun 1928. Sebuah badan pengelola
internasional dibentuk, IAAF dibentuk tahun 1912. IAAF
menyelenggarakan beberapa kejuaraan dunia outdoor di tahun 1983. Ada beberapa
pertandingan regional seperti kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan
Commonwealth Games. Sebagai tambahan ada sirkuit Liga Emas professional,
diakumulasi dalam IAAF World Athletics Final dan kejuaraan dalam ruangan
seperti World Indoor Championship. Olahraga tersebut memiliki profil tinggi
selama kejuaraan besar, khususnya Olimpiade, tetapi yang lain kurang populer.
AAU (Amateur Athletic Union)
adalah badan pengelola di Amerika Serikat sampai runtuh dibawah tekanan
profesionalisme pada akhir tahun 1970. Sebuah badan baru bernama The
Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai USA Track and Field
(USATF atau USA T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan struktural yang
lebih kecil, Road Runner Club of America (RRCA) juga ada di USA untuk mempromosikan
balap jalanan. Di masa modern, atlet sekarang bisa menerima uang dari balapan,
mengakhiri sebutan “amatirisme” yang ada sebelumnya.
Ada
dua musim dalam lintasan dan lapangan. Ada musim indoor,selama musim
dingin dan musim outdoor, digelar selama musim semi dan panas. Kebanyakan
lintasan indoor adalah 200m dan terdiri dari empat atau enam jalur. Seringkali
sebuah lintasan indoor memiliki belokan yang lurus untuk mengkompensasikan
belokan yang ketat. Dalam lintasan indoor atlet berkompetisi sama dengan event
lintasan di outdoor dengan pengecualian untuk lari 100m dan 110/100m haling
rintang (diganti dengan sprint 60m dan 60 m hlang rintang di tingkat kebanyakan
dan kadang 55m sprint dan 55m haling rintang di tingkat SMA) dan lari 10.000m,
jalan cepat 300m, dan 400m haling rintang. Indoor juga mendapat tambahan lari
3000m yang normalnya pada tingkat kampus dan elit dibandingkan memakai 10.000m.
marathon 5.000m adalah event lari jauh yang paling umum, walaupun ada situasi
dengan jarak lebih jauh pernah dilombakan. Di medio abad 20, ada seri
perlombaan duel di Madison
Square Garden (New York) lintasan indoor, beberapa menampilkan dua orang
berlomba marathon (26,2 mil). Tetapi, ini sangat jarang terjadi. Dalam keadaan
tertentu, ada juga balapan 500m dibandingkan 400m yang ada normalnya di event
outdoor, dan di kejuaraan kampus indoor dua-duanya dilombakan.
Di
event lapangan, perlombaan indoor hanya menampilkan lompat tinggi, lompat
galah, lompat jauh, lompat ganda dan menembak. Lembar lembing, lempar bola besi
dan tolak peluru ditambahkan hanya untu event outdoor, dimana normalnya tidak
ada ruang yang cukup dalam stadion indoor pada perlombaan tersebut. Event unik
dari perlombaan indoor (terutama di Amerika Utara) adakah lempar beban seberat
300, 600, 1000 dan 35 pon. Di Negara lain, terutama Norwegia, lompat jauh berdiri dan
lompat tinggi berdiri juga dilombakan, bahkn di Kejuaraan Nasional untuk atlet
multi-event ada Pentathlon untuk wanita (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh,
tolak peluru dan 800m) dan heptathlon untuk pria (yaitu 60m halang rintang,
lompat jauh, tolak peluru, 60m lari, lompat galah dan 1000m lari) indoor. Untuk
outdoor ada heptathlon untuk wanita dan decathlon
Lintasan
dan Lapangan luar ruangan biasanya dimulai dan diakhiri selama musim semi.
