0

Makalah Penjas Tentang Olahraga Sepeda Gunung

Minggu, 19 Februari 2017
Share this Article on :

Ingin File Wordnya Langsung Klik [ Disini ]

BAB I
PENDAHULUAN
A.               LatarBelakang
Padang MT Bike Berdiri tanggal 16 agustus 2011. Berawal dari satu hobi yaitu bersepeda di alam bebas. Karena sering bertemu dalam suatu tempat yaitu batu busuak untuk melakukan kegiatan alam dengan menggunakan sepeda. Akhirnya kawan-kawan yang memiliki hobi menjelajah dengan sepeda ini berkumpul dan melakukan kegiatan bersama.  Karena sering berkumpul dan melakukan kegiatan bersama inilah maka di buat wadah dalam bentuk organisasi sepeda.
Pada rencana berdirinya kawan-kawan yang ikut dalam wadah ini cukup kesulitan membuat nama organisasi yang memiliki karakteristik  yang cocok dengan kepribadian yang diinginkan organisasi yaitu hobi bersepeda, suka olahraga, tidak melihat kepada status social, tidak mementingkan suku, ras dan agama.
Pada akhirnya dapatlah sebuah nama yaitu Padang MT-Bike. Kalau secara harfiah di artikan sebagai Padang Montain Bike, sesuai dengan karakteristik kegiatan dan  sepeda yang di pakai. Tapi dibalik nama itu tersimpan makna lain, yaitu Padang MASTER Bike,  mengapa Padang Master Bike ? karena pada awal berdirinya organisasi ini didirikan oleh para senior yang telah lama dan berpengalaman bergelut dalam bidang sepeda Gunung ini.  Pada pertama kali didirikan para anggota Padang MT-bike ini di panggil dengan sebutan Master. Seperti Master 1, Master 2, Master 3, dst.
Sebagian dari  anggota Padang MT-Bike ini sebelumnya juga pernah ikut dengan klub-klub sepeda lain yang ada di Sumatera Barat, atau dari komunitas-komunitas sepeda gunung yang anggotanya masih kecil, seperti rombongan perusahaan yang anggotanya kurang dari 10 orang.
Tercatat ada beberapa klub sepeda kecil yang bergabung dengan Padang MT-Bike ini seperti Track, Toko M. Zaini, Toko Aden, Bengse, Bonanza, Percetakan, dll.  Jadi Padang MT-Bike ini adalah komunitas pencinta sepeda yang mereka sebelumnya terbagi atas kelompok-kelompok kecil. Dan kebanyakan dari anggota-anggota Padang MT-Bike  pernah aktif di klub-klub sepeda dan pencinta alam yang ada di Sumbar.
Adapun spesifikasi dari kegiatan klub ini adalah offroad,  road country dan adventure, sehingga bukan hanya orang yang ada di dalam nya saja yang seperti pelangi, akan tetapi track nya juga bervariasi, karena bukan hanya rute mendaki, menurun atau jalan raya saja yang mereka pakai untuk kegiatannya. Akan tetapi juga seluruh track, sehingga kegiatannya lebih berwarna dan variatif.
Selain itu klub ini juga menekankan untuk memiliki rasa social yang tinggi.  Apabila ada anggota Padang MT-Bike mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatannya, maka kewajiban atas nya akan digugurkan asal anggota ini bisa ikut kegiatan klub ini.  Dengan arti menjunjung tinggi sportivitas dan kesetiakawanan.

B.               Tujuan
a)                 Mengetahui Sepeda gunung lebih terperinci
b)                Maanfaat sepeda gunung serta ke unikan sepeda gunung