Kebanyakan lintasan adalah berbentuk oval untuk keadaan 400m. Tetapi, beberapa
lintasan tua berukuran 440 yardm dimana ada beberapa lintasan yang tidak oval
dan tidak 400m/440 yard karena keadaan geografis. Lintasan modern memakai
permukaan yang dikaretkan, dan lintasan yang lebih tua memakai pasir atau
kerikil. Lintasan normalnya memakai 6-10 jalur dan bisa termasuk sebuah jalur
langkah dan selokan di salah satu belokan. Jalur ini isa ada di luar atau di
dalam lintasan, membuat tikungan yang lebih sempit atau lebar. Sangat umum
dimana lintasan itu akan mengelilingi sebuah lapangan bermain yang dipakai
untukAmerican Football, sepak bola, atau lacrosse. Lapangan di dalam ini
biasanya dikenal dengan lapangan dalam dan permukaanya memakai rumput atau
karpet buatan, dan tempat diaman tim menggelar kamping selama turnamen panjang.
Tetapi lempar lembing, bola besi dan cakram biasanya dilombakan di luar
lapangan di lapangan lain karena membutuhkan ruangan yang lebih luas, dan
implementasinya mungkin bisa merusak lapangan yang dipakai atau lintasan.
D.
Event
Ada
variasi lain selain yang ditulis dibawah, tetapi lomba dengan panjang tidak
biasa (contohnya 300m) dilangsungkan lebih jarang. Balapan yang tidak lazim
biasanya digelar selama musim indoor karena lintasan 200m dalam ruangan. Dengan
pengecualian lari mil, lomba berdasarkan jarak kerajaan jarang sekali digelar
di lintasan sejak kebanyakan lintasan diubah dari seperempat mil (402,3m) ke
400m. Hampir semua catatan rekor untuk jarak kerajaan tidak dilangsungkan
kembali. Bagaimanapun, IAAF dalam buku rekornya masih memasukan rekor dunia mil
(dipegang oleh Hicham El Guerroj dari Maroko dan Svetlana Masterkova dari Rusia untuk wanita) karena
perbedaan signifikan yang mendunia.
1.
Event Lintasan –event lari di lintasan 400m.
1)
Sprint:
event yang termasuk 400m. Event yang umum adalah 60m (hanya di dalam ruangan),
100m, 200m dan 400m.
2)
Jarak Menengah: event
dari 800m sampai 3000m, 800m, 1500m, satu mil dan 3000m.
3)
Lari berintang
– lomba (biasanya 300m) dimana pelarinya harus melewati rintangan seperti
penghalang dan rintangan air.
4)
jarak Jauh: berlari
diatas 5000 m. Biasanya 5000 m dan 10000 m. yang kurang lazim ialah 1, 6, 12,
24 jam perlombaan.
5)
Halang Rintang:
110 m halang rintang tinggi (100 m untuk wanita) dan 400 m haling rintang
menengah (300 m di beberapa SMA).
6)
Estafet:
4 x 100m estafet, 4 x 400 m estafet , 4 x 200 m estafet , 4 x 800 m estafet ,
dll. Beberapa event, seperti estafet medley, jarang dilangsungkan kecuali
estafet karnaval besar.
7)
Lari jalanan:
dilangsungkan di jalanan terbuka, tapi biasanya diakhiri di lintasan. Event
biasa adalah 5km, 10km, setengah marathon dan marathon.
8)
lomba jalan cepat
event biasa adalah 10km, 20 km dan 50 km.
9)
Event lapangan
10) Event
melempar
- tolak peluru
- lempar peluru
- lempar lembing
- lempar cakram
11) Event
lompat
- lompat tinggi
- lompat galah
- lompat jauh
- lompat ganda
12) yang
sangat tidak biasa
- lompat tinggi berdiri
- lompat jauh berdiri
- lompat ganda berdiri
2.
Event ganda atau kombinasi
·
Triathlon
/ Trilomba
·
Pentathlon
/ Pancalomba
·
Heptathlon
·
Decathlon
/ Dasalomba
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Lari
Lari
merupakan salah satu nomor yang paling dominan di kecabangan atletik yaitu
dimana nomor-nomor lari itu paling banyak diperlombakan. Dalam perlombaan nomor
lari tidak hanya melakukan lari saja, tapi dibutuhkan suatu reaksi yang cepat
ketika melakukan awalan lari dan juga dibutuhkan kecepatan yang maksimal untuk
nomor-nomor pendek seperti nomor 60m, 100m, 200m, dan lainnya. Dengan reaksi
yang cepat seorang atlet bisa melakukan awalan yang lebih baik dibandingkan
dengan atlet yang reaksi lambat. Maka dari itu diperlukan sekali latihan-latihan
yang bisa mendukung reaksi kita untuk bisa cepat lagi. Ini adalah salah satu
contoh latihan-latihan reaksi untuk pemula, untuk latihannya kita bisa
menggunakan suara (bunyi), atau dengan sentuhan, seperti contoh untuk suara,
kita bisa menyuruh atlet untuk berbaring tengkurap dengan posisi kepala berada
pada arah berlawanan dengan arah yang digunakan untuk berlari (belakang).
Kemudian
kita memberitahu kepada atlet, bahwa jika anda terdengar suara hitungan angka
5, anda harus berlari kebelakang. Kita bisa mengecoh konsentrasi mereka dengan
menyebut angka 15, 50, dan lain-lainnya. Dan jika kita menyebut angka 5, mereka
pasti bereaksi dengan membangun badan mereka, berbalik dan lari kearah
belakang. Inilah salah satu contoh untuk melatih reaksi untuk atlet pemula
tetapi menggunaakan tepuk tangan.
Teknik lari sprint
Lari
jarak pendek adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan
kecepatan penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh. Lari cepat meliputi
jarak: 100 m, 200 m, 400m.
kelangsungan
gerak pada sprint secara teknik sama, kalau ada perbedaan hanyalah terletak
pada penghematan penggunaan tenaga karena perbedaan jarak yang harus ditempuh.
Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin membutuhkan daya tahan yang besar,
sehingga ada yang dinamakan “edurance”.
Teknik
lari jarak pendek terbagi menjadi tiga, yaitu start jongkok, gerakan lari, dan
teknik memasuki garis finish.
1)
Start jongkok
Cara
melakukan start jongkok adalah sebagai berikut:
a)
Posisi berjongkok dengan kedua kaki bertumpu pada sandaran
blok start, lutut kaki belakang berada sejajr dengan ujung kaki depan.
b)
Kedua lengan lurus sejajr dengan bahu, dan jari-jari tangnan
diletakkan dibelakang garis start.
c)
Berat badan bertumpu di kedua tangan, sehingga sikap seimbang
dapat dipertahankan sampai ada aba-aba.
Start jongkok yang digunakan oleh pelari jarak pendek, dapat
dibedakan menjadi 3, yaitu:
·
Start jongkok pendek (bunch start) : jarak kaki saat jongkok 14-28
meter
·
Start jongkok menengah (medium start) : jarak kaki saat
jongkok 35-42 meter
·
Start jongkok panjang (long start) : jarak kaki saat jongkok
50-70 meter
Aba – aba start pada perlombaan lari sprint adalah sebagai
berikut:
·
Bersedia
Pelari menuju tempat start didepan blok start dengan
melangkahkan mundur seperti merangkak, dengan meletakkan kaki pada blok start,
yang disusul kaki belakang, kedua ujung kaki tetap menyentuh tanah, jari-jari
tangan tepat di belakang garis start. Kedua lengan tetap dalam posisi lurus
dengan sidikit melebar dari bahu. Bahu sedikit condong ke depan berat badan
berada di tengah-tengah sehinggabadan dalam posisi seimbang. Punggung diangkat
sedikit agak rata,otot leher dan rahang rileks, kepala bagian belakang segaris
dengan punggung, pandanmgan ke bawah atau ke depan sekitar 1-2 meter dengan
garis start dan konsentarsi dengan aba-aba selanjutnya.
·
Siap
Angkat pinggul ke atas, dengan barat badan berada di kedua
tangan dan pandangan ke bawah dengan mengikuti gerakan badan, kedua lengan
dalam sikap lurus membentuk sudut 120 derajat.
·
Ya
Tolakkan kaki pada blok start, ayunkan kedua lengan ke depan
secara bergantian dan berlawanan dengan gerakan kaki (jika tangan kanan didepan
maka kaki kanan dibelakang, begitu juga sebaliknya).
2)
Gerakan lari
Gerakan sprint, dibagi menjadi 3 gerakan,. Yaitu:
·
Posisi tubuh pada saat lari
Posisi tubuh/badan condong ke depan secara wajar, serta otot
sekitar leher dan rahang tetap rileks dengan kepala dan punggung dalam posisi
segaris. Pada saat lari mulut tertutup dan rapat serta pandangan ke depan
lintasan.