BAB II
PEMBAHASAN
A.               SejarahOlahraga Sepeda Gunung

Olahraga sepeda gunung dimulai pada 1970-an di California, Amerika Serikat. Gunung Tamalpais, lebih dikenal dengan Mt. Tam secara luas dianggap sebagai tempat asal olahraga sepeda gunung. Tokoh-tokoh yang dikenal sebagai pendiri olahraga sepeda gunung antara lain Joe Breeze, Gary Fisher, Charlie Cunningham, Keith Bontrager dan Tom Ritchey yang mengalihkan sepeda jenis penjelajah dan sepeda berban balon menjadi mesin bertenaga manusia yang mampu melewati berbagai kondisi jalan. Penemu olahraga sepeda gunung adalah pesepeda downhill murni. Mereka mengangkut sepeda ke atas gunung dengan truk dan berpacu menuruni bukit (downhill). Mereka menggunakan rem coaster dalam rangka mengurangi kecepatan di turunan. Namun, rem jenis ini menjadi panas selama jalur menurun sehingga mereka harus melumuri kembali dengan pelumas sebelum jalur turunan berikutnya. Mekanisme rem ini kemudian digantikan dengan rem cantilever yang lebih ringan dan kuat. Pada saat yang sama, para pesepeda merasa mereka perlu mendaki bukit atau gunung untuk menikmati berkendara di tanjakan, maka lahirlah sepeda dengan multi-speed dilengkapi persneling dan gigi sebagai bantuan mendaki bukit dan gunung bagi pesepeda.
Banyak yang berubah setelah 1970-an. Popularitas berkembang dan banyak perusahaan mengambil langkah untuk menyatakan perhatian. Sekarang, komponen khusus untuk sepeda gunung telah dikembangkan untuk performa sepeda gunung yang lebih baik. Seseorang bisa menggunakan sepeda suspensi penuh dengan cakram rem lebih murah dibanding road bike berkaliber sama. Meningkatnya jumlah pembalap profesional membantu perkembangan teknologi sepeda gunung. Seiring meningkatnya level kompetisi, level performa sepeda gunung juga meningkat, memastikan pesepeda level amatir mengendarai sepeda berteknologi siap lomba dengan harga terjangkau.
Selama awal 1990-an, para juara seperti John Tomac dan Ned Overend mendominasi ajang lomba sepeda gunung. Di tahun 1996, event sepeda gunung pertama Atlanta Olympic diselenggarakan. Juaranya adalah Bart Jan Brentjens dari Belanda. Pada 1995, game ekstrim pertama diselenggarakan di berbagai kota di Amerika. Salah satunya adalah ajang Downhill Mountain Biking. Di 1997, Winter X-Games lahir, tentu dengan lomba sepeda gunung juga.
Dibanding kegiatan luar ruang lainnya, olahraga dan rekreasi sepeda gunung tergolong baru. Sejak 1970-an, banyak aspek sepeda gunung dikembangkan dan diperbaiki orang seiring ditemukannya berbagai gaya mengendarai sepeda gunung mereka. Sebagai tambahan, ratusan jenis dan macam peralatan dan perlengkapan tersedia di pasaran untuk memenuhi kebutuhan ribuan peminat. Evolusi tak terhindarkan ini memantapkan jalan para pesepeda gunung untuk menikmati olahraga sepeda gunung secara lebih baik dan bagi banyak orang untuk mencoba olahraga menakjubkan ini.
B.               TipsDan Cara Bersepeda Gunung Untuk Pemula
Saat ini banyak diantara kita yang menggandrungi olahraga ekstrim yang menguras adrenalin, salah satu olahraga ekstrim yang menguras adrenalin tersebut adalah olahraga sepeda gunung.
Olahraga ini tidak terpaku oleh berbagai latar belakang dan usia karena semua kalangan bisa menikmatinya, namun karena olahraga ini termasuk ke dalam olahraga yang menuntut keterampilan maka dibutuhkan skill dan keahlian mendasar agar kita terhindar dari hal-hal buruk yang bisa terjadi dalam olahraga sepeda gunung yang memiliki medan yang sulit dan berbahaya.
Hal pertama yang harus dipelajari dalam belajar mengemudikan sepeda gunung adalah shifting atau perpindahan gigi, cara shifting yang baik adalah dengan mengambil tekanan pedal serta lembut saat melakukan shifting jangan memaksakan shifting karena akan bisa merusak sepeda.
tips-cara-bersepeda-gunung-pemulaHal yang kedua yang perlu dipelajari adalah spinning, satu hal ini memang tidak bisa dilakukan hanya dengan satu kali latihan namun perlu dilakukan berkali-kali sampai bisa, untuk dapat bisa melakukan cara ini adalah dengan cara menggunakan kedua kaki stu kaki untuk menekan dan satu kaki lagi untuk mengangkatnya.
Hal ketiga yang harus diketahui adalah mengenai manuver saat akan menghadapi tanjakan, saat akan mengahadapi medan tanjakan yang rendah maka terdapat dua buah cara yang bisa dipakai yakni dengan cara berdiri dan duduk, untuk medan yang halus dan baik maka bermanuverlah dengan cara duduk karena ini akan memberikan anda tenaga dan kekuatan yang lebih. Sebaiknya jika medan tanjakan curam makasebaiknya berdiri agar seimbang dan bisa optimal dalam bermanuver.
Saat menghadapi turunan maka bijak dan pergunakanlah rem dengan sebaik-baiknya, lihatlah medan jauh kedepan sehingga kita bisa memperhitungkan reaksi yang akan kita ambil. Selain itu anda juga perlu untuk mengangkat roda depan pada beberapa situasi, untuk mengangkat roda depan maka hal yang harus dilakukan adalah dengan cara mengangkat roda depan dan beri tekanan pada pedal, setelah anda berhasil mengangkat roda depan dan melewati rintangan maka segera ubah berat tubuh dengan cara mencondongkan badan kedepan agar sepeda bisa segera kembali kepada posisi semula.
C.               CaraMenghadapi Tanjakan Curam

Ketika bersepeda gunung, ada kalanya Anda menghadapi tanjakan cukup terjal. Jangan berputar mencari jalan lain atau malah menuntun sepeda.
Ikuti langkah-langkah berikut dan hadapi tantangan.
1.                 Berlatih di tanjakan-tanjakan secara bertahap, mulai dari yang kurang curam, agak curam, dst. sebelum mencoba mendaki tanjakan yang curam benar. Setel persneling di gigi rendah, dan bereksperimenlah hingga Anda mengetahui gigi yang paling bikin Anda nyaman pada lereng yang bervariasi.
2.                 Urai pendakian dalam beberapa bagian di dalam pikiran untuk menghindari jadi kepayahan oleh bayangan jarak yang jauh di depan.
3.                 Condongkan badan ke depan dan jaga punggung tetap lurus saat mendaki. Jaga tekanan pada roda depan dengan bersandar pada gagang setang. Hal ini membantu menjaga cengkeraman.
4.                 Bersandar lebih keras pada setang apabila Anda merasa roda depan terangkat dari tanah - hal ini sering terjadi pada tanjakan curam yang ekstrim.
5.                 Bungkukkan badan di atas setang dan dorong berat badan pada kedua roda pada puncak yang terjal. Kayuh pedal seakan tiada lagi hari esok.
6.                 Jaga lengan dan kaki tetap lentur tapi hindari mengunci persendian.
7.                 Coba sesekali berdiri pada pedal untuk memecah kemonotonan dan latih penggunaan otot yang berbeda selama pendakian panjang.
8.                 Pindah ke gigi yang lebih tinggi, dan berdiri tegak sambil mengayuh.
9.                 Jaga bobot badan berpusat pada pedal dan tekan setang ke bawah sambil mengayuh dalam posisi berdiri.

D.               Tipsdan Peringatan
1.                 Luangkan waktu untuk melakukan pemanasan ketika mulai mencoba tanjakan. Saat Anda merasa ingin berhenti setelah 15 menit, tetaplah mengayuh. Dalam waktu setengah jam, Anda akan merasakan alurnya.
2.                 Orang berbobot tubuh lebih ringan cenderung lebih banyak berdiri. Pesepeda berbobot tubuh lebih berat cenderung lebih efisien ketika mereka membungkuk dan mengayuh.
3.                 Pendakian yang berhasil dimulai 1-2 jam sebelum Anda berada di jalan setapak. Bersiaplah dengan banyak minum air dan makan makanan energi tinggi. Untuk pendakian selama lebih dari satu jam, bawa serta kudapan energi untuk menjaga tenaga tetap prima.
4.                 Berdiri membutuhkan tenaga lebih, lakukan hanya saat diperlukan.
5.                 Gunakan helmet. Sebagian pesepeda usia di atas 50 melakukan pendakian tanpa helmet saat cuaca panas untuk menghindari risiko serangan jantung.


Sayangnya, patah tulang, merupakan fenomena umum di antara mereka yang berkegiatan luar ruang. Hampir semua yang ada di luar ruang lebih keras dan jauh lebih tahan patah dibanding tulang Anda (batu, pohon, dan tanah, contohnya). Ada dua jenis patah tulang dasar: kompleks dan sederhana.
1.                 Patah Tulang Kompleks
Yang merupakan patah tulang kompleks, apabila tulang menusuk ke kulit, atau kulit menjadi sobek di area tulang yang patah, baik hingga tulang terlihat atau tidak. Hal ini tidak termasuk sobekan kecil atau lecet di area patah tulang. Satu-satunya pembeda nyata ialah patah tulang kompleks lebih cepat terkena infeksi.
2.                 Patah Tulang Sederhana
Ya, patah tulang sederhana apabila tidak ada tulang yang menembus kulit dan tidak ada kulit yang terkoyak di area patah tulang.
3.                 Tip Pencegahan
Karena patah tulang merupakan hasil dari kecelakaan yang tidak direncanakan, berhati-hatilah dengan kemungkinan terjatuh atau dijatuhi, usahakan mencegah terjadinya jatuh.
4.                 Penanganan
Jadi apa yang akan Anda lakukan saat seorang kawan patah kaki? Pertama, ambil nafas panjang, dan usahakan jangan melempar sepeda, karena pemandangan anggota tubuh tertekuk pada sudut yang tidak biasa atau suara tulang yang berkeretak satu sama lain bisa cukup memualkan. Selalu, berpikir "A-B-C" (A-Airway, B-Breathing, C-Circulation), lalu pindahkan korban (atau Anda sendiri) ke tempat kering, hangat dan aman, lalu posisikan area cedera sedemikian rupa sehingga rasa sakit minimal. Segera setelah tulang patah, tubuh memberi respon pertahanan diri yang hasilnya adalah pembengkakan hebat di area cedera. Hal ini bisa jadi petunjuk utama terjadi patah tulang. Kemudian, Anda perlu melihat area cedera dan juga anggota tubuh (misal terjadi patah tulang ekstrim) hingga ke jari jemari. Penting karena kadang tulang yang patah bisa berpindah tempat.
Maksud berpindah tempat, bagian tulang yang patah tidak lagi di tempatnya yang normal dan dalam keadaan lurus seperti semula. Hal tersebut bisa menyebabkan bagian yang patah menjadi kaku, tersumbat, atau bahkan memotong pembuluh darah di dalam anggota tubuh.
Mengapa hal ini penting? Karena patah tulang biasanya tidak secara darurat mengancam nyawa atau anggota tubuh. Anda bisa berhari-hari tidak membawa korban untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat tanpa konsekuensi negatif apapun. Namun, jika pembuluh darah (dalam hal ini arteri) tersumbat, orang mungkin akan kehilangan anggota tubuh setelah satu jam iskemia (tidak ada aliran darah). Contoh: Apabila seorang kawan patah tungkai dan Anda tidak berhasil menemukan denyut nadi kaki, Anda perlu segera ingat tentang tersumbatnya pembuluh darah. Sebagai pembanding, rasakan denyut nadi dari kaki yang lain (atau lengan, jika lengan yang patah). Jika Anda tidak bisa merasakannya juga, maka kemungkinannya satu dari tiga: (1) Anda meraba di tempat yang salah (2) Korban dalam kondisi syok, dalam kasus ini arteri periferal (letaknya di pergelangan kaki atau tangan) akan terasa terjepit dan sulit dirasa, atau (3) Korban kedinginan, yang pada kedua kasus arteri akan terjepit.
Jika denyut nadi di bagian yang cedera tidak ada atau menghilang, atau jika kaki atau lengan menjadi dingin atau membiru dibandingkan bagian yang sehat, Anda perlu mengalihkan, atau menarik ujung yang patah atau menopang dan membebat anggota tubuh sedemikian rupa sehingga arteri tidak kembali tertekan selama perjalanan ke rumah sakit. Namun proses ini mungkin tidak akan mempererat persahabatan dengan korban karena rasa sakitnya luar biasa dan perlu dilakukan seefisien dan secepat mungkin. Jika ada yang punya perileks otot (Valium, Flexeril, dll.) atau pereda rasa sakit (Demerol, ibuprofen, dll.), sekarang saat yang baik bagi korban mengonsumsinya. Beri waktu sekitar 20 menit bagi obat untuk bekerja, gunakan sesuai petunjuk, jangan mencampur obat, dan pastikan korban tidak alergi terhadap obat-obatan tersebut. Siapkan bahan penopang dan pembebat.
Coba sebelumnya terhadap diri sendiri sehingga Anda tidak mencoba-coba terhadap kawan yang malang sementara ia berteriak kesakitan. Coba pikirkan apa yang ada di kotak persediaan yang bisa digunakan untuk menopang dan membebat. Membebat dengan bantalan tidur (Ensolit, atau sesuatu yang biasanya bisa ditiup) dengan sangat erat di sekitar area yang patah sementara kawan lain memegangi anggota tubuh yang patah agar tidak bergerak biasanya bisa berhasil. Dengan kata lain, tarik lengan atau kaki orang yang cedera hingga denyut nadi kembali, kemudian tempatkan tongkat lurus, tongkat hiking atau lainnya pada kedua sisi pembebat, lalu bungkus semua dengan selotip atau lainnya. Jangan terlalu erat! Anda tidak mau malah mempersempit pembuluh darah akibat membebat terlalu erat. Periksa denyut nadi setelah membebat.
Jika alat pembebat tidak tersedia, maka cari pengganti dengan apa yang ada, namun pastikan Anda membebat dengan baik. Ingat, Anda harus menjaga bagian yang patah tidak bergerak satu sendi di atas dan satu sendi di bawah area yang patah. Bila tidak, tulang yang patah akan bergesekan satu sama lain. Bagian bawah tungkai yang patah, sebagai contoh, maka Anda perlu mencegah gerakan pada lutut dan pergelangan kaki. Hal tersebut akan menghasilkan tungkai lurus: korban perlu seseorang sebagai penopang agar tungkai yang cedera tidak terbebani atau ditandu.
Jika tulang mencuat keluar atau ada sobekan besar di area tulang yang patah, tutupi dengan perban atau sapu tangan pada area yang terbuka lalu plester sebelum menopang dan membebat. Jangan mengoprek atau membersihkan luka. Penekanannya di sini adalah menopang dan membebat, kemudian membawa korban atau menunggu pertolongan.
Ada beberapa ratus tulang pada tubuh, jadi jelas kita tidak dapat menerapkan mekanisme pembebatan yang sama untuk semua, namun konsepnya tetap sama. Berikut beberapa kondisi yang khusus
5.                 Patah Tulang Selangka (Tulang Bahu/Kerah):
Patah macam ini biasanya terjadi setelah tersungkur di wajah saat downhill 15% jalur menurun. Patah tulang biasanya jelas terlihat karena terjadi pembengkakan (sebesar buah lemon) pada tulang selangka. Rasa sakit yang hebat dan ketidakmampuan untuk ngupil merupakan diagnosanya.
6.                 Penanganan
Jangan coba-coba menopang patah tulang jenis ini, tidak akan berhasil, malah menyebabkan rasa sakit yang sangat. Tempatkan lengan pada tubuh dengan siku terlipat 90 derajat, lalu bebat tubuh bersama lengan sehingga lengan tidak bisa bergerak. Jangan terlalu erat.
F.                Latihanuntuk Tungkai yang Kuat bagi Pesepeda
Seringkali pesepeda punya otot paha yang kuat dan otot belakang lutut (hamstring) yang lemah, menurut John Hughes, di Boulder, Colorado, pelatih olahraga sepeda (coach-hughes.com), penulis Distance Cycling, yang akan terbit di bulan Juli, "Namun kayuhan bertenaga membutuhkan kekuatan baik di depan dan belakang paha Anda demikian juga di bagian pinggul dan bokong." Untuk bagian bawah tubuh yang berotot dan kuat, Hughes merekomendasikan latihan berikut tiga atau empat kali seminggu tidak dalam beberapa hari berturut-turut.
1.                 Menekuk lutut: Menguatkan pinggul, bokong, dan bagian depan dan belakang paha.
2.                 Lakukan: Mulai dengan posisi berdiri, kedua tangan pada pinggul, melangkah ke depan dengan kaki kiri dan tekuk kedua lutut ke bawah hingga kedua lutut hampir sejajar lantai (jaga lutut kiri di atas pergelangan kaki). Tekan pada kaki kiri untuk kembali berdiri. Lanjutkan dengan melangkahkan kaki kanan ke depan. Selesaikan dengan mengulang 10-15 kali per sisi. Lakukan rangkaian kedua secara terbalik. Melangkah ke belakang di atas bola kaki kiri untuk melakukan tekukan lutut. Lakukan 10-15 kali per sisi. Ketika Anda bisa melakukan dua rangkaian 15 kali, tambahkan resistensi dengan dumbel di kedua lengan.
3.                 Kayuhan Satu Tungkai: Menguatkan pinggul dan belakang paha; juga mengajarkan memori otot untuk kayuhan mulus.
4.                 Lakukan: Gunakan alat pengayuh pada resistansi sedang, kayuh selama 30 hingga 60 detik dengan tungkai kiri (letakkan tungkai kanan pada sebuah kotak), lalu dengan kedua tungkai. Lakukan tiga kali. Tukar tungkai dan ulangi. Jika Anda mulai dengan 30 detik, tambahkan lima detik per minggu hingga Anda mencapai 60 detik. Ketika Anda mencapai 60 detik, tambahkan rangkaian ke empat.
5.                 Gulungan Otot Lutut dengan Bola Latihan: Menguatkan dan menstabilkan otot perut, bokong, pinggul, otot belakang lutut dan lutut.
6.                 Lakukan: Berbaring pada punggung dengan tungkai di atas bola stabilitas (exercise ball). Tarik nafas, kencangkan perut, punggung dan otot pantat. Angkat dari lantai  untuk membentuk garis lurus dari kaki hingga bahu. Buang nafas dan tekuk lutut, gunakan tumit untuk menarik bola ke arah pantat (tungkai akan rata di atas bola). Kembali ke posisi semula. Ulangi 10-15 kali. Istirahat selama 30 detik, lalu ulangi. Ketika Anda bisa melakukan dua rangkaian 15 kali, tambahkan rangkaian ketiga.