·
Ayunan kedua lengan
Ayunan lengan dilakukan dari belakang ke depan secara
berganti-ganti dengan siku sedikit dibengkokkan.
·
Gerakan langkah kaki
Langkah kaki panjang dan dilakukan secepat mungkin. Pendaratan
kaki/tumpuan selalu pada ujung telapak kaki, sedangkan lutut sedikit
dibengkokkan.
3)
Memasuki finish
Memasuki garis finish merupakan suatu hal yang sangat penting
untuk mencapai sukses. Keterlambatan persekian detik memasuki garis finish
sangatlah rugi.
Teknik
memasuki garis finish :
·
Membusungkan dada kedepan, saat menjelang garis finish.
·
Menjatuhkan salah satu bahu kedepanbawah, saat masih dalam
posisi lari.
Yang
dilarang adalah :
·
Meloncat pada saat memasuki garis finish
·
Menarik/menggapai pita finish
·
Berhenti mendadak atau mengurangi kecepatan digaris finish.
Dari
ketiga teknik dalam lari sprint tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
·
Konsentrasilah pada saat start dan lari
·
Pertahankan lari dari mulai start sampai garis finish
·
30 meter menjelang finish lari harus dipercepat
·
Sikap lari tetap pada jalur lurus
·
Badan tidak oleng ke kiri maupun kanan.
B.
Lompat
Di
atletik tidak hanya ada nomor lari saja, tetapi juga ada nomor-nomor yang
lainnya seperti lompat, sedangkan lompat itu sendiri terbagi menjadi; lompat
jauh, lompat tinggi, dan lompat gala. Dimana pada ini semua merupakan gabungan
antara kecepatan, kekuatan, dan ketangkasan dalam upaya untuk melompat
semaksimal mungkin. Pada nomor lompat sangat diperlukan sekali kekuatan kaki,
karena kaki digunakan sebagai tumpuan dan mendarat ketika melakukan lompatan.
Pada model latihan lompat untuk pemula kita bisa memilih beberapa permainan yg
sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari,
Seperti
contoh :
lari
karung karena sehingga dengan
otomatisnya kita akan meloncat –
loncat sampai ke garis finish, dan
inilah yang kita perlukan pada cabang
atletik terutama pada nomor lompat.
Selain
lomba lari karung kita juga bisa menggunakan permainan yang lainnya, yang
tujuannya biar seorang atlet pemula itu tidak merasa jenuh dan bosen terhadap
latihan dan permainan yang seperti itu terus, kita seorang pelatih harus mampu
berfikir kreatif, yaitu mencari permainan sperti apa lagi yang harus digunakan
untuk latihan melompat. Ini adalah contoh yang kedua untuk model
latihan melompat untuk pemula, yaitu;
permaianan melompat kardus, dimana kita bisa menyuruh atlet kita untuk
melompat kardus mie baik dengancara kekiridan kekanan maupun
depan belakang dengan satu syarat tanpa menyentuh
karsus tersebut.
C.
Tolak
Cabang
olah raga ini dilakukan denag cara melemparkan bola besi yang sangat berat(
peluru ) sejauh mungkin.
1.
Cara memegang peluru
Peluru diletakan pada telapak tangan bagian atas atau pada
ujung telapak tangan yang dekat dengan jari tangan. Jari tangan diregangkan
atau dibuka, jari manis, jari tengah dan jari penunjuk dipergunakan untuk
menahan peluru bagian belakang.Sedangkan jari kelingking dan ibu jari digunakan
untuk menahan peluru bagian samping. Yaitu agar peluru tidak tergelincir
kedalam atau keluar
2.
Sikap badan pada waktu akan menolak
Mengambil posisi awal dengan membelakangi arah tolakan badan,
berdiri tegak dengan kaki dibuka lebar ( kangkang ) dengan posisi kaki kiri
lurus kedepan dan berat badan ada di atas kaki kanan, pada saat badan
diturunkan, tumit kaki penunjang diangkat, kaki belakang juga diangkat sedikit
bengkok, kearah belakang atas, kemudian badan dibungkukkan kedepan dan lutut
kanan ditekuk lurus kedepan demikian juga ujung kakinya.sedangkan keadaan tangan
kanan memegang pelurudan ditempelkan pada bahu dan tangan kiri dengan siku
dibengkokkan berada didepan sedikit agak serong keatas lemas. Tangan kiri
berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan.