Ini cara melakukan gaya wheelie (mengayuh dengan roda depan terangkat) dengan sepeda gunung.
Kunci trik ada pada waktu yang tepat dan keseimbangan, dengan latihan tekun Anda akan bisa menguasainya. Sebaiknya gaya ini dicoba pada permukaan yang rata dan empuk seperti rumput dan di area luas terbuka.
    Pertama-tama, angkat roda depan untuk memulai wheelie. Anda perlu menggunakan berat badan untuk mengangkat roda depan dan bukan hanya menarik kedua lengan. Jadi mulai dengan mendekatkan dada ke gagang setang, lalu hentakkan dengan mengayunkan berat tubuh ke belakang ke balik pelana. Hal ini akan menyebabkan roda depan terangkat dari tanah. Berlatih terus sampai Anda mendapatkan waktu yang tepat dan mampu secara konsisten mengangkat roda depan 10-20 cm dari tanah tanpa pedal.
    Berikut, Anda perlu lanjut ke tendangan pedal, di mana Anda menyalurkan lebih banyak tenaga pada roda belakang untuk memaksa roda depan terangkat. Jadi sambil meluncur, pijakkan kaki dominan pada posisi sedemikian rupa sehingga Anda bisa menendang ke bawah keras-keras pada pedal.
    Sekarang, semua tentang waktu. Anda perlu menekan ke bawah pada pedal segera setelah Anda mengayun bobot badan ke belakang, jadi sesaat sebelum kedua lengan menjadi lurus karena melempar beban ke belakang Anda perlu menekan pedal ke bawah. Ini adalah saat paling tepat untuk mengangkat roda depan ke udara.
    Sekarang Anda sudah mengangkat roda depan ke udara. Ada dua hal yang mungkin Anda perlu lakukan. Jika Anda merasa seakan mau jatuh ke belakang, Anda bisa mengerem roda belakang untuk menurunkan roda depan. Jika roda depan tidak naik cukup tinggi maka Anda bisa terus menekan pedal atau Anda bisa memindahkan berat badan lebih jauh lagi melewati roda belakang, jika keduanya tidak berhasil maka Anda mungkin perlu berlatih kapan waktu yang tepat menendang pedal.
    Keren. Jadi sekarang Anda bisa melakukan gaya wheelie. Sambil ber-wheelie Anda bisa menggunakan teknik pada langkah-langkah sebelumnya sampai Anda bisa terus ber-wheelie selama Anda suka.
H.              TeknikDownhill Sepeda Gunung
Berikut tips teknik downhill sepeda gunung.
1.                 Pertama, posisi bersepeda.
Berdiri di sepeda dengan pedal datar. Posisi ini memungkinkan beberapa hal, Anda bisa menggunakan lengan dan tungkai sebagai suspensi ekstra, memberikan kenyamanan bersepeda dan kendali lebih. Anda jadi bisa menggerakkan sepeda di bawah Anda, memungkinkan melakukan koreksi halus dengan mudah. Selain itu, posisi pedal yang datar memaksimalkan jarak dengan tanah dan membantu berat badan terpusat.
    Posisikan badan sehingga bobot tubuh berada di tempat yang tepat, jika posisi duduk, seluruh bobot tubuh melampaui roda belakang, hal ini tidak selalu baik untuk downhill. Jika berdiri, sebaiknya pinggul di atas pelana (sadel) dan dagu di atas stem (bagian yang menghubungkan setang dengan sepeda), hal ini memberikan titik keseimbangan terpusat yang baik, sebagai awal pergerakan selanjutnya.
    Tutupi rem, maksudnya, dua atau tiga jari bersiap pada tuas rem agar dapat secara cepat digunakan.
    Pandangan lurus ke depan. Anda sebaiknya memandang ke depan jangan menunduk. Hal ini memberi Anda waktu untuk memilih garis permukaan tanah, juga memungkinkan bereaksi lebih awal terhadap rintangan. Jika keseringan melihat roda depan, bisa-bisa Anda menabrak pohon yang terlambat dilihat.
2.                 Sesuaikan cara berdiri dengan perubahan permukaan tanah di sekitar. Video akan menjelaskan secara lebih rinci bagian ini, jadi pastikan untuk menontonnya.
3.                 Kesalahan paling sering ada pada posisi berdiri, lakukan semua petunjuk di nomor 1, dan Anda akan melesat. Posisi salah yang sering dilakukan: menempatkan pinggul dan bobot tubuh terlalu mundur melampaui roda belakang, posisi lengan dan tungkai yang merapat. Sebaiknya biarkan lengan terbuka secara lentur dengan kedua siku membentuk sudut, demikian pula kedua dengkul terpisah jangan terlalu rapat. Dengan demikian, Anda berada dalam posisi yang kuat.
I.                  Jenis-jenisAliran Sepeda
1.                 Cross Country (XC)
Sepeda jenis ini biasanya digunakan untk melibas segala jenis trek yang bervariasi seperti tanjakan, turunan, aspal (On road) maupun kubangan lumpur (Off road). Namun, sepeda ini memang tidak dirancang untuk turunan yang sulit, khusus untuk turunan yang sulit lebih pas kalo kita gunakan sepeda jenis Downhill (DH). Sepeda jenis ini biasanya menggunakan bahan logam yang ringan dan kebanyakan hanya bersuspensi depan meski kina banyak pula bersuspensi depan dan belakang (Full Suspensi).
2.                 Enduro/All Mountain (AM)
Sepeda ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan jenis XC, perbedaan utamanya adalah pada bobot. Sepeda AM lebih berat dibandingkan dengan XC. Bobot yang lebih berat ini dimaksudkan untuk mengantisipasi medan yang lebih eskrim ekstrim. Selain daripada itu, ukuran rangka-nya juga biasanya lebih besar dari XC. Sepeda untuk AM kebanyakan mengunakan full suspensi dimana suspensi depan memiliki trafel diatas 300 mm. Aliran AM ini berada ditengah-tengan antara XC dan Down Hill
3.                 Freeride (FR)
Julukan freeride ini mengikuti jenis aliran yang ingin mendobrak keteraturan yang hanya melewati jalur atau medan yang dilewati (bukannya anti kemapanan lhoo.. :P ) bagi penggemar sepeda FR, segala medan bisa saja dilalui, kalo ada tembok, ya diloncati pake sepeda, kalo ada trotoar atau separator busway juga bisa dilibas. Berat sepeda jenis ini bisa lebih berat dari jenis AM dan XC.
4.                 Downhill (DH)
Sepeda jenis ini memang dirancang untuk dapat digunakan pada jalur yang penuh dengan turunan. Sepeda jenis ini juga memiliki berat yang lumayan dan biasanya terbuat dari logam yang cukup tebal dan berat (Berat sepeda sangat berguna untuk meluncur mengikuti gravitasi bumi. Ciri yang kasat mata lainnya selain bentuknya yang menyerupai motor trail tanpa mesin, adalah jumlah gear depan dan belakang yang biasanya lebih sedikit. Suspensi depan biasanya memiliki travel berkisar antara 150 mm sampai dengan 200 mm, hal ini dimaksudkan agar getaran yang timbul dapat teredam dengan baik. Sedangkan suspensi belakang menggunakan travel berkisar antara 7 sampai 8 inchi.
5.                 Dirt Jump/Urban and Street (DJ)
Umumnya sepeda DJ memiliki frame yang hampir sama dengan jenis sepeda BMX (singkatan dari B=Bicycle M=Moto X=Cross), tetapi memiliki diameter yang lebih besar antara 30% – 40%. Jika BMX memiliki diameter ban 20 inchi, sepeda DJ menggunakan diameter 24″. Jenis sepda DJ ini digunakan untuk dapat melewati segala kontur yang sudah dibuat (biasanya diwilayah perkotaan) seperti trotoar, tangga, tembok dan sebagainya.


J.                 Teknik-TeknikDasar Bersepeda Gunung
Mengetahui bagaimana mengendarai sepeda Anda sangat membantu dalam mencegah Anda dari jatuh dari sepeda. Di bawah ini adalah beberapa pedoman dasar bersepeda gunung yang sebaiknya Anda ketahui.
Selalulah fokus kepada trek atau jalur. Ini artinya Anda harus berpikir beberapa langkah ke depan dan menentukan jalur mana yang akan anda pilih. Bila Anda kemudian menjadi ragu-ragu, misalnya karena Anda takut rintangan yang ada di depan, sering terjadi Anda akan mengambil keputusan yang salah. Posisi tubuh Anda mungkin akan berubah karena anda merasa takut dan lebih memikirkan rasa takut Anda ketimbang berkonsentrasi untuk mengatasi rintangan. Hal ini sering terjadi terutama pada trek menurun, di mana bila Anda merasa tidak yakin dan ragu-ragu di pertengahan jalan, Anda pasti akan jatuh.
Selalu pikirkan 2-3 aksi manuver ke depan. Jangan fokus pada satu rintangan untuk waktu yang terlalu lama. Selalu waspada akan manuver-manuver berikutnya yang harus Anda lakukan.
Jangan mengikuti pesepeda yang berada persis di depan anda dalam jarak yang cukup dekat. Percaya atau tidak, ban belakang atau punggung pesepeda yang berada persis di depan anda akan menghipnotis Anda sehingga fokus Anda hanya terpaku  pada si pesepeda tersebut. Anda mungkin hanya akan berakhir dengan menghantam batu atau masuk lubang yang berhasil dihindari pesepeda di depan Anda. Jaga jarak dan selalulah berada sedikit di kanan atau kiri pesepeda yang berada persisi di depan anda sehingga tidak persis berada dalam satu garis lurus dengannya.
Pindahkan gigi ke posisi yang lebih rendah saat anda akan melalui trek tak terduga yang terdiri dari pasir, air atau lumpur. Pindahkan berat badan anda ke belakang dengan cara bersandar. Jangan menekan tuas rem dalam-dalam karena hal ini ini hanya akan menyebabkan Anda kehilangan traksi yang pada saat itu sudah sedikit anda miliki. Bersikap tenang dan hanya laluilah rintangan dengan terus mengayuh meskipun ban mengalami “spin”. Hal ini akan membuat ban depan Anda dapat terus meluncur di trek yang lunak tersebut.
Turunkan sadel Anda saat menuruni turunan yang curam. Posisi sadel yang rendah akan memberikan anda lebih banyak waktu untuk bereaksi saat menghadapi rintangan yang tidak terduga. Selain itu, akan lebih mudah dan aman untuk menjatuhkan diri ke bagian belakang sepeda daripada terbang di atas setang saat Anda lepas kontrol.
Jangan menggenggam handlebar terlalu kuat. Hal ini akan membuat tubuh bagian atas Anda tegang dan akan membuat Anda lebih cepat lelah. Genggamlah dengan rileks namun tetap jangan terlalu longgar.
Jangan letakkan ibu jari di atas handlebar. Hal ini akan membuat lebih mudah bagi genggaman Anda untuk lepas saat terjadi sesuatu yang tidak terduga.
Sedikit tekuk siku dan rilekskan bahu Anda, tapi jangan membungkuk. Posisi ini akan membantu Anda dalam meredam guncangan yang mungkin Anda alami saat melalui trek.
1.                    Menggunakan Rem Saat Bersepeda Gunung
Rem mungkin bagian kedua yang paling penting dari sepeda gunung setelah Frame. Rem membantu mengendalikan sepeda dengan cara yang lebih dari sekedar berhenti. Rem dapat digunakan untuk mengarahkan sepeda, membantu dalam menikung, serta mengendalikan keseimbangan. Ingatlah bahwa penggunaan rem yang benar akan membantu Anda bersepeda lebih cepat.
Berikut ini adalah hal dasar yang dapat membantu Anda dalam menggunakan rem.
Dalam menekan tuas rem harus menggunakan minimal dua jari. Tiga jari lainnya harus digunakan untuk menjaga kekuatan genggaman dan kontrol sepeda saat pengereman.
Rem depan memiliki daya pengereman yang sangat kuat. Namun demikian  harus dilakukan dengan penuh waspada agar tidak lantas menekan rem depan kuat-kuat. Hal ini akan menyebabkan roda depan mengunci sehingga membuat Anda terlempar melewati handlebar. Jangan menggunakan rem depan saat melewati turunan pendek, menikung dalam kecepatan tinggi, serta pada medan yang bebatuan lepas.
Cara yang baik dan benar untuk menggunakan rem depan adalah dengan menggeser berat badan Anda ke belakang saat menekan tuas rem untuk menghindari tubuh anda terlempar ke depan.
Rem belakang tidaklah terlalu mengkhawatirkan: bila rem roda belakang mengunci yang terjadi hanyalah selip/sliding (skid). Hal ini tidak akan seburuk seperti ketika anda mengunci roda depan yang menyebabkan jatuh Anda lebih fatal. Dampak selip hanya menyebabkan ban menjadi aus dan bila sering dilakukan tentu akan mengurangi daya cengkeram. Selain itu dampak selip akan menyebabkan kerusakan pada jalur trek, satu hal yang sebaiknya sebisa mungkin harus selalu dihindari.
2.                 Menggunakan kombinasi kedua rem; depan dan belakang merupakan cara terbaik untuk menghentikan sepeda.
Saat menyusuri turunan yang panjang, jangan tekan rem terus-menerus karena hal ini akan menyebabkan rem menjadi lebih panas sehingga menyebabkannya kehilangan kemampuan untuk menghentikan sepeda. Gunakan cara "memompa" rem. Tekan dan lepaskan tuas rem secara berulang selama menyusuri turunan. Dengan cara ini, rem akan tetap dalam kondisi dingin dan kecepatan selalu dapat Anda kendalikan.