3.
Cara menolakan peluru
Kaki kanan sekarang segera diluruskan, memberi dorongan
bermula dari sol tumit kaki belakang, sedang kaki kiri menendang ke belakang
kuat-kuat terhadap / ke arah balok batas tolakan.Bersamaaan dengan memutar
badan dari belakang kearah samping kiri atau kearah tolakan, siku ditarik serong
keatas kebelakang ( kearah samping kiri ),pinggul, pinggang dan perut didorong
kedepan agak keatas hingga dada terbuka menghadap kedepan serong keatas kearah
tolakan. Dagu diangkat dan pandangan kearah tolakan. Pada saat seluruh badan
menghadap kearah tolakan, secepatnya peluru itu ditolakan sekuat-kuatnya
kedepan kearah tolakan ( parabola ).
D.
Lempar
1.
Lempar lembing
Lempar lembing termasuk salah satu nomor lempar dalam cabang
olahraga atletik, prestasi yang diukur adalah hasil lemparan sejauh mungkin. Ada
beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh atlet lempar lembing yaitu :
cara memegang lembing, cara membawa lembing, lempar lembing
tanpa awalan, dan lempar lembing dengan awalan. Lembing yang
digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800 gram dengan panjang 2,70
m, sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m.
Teknik
dalam lempar lembing. yang pertama, yaitu:
a.
Cara Memegang
1)
Cara Finlandia
Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan dengan ujung
atau mata lembing serong hamper menuju arah badan. Kemudian jari tengah
memegang tepian atau pangkal ujung dari tali bagian belakang (dilingkarkan,
dibantu dengan ibu jari ndiletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada
badan lembing. Jari telunjuk harus lemas ke belakang membantu menahan badan
lembing. Sedangkan jari-jari yang lainnya turut memegang lilitan pegangan di
atasnya dalam keadaan lemas. Dengan cara Finlandia ini, jari tengah dan ibu
jari yang memegang peranan penting untuk mendorong tali pegangan pada saat
melempar (Syarifuddin, 1992).
2)
Cara Amerika
Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan, dengan ujung
atau mata lembing serong hamper menuju kea rah badan. Kemudian jari telunjuk
memegang tepian atau pangkal dari ujung tali bagian belakang lembing, dibantu
dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan
lembing serta dalam keadaan lurus. Sedangkan ketiga jari lainya berimpit dan
renggang dengan jari telunjuk turut membantu dan menutupi lilitan tali lembing.
Jadi dengan pegangan cara Amerika ini jari telunjuk dan ibu jari memegang
peranan mendorong tali pegangan lembing pada saat melempar (Syarifuddin, 1992).
3)
cara menjepit
caranya hanya menjepitkan lembing diantara dua
jari tengah dan jari telunjuk, sedangkan jari jari lainnya memmegang biasa.
b.
Peraturan lomba lempar lembing
1)
Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata lembing, badan lembing
dan tali pegangan lembing Panjang lembing putra : 2,6 m – 2,7 m sedangkan untuk
putri : 2,2 m – 2,3 m. berat lembing putra : 800 gram sedangkan untuk putrid :
600 gram
2)
Lembing harus dipegang pada tempat pegangan
3)
Lemparan sah bila lembing menancap atau menggores ke tanah
4)
Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh tanah di
depan lengkung lemparan
c.
Cara membawa lembing
Cara mengambil awalan pada lempar lembing sangat erat
kaitannya dengan cara membawa lembing. Oleh karena itu perlu juga diketahui
oleh para atlet lempar lembing
·
Membawa lembing diatas pundak, Lembing dipegang di atas
pundak di samping kepala dengan mata lembing serong ke atas, siku tangan dilipat
atau ditekuk menuju depan. Cara ini digunakan oleh para pelempar yang
menggunakan awalan gaya jangkit (hop-step) pada waktu akan melempar
·
Membawa lembing Di bawah, Membawa lembing di bawah adalah
dengan lengan kanan lurus ke bawah, mata lembing menuju serong ke atas dan
ekornya menuju serong ke bawah hamper dekat dengan tanah.