Ketahui tuas rem mana yang mengontrol roda depan. Tentu saja Anda akan tahu hal ini karena  sepeda gunung yang digunakan adalah milik Anda sendiri. Tetapi bila Anda meminjam atau menyewa, periksa dan yakinkan mana tuas untuk mengendalikan rem depan dan belakang. Kebiasaan yang diterapkan pada sepeda yang salah dapat mengakibatkan hal yang fatal.
Dalam kondisi basah, v-brake (rem jepit) tidak bekerja sebaik rem cakram. Penting! Jangan mengerem sebelum melewati rintangan. Justru PERCEPAT sepeda anda untuk melewatinya. Tentu saja bila rintangan tersebut terlalu tinggi, curam atau lebar, maka sebaiknya TUNTUNLAH sepeda anda.
Selalu periksa kampas/bantalan rem (brakepad) Anda saat anda mempersiapkan aktivitas bersepeda gunung. Membawa brakepad cadangan bukanlah ide yang buruk.
3.                 Menghadapi Turunan
Trek turunan mungkin bagian yang paling menyenangkan dan menarik dari aktivitas bersepeda gunung. Melakukannya dengan cara yang benar dan aman adalah satu-satunya jalan bagi Anda untuk dapat menikmati trek turunan. Percayalah, tidak ada yang menyenangkan dari harus menginap di rumah sakit karena teknik Anda dalam melibas trek turunan salah. Jadi, di bawah ini adalah beberapa saran yang dapat Anda ikuti:
4.                 Kenakan helm.
Biarkan jari-jari anda berada di kedua tuas rem karena dengan demikian anda selalu siap untuk menurunkan kecepatan. Berhati-hatilah saat menggunakan rem. Ingatlah adar tidak mengunci rem roda  depan lebih kuat karena bila anda mengerem roda depan terlalu kuat maka akan menyebabkan Anda kehilangan keseimbangan tubuh Anda akan terlempar ke depan. Llihatlah topik cara menggunakan rem di atas untuk rincian lebih lanjut mengenai hal ini.
Menurunkan sadel dapat membantu Anda mengendalikan sepeda sekaligus mendistribusikan berat badan agar lebih seimbang, terutama pada beberapa trek turunan yang mungkin terlalu curam. Anda akan harus mencondongkan tubuh sejauh mungkin ke belakang dan memanjangkan lengan Anda hingga ke titik di mana mungkin sadel Anda berada tepat di depan perut. Bila terjadi sesuatu, tubuh anda tidak akan terlempar ke depan dan dengan mudah anda akan dapat melepaskan sepeda dan menjatuhkan diri ke belakang
Kendalikan kecepatan Anda selama turunan. Ingat, berat tubuh terlalu banyak di depan dapat melempar Anda ke depan melewati setang. Di sisi lain, berat badan terlalu banyak di bagian belakang dapat mengangkat ujung depan sepeda dan Anda akan terjengkang ke belakang dengan punggung Anda sebagai alas dan dengan sepeda di atas Anda. Jagalah keseimbangan dengan cara mendistribusikan berat tubuh sesuai dengan tingkat kecuraman turunan tersebut.
Terakhir, ada dua cara untuk mendarat: "dropping in" dan "dropping off". Dropping in adalah teknik mendarat dengan roda depan. Sedangkan dropping off adalah dengan mengangkat roda depan untuk melakukan "wheely" sesaat sebelum melompat dari tepian dan mendarat dengan roda belakang.
5.                 Teknik Menikung
Mengetahui atau bahkan menguasai teknik menikung mungkin dapat menentukan menang atau kalah dalam MTB race, atau tetap hidup atau mendekati sang maut. Menikung sedikit lebih rumit untuk dipelajari. Dibutuhkan banyak jam belajar dan latihan –serta memupuk nyali- agar menikung dengan kecepatan tinggi dapat dilakukan dengan alami.
6.                 Jenis Tikungan
Sebelum memasuki tikungan, Anda harus bertanya pada diri sendiri apa jenis tikungan yang Anda dekati dan kemudian menyesuaikan teknik pengereman Anda. Misalnya, bila jenis bidang tikungannya miring melengkung ke arah dalam, Anda hanya butuh sedikit melakukan pengereman dibandingkan bila bidang tikungannya miring ke arah luar (off-camber).
Bila radius belok di tikungan pendek, bersiaplah untuk melakukan pengereman dan pindahkan sebagian beban tubuh ke bagian depan sepeda. Bila radius belok di tikungan cukup lebar, jangan gunakan terlalu banyak pengereman namun menikunglah dengan mulus dengan tidak memposisikan tubuh terlalu jauh ke bagian depan sepeda.
Ada beberapa jenis tikungan yang memerlukan berbagai jenis pendekatan.
a)                 Bermed Corner - dikenal juga sebagai tikungan melengkung. Perimeter luar dari jenis tikungan ini mungkin sedikit lebih tinggi dari bagian dalam trek. Kecepatan dapat dipertahankan saat memasuki tikungan ini. Untuk mempertahankan kecepatan, ambil sisi tikungan yang paling lebar dan paling tinggi.
b)                Off-camber Corner - Off-camber  adalah kebalikan dari bermed corner. Tikungan jenis ini sedikit sulit karena permukaan trek miring ke arah bawah luar dari trek tikungan. Cobalah untuk memasuki tikungan ini dengan kecepatan tinggi sehingga Anda tidak perlu mengayuh terlalu banyak karena bila lereng terlalu curam, saat Anda mengayuh mungkin pedal akan tersangkut tanah.