·
Membawa lembing di depan dada, Mata lembing menuju serong ke
bawah sedangkan ekornya menuju serong ke atas melewati pundak sebelah kanan.
a)
Awalan
Dalam lempar lembing ada dua macam awalan yang sering
digunakan, yaitu : awalan silang (cross-step) dan awalan jangkit (hop-step).
Lempar lembing yang mempergunakan awalan silang (sross-step) lebih dikenal
dengan lempar lembing gaya silang, sedangkan lempar lembing yang mempergunakan
awalan jingkat (hop-step) lebih dikenal dengan lempar lembing gaya jingkat
(Adisasmita, 1986).
b)
Gerakan Melempar
Saat kaki kiri mendarat, kaki kanan ditekuk hingga badan
benar-benar jauh condong ke belakang dan badan sebagian besar pada kaki kanan.
Pada saat ini lengan yang membawa lembing sudah dalam sikap lurus serong ke
bawah, mata lembing dan pandangan terarah kesudut lemparan dan tangan kiri
tetap rileks. Saat inilah terjadi sikap melempar yang sebenarnya. Setelah
lembing ditarik melaui pundak/bahu mendekat telinga, seluruh badan ditinggikan
dan dengan secepat-cepatnya melecutkan lembing. Bersamaan dengan itu lepasnya
lembing dengan hentakan pergelangan tangan sebagai sumber kekeuatan terakhir
(Adisasmita, 1986)
c)
Sikap Badan Setelah Melempar
Dengan lepasnya lembing dari pergelangan tangan secara
otomatis keseimbangan atau yang lebih dikenal dengan titik berat badan akan
menjadi labil dan hilang. Hal ini disebabkan kekuatan yang yang dikeluarkan
untuk melempar dimulai dari kaki sampai kepergelangan tangan yang diawali
kecepatan lari . sehingga secara ototomatis kaki yang menjadi tumpuan untuk
titik berat badan tidak bias menahan badan yang terdorong ke depan untuk itu,
agar keseimbangan dapat terjaga dan dikembalikan secara baik, maka pada saat
tubuh condong kedepan, tangan yang melempar lembing turun dari hasil pecutan
yang dilakukan.
d.
Persyaratan Suatu Lemparan Yang Syah
·
Lembing harus di pegang pada bagian pegangannya,
dan harus di lempar lewat atas bahu atau bagian teratas dari
lengan si pelempar dan harus tidak dilempar secara membandul.Gaya non orthodox
tidaklah di izinkan untuk dipakai.
·
Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing tidak menggores
tanah sebelum bagian lembing lainnya.
·
Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh
memotong salah satu garis atau jalur paralel.
·
Lemparan tidak syah bila si pelempar menyentuh dengan bagian
tubuhnya atau anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis
lempar) yang siku-siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah didepan
garis lempar dan garis-garis itu semua.
·
Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya
dilepaskan dan mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya penuh
sehingga punggungnya membelakangi sektor lemparan.
·
Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum
lembing yang dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur
lari awalan dari belakang lengkung garis lempar dan garis perpanjangan.
·
Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik
pusat gravitasi dan tidak melibihi garis tengah badan lembing dari 8 mm.
Lilitan tali pegangan lembing harus sama tebal dan bergerigi, tanpa sabuk atau
benjolan.
·
Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 – 2,7 m dan putri
adalah 2,2 – 2,3 m. Berat untuk putra 800 gr dan putri 600 gr.
e.
Jalur Lari Awalan
·
Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih dari 36,5 m dan
tak kurang dari 30 m dan harus di batasi dengan dua garis paralel selebar 5 cm
yang saling terpisah sejauh 4 m.
·
Kemiringan kesamping dari jalur lari awalan max 1 : 1.000.
f.
Garis Lengkung Lemparan
Lemparan harus dilakukan dari belakang garis lengkung
lempar atau sebuah busur dengan jari-jari 8 cm. Garis lempar ini terdiri dari
garis batas lempar dicat putih selebar 7 cm, atau terbuat dari kayu atau metal
dan dipasang rata dengan tanah. Garis lempar ini di perpanjang ke arah kanan
dan kiri 75 cm di buat siku-siku atau tegak lurus dengan garis paralel 4 m.
Garis perpanjangan inipun dicat putih, lebar 7 cm dan panjangnya 0,75 m.
g.
sektor Lemparan
Semua lemparan (lembing) yang di anggap syah harus jatuh di
dalam sektor lemparan, suatu daerah yang dibatasi oleh garis 5 cm di sebelah
kanan dan kiri garis lempar. Garis 5 cm ini di buat di tanah dari titik A yaitu
titik dari busur atau garis lempar, garis itu ditarik melalui titik Bdan C pada
titik mana busur atau garis lempar itu berpotongan dengan garis 5cm untuk
membentuk sektor lemparan. Sektor lemparan ini boleh atau dapat di beri tanda
jarak : 30 cm, 50 cm, 70 cm, dst.
2.
Lempar cakram
Lempar cakram adalah satu cabang olahraga atletik. Cakram
yang di lempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki,1
kg untuk perempuan. Lempar cakram di perlombakan sejak olimpiade I tahun 1896
di Athena, Yunani.
a.
Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan
caranya yaitu: memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan,
lengan memegang cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki
kanan agak di tekuk, berat badan sebagian besar ada di kanan, cakram diayunkan
ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas
dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram
diikuti badan condong ke depan.
Latihan
dasar menggunakan ring karet atau rotan
1.
Diawali dengan sikap
tegap
2.
Langkahkan salah satu
kaki sambil mengayunkan ring ke depan
3.
Lanjutkan ayunan hingga
mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang ring tetap lurus dan berada di
bawah ketinggian bahu
4.
Langkahkan kaki lurus
ke depan (berlawanan dengan arah tangan). Ikuti gerakan pinggul dan dada ke
depan. Kemudian lepaskan ring, ayunkan tangan ke atas dan langkahkan kaki
belakang ke depan.
b.
Cara memegang cakram : Pegang dgn buku ujung jari-jari
tangan, ibu jari memegang samping cakram, kemudian pergelangan tangan ditekuk
sedikit ke dalam
c.
Mengayunkan cakram, mengayunkan cakram,
tangan yang memegang cakram direntangkan sampai lurus. Jangan sampai lepas.
d.
Gerakan lempar cakram
Ada
3 tahap dalam melempar cakram
1.
Persiapan
·
Berdiri dgn kedua kaki
dibuka lebar
·
Pegang cakram dengan
tangan kanan. Ayunkan sampai di atas bahu sambil memutar badan ke kiri,
kemudian ke kanan secara berulang-ulang. Saat cakram diayun ke kiri, bantu
tangan kiri dengan cara menyangganya.
2.
Pelaksanaan
·
Ayunkan cakram ke depan
lalu ke belakang
·
Pada saat cakram di
belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas (membentuk sudut
40o )
·
Lepaskan cakram pada
saat berada di depan muka
3.
Penutup
·
Bantu lemparan dengan
kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah sehingga badan melonjak
ke depan-atas
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Gambaran
dari contoh-contoh diatas, adalah bukti begitu banyaknya cara kita untuk
mempelajari dengan menggunakan permainan yang intinya dari permainan itu
berfungsi untuk menghibur dan melatih secara tak langsung, karena disuatu sisi
mereka tidak sadar atas latihan-latihan dasar dari atletik karena mereka merasa
keasyikan dalam menjalankan permainan tersebut yang dapat menghilangkan
kejenuhan dan kebosanan yang terjadi pada diri mereka dan kita sebagai
pembimbing juga bisa melihat bakat-bakat atlet tersebut dari aktivitas mereka
di permainan tersebut. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengelola
permainan menjadi suatu bahan latihan, maka dari itu kita yang insyaallah
menjadi pelatih ini akan selalu dituntut untuk menjadi seorang pelatih yang
kreatif yang tujuannya agar anak didik kita tidak mudah merasa jenuh atas
program latihan yang kita beri.
B.
Saran
Untuk pembaca, jangan takut
untuk mempelajari olahraga ini, dengan
tehnik dan di awali serta diakhiri dengan pemanasan yang benar sudah pasti olahraga ini akan memberikan manfaat yang
besar bagi kesehatan
0 komentar:
Posting Komentar