c)                 Tikungan Rata - mungkin jenis tikungan yang paling mudah. Cara tercepat dan terpendek di tikungan ini adalah dengan mengambil jalur terluar. Dengan mencondongkan tubuh ke arah dalam tikungan, saat membelok arahkan sepeda ke bagian dalam tikungan kemudian kembali ke sisi luar saat keluar dari tikungan. Tentu saja cara ini ideal bila kondisi trek memungkinkan. Bila trek di tikungan adalah berbatu atau terlalu licin untuk cara ini, maka kecepatan Anda sebaiknya beradaptasi dengan tikungan dan mengambil bagian trek tikungan yang aman.
d)                Radius tikungan menyempit - jenis tikungan yang menyempit dan cenderung tajam. Mencondongkan tubuh ke bagian dalam tikungan mungkin belum cukup bila ingin mempertahankan kecepatan. Perlambatlah kecepatan bila Anda tidak yakin. Akan lebih sulit bila tikungan sempit dan tajam ini bila bersifat off-camber. Jenis kombinasi tersebut sangat teknis dan memerlukan banyak latihan bila ingin menguasainya. Berurusan dengan jenis tikungan yang menyempit tajam adalah dengan memilih titik terluar. Dengan mengambil sudut terluar kemudian melakukan pengereman hingga mengunci roda belakang yang menyebabkan tergelincir (sliding/selip) akan memperkecil sudut membelok. Jangan mengunci roda belakang terlalu lama agar tidak kehilangan momentum. Kemudian keluar dari tikungan dengan mengambil garis terluas kurva. Kembali, cara ini membutuhkan banyak latihan hingga Anda dapat lebih percaya diri dan dapat menguasai tekniknya.
e)                 Radius tikungan yang lebar – Kunci untuk melewati jenis tikungan dengan radius yang lebar seperti ini adalah dengan mengambil bagian terdalam dari tikungan. Bagian terluar dari tikungan ini merupakan rute yang terpanjang dan akan menghabiskan waktu anda. Rem sedikit untuk memperlambat kecepatan dan beralih ke gigi yang lebih rendah menjelang tikungan untuk membantu memperoleh kecepatan maksimum kembali setelah lepas dari tikungan tanpa menggunakan terlalu banyak energi.
7.                 Kondisi Permukaan Trek
Setelah Anda membaca jenis-jenis tikungan dan cara pengereman yang benar, Anda perlu untuk dapat mengenali jenis-jenis trek Anda bersepeda. Apakah sulit dan licin, lunak dan licin, lunak namun berbatu, keras berbatu, atau sesuatu yang lain sama sekali. Mengevaluasi permukaan trek membantu Anda dalam mendistribusi berat tubuh.
Permukaan trek keras: Bila tikungannya licin, condongkan tubuh ke depan untuk mendapatkan traksi maksimum pada roda depan.
Permukaan trek lunak: Bila trek bersifat lunak, sandarkan tubuh ke belakang untuk mengimbangi kecepatan yang melambat. Permukaan trek berbatu: Bila berbatu, bobot tubuh Anda harus berada tepat di tengah-tengah sepeda. Permukaan trek sangat kasar berbatu: Ketika permukaan tanah kasar dan banyak berbatu, ikuti gerakan sepeda Anda. Buat tubuh anda menjadi rileks dan fleksibel lalu imbangi gerakan pantulan sepeda.
8.                 Posisi Kaki Saat Menikung
Kaki Anda yang berada di sisi dalam tikungan dapat banyak membantu Anda saat melewati tikungan. Posisi kaki yang berada di sisi dalam tikungan akan membantu Anda untuk menentukan kecepatan dan keseimbangan, serta untuk membuat Anda tetap berada di atas sepeda.
a)                 Foot-out: Melepaskan kaki Anda yang berada di sisi dalam tikungan dari pedal (motocross-style) adalah cara termudah untuk pertama kali mulai berlatih melewati tikungan dengan cepat. Dengan kaki menggantung, Anda dapat menggunakannya untuk mengendalikan sepeda ketika Anda mendapat masalah.
b)                Feet-up: Setelah Anda mengerti kapan waktunya untuk melepaskan kaki Anda dari pedal, Anda dapat mulai untuk mempertahankan kaki Anda tetap di pedal. Anda mungkin dapat melalui tikungan lebih cepat dengan kaki Anda lepas dari pedal, tetapi Anda akan lebih cepat lagi keluar dari tikungan dengan kaki Anda tetap berada di pedal.
9.                 Teknik Tambahan Dalam Menikung
Untuk menikung dengan cepat, Anda sudah mempelajarinya dengan membaca bagian teknik menikung dan lakukan pengereman seperlunya. Tambahkan teknik distribusi berat tubuh, dan Anda akan meningkatkan kemampuan menikung Anda lebih baik lagi.
a)                 Rem sebelum Anda memasuki tikungan.
Dengan demikian kecepatan Anda akan menurun, dan pada saatnya Anda memasuki tikungan Anda tidak perlu lagi menekan tuas rem. Yang perlu Anda perhatian hanyalah mengendalikan sepeda, mendistribusi berat tubuh, serta posisi kaki Anda yang berada di sisi dalam tikungan.
b)                Seimbangkan diri Anda di antara setang dan sadel.
Posisi pedal yang berada di sisi dalam tikungan harus berada di atas dan fokuskan berat tubuh Anda pada pedal di sisi luar tikungan. Paling mudah untuk diingat, injak pedal yang berada di sisi luar tikungan.
c)                 Pada tikungan yang ekstrim, Anda dapat melepaskan kaki yang berada di sisi dalam tikungan dari pedal untuk berjaga-jaga bila diperlukan menginjak tanah bila Anda selip/sliding.
Saat Anda persis berada di tikungan, fokuskan perhatian Anda pada jalur keluar tikungan dan perhatikan rute selanjutnya yang Anda ingin lalui




BAB III
PENUTUP
A.               Kesimpulan
Sepeda gunung sebenarnya merupakan modifikasi dari sepeda yang digunakan di jalan raya. Sepeda jalan raya dibuat hanya untuk digunakan sebagai alat transportasi di jalan raya. Jika digunakan di daerah pegunungan (di jalan yang terjal) sepeda ini akan mudah sekali mengalami kerusakan. Hal ini membuat beberapa orang berupaya untuk menciptakan sepeda yang kuat untuk segala jenis medan.
Olahraga ini tidak terpaku oleh berbagai latar belakang dan usia karena semua kalangan bisa menikmatinya. Olah raga ini sangat extreme dan menantang, dan lebih popular.

B.               Saran
Untuk pembaca, jangan pernah untuk  mempelajari olahraga ini, sudah pasti  olahraga ini akan memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan, namun tanpa adanya skil dan kberanian yang kuat, janganlah untuk coba coba mencoba olahraga ini.





DAFTAR PUSTAKA
Dex Bhuz

Tentang :

Terimakasih, telah membaca artikel mengenai Makalah Penjas Tentang Olahraga Sepeda Gunung. Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda. Mohon untuk memberikan 1+ pada , 1 Like pada Facebook, dan 1 Follow pada Twitter. Jika ada pertanyaan atau kritik dan saran silahkan tulis pada kotak komentar yang sudah disediakan.
Share Artikel


Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